Jadi Korban PHK Saat Covid-19, Pasutri Muda di Madiun Ini Bangkit dengan Keripik Gedebok Pisang (Bagian 3/Habis)

Robi mengaku sempat dikira gila oleh orang lain karena membuat makanan dari gedebok pisang.

Jadi Korban PHK Saat Covid-19, Pasutri Muda di Madiun Ini Bangkit dengan Keripik Gedebok Pisang (Bagian 3/Habis) Robi Priya, 23, menunjukkan keripik gedebok pisang hasil kreasinya, Sabtu (7/11/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Setelah berhasil menemukan olahan keripik gedebok itu, Robi memberanikan diri untuk memproduksinya secara banyak pada awal Oktober. Produksi pertama, keripik gedebok buatannya dijual di warung-warung yang ada di Kota Madiun.

    Sebagian besar pemilik warung enggan menerima keripik itu. Alasannya, takut kalau keripik gedebok itu beracun dan membuat sakit perut. Ada beberapa warung yang menerima keripik buatannya. Namun, hasilnya ternyata tidak sesuai ekspektasi.

    Robi mengaku sempat dikira gila oleh orang lain karena membuat makanan dari gedebok pisang. Namun, hal itu tidak dihiraukannya.

    Terbatas! Guru dan Nakes di Madiun Bisa Dapat Voucher Tiket KA Gratis, Ini Caranya

    Hingga akhirnya, ia menemukan jalan untuk mempromosikan produknya itu. Iseng-iseng, dia mengunggah produk keripiki gedebok pisang tersebut di Facebook. Tak disangka ternyata antusiasnya sangat tinggi.

    Banyak orang yang penasaran kemudian membeli keripik gedebok pisang itu. Toko oleh-oleh di wilayah Madiun, Caruban, hingga Ponorogo pun banyak yang memesan keripik itu.

    Robi Priya, 23, memotongi gedebok pisang yang akan dijadikan keripik di rumahnya di Jl. Puspowarno No. 32, RT 011/RW 004, Kelurahan Sogaten, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Jawa Timur, Sabtu (7/11/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

    “Sekarang malah toko oleh-oleh yang datang ke sini untuk order,” imbuhnya.

    Sehari rata-rata, ia bisa menjual keripik gedebok yang diberi brand Master Kethebog ini sekitar 5 kg.

    Pulang dari Malang, Satu Keluarga di Ponorogo Positif Covid-19

    Lambat laun, pesanan bukan hanya dari wilayah Madiun dan sekitarnya saja. Dia pun sudah mendapatkan order dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang ada di Hongkong. Robi mencatat sudah dua kali menerima pesanan dari PMI di Hongkong. Pesanan pertama sebanyak 50 kg dan pesanan kedua 100 kg.

    “TKI [PMI] itu dapat informasi ya dari Facebook. Kemudian tertarik dan memesan. Awalnya saya juga kaget saat diminta dikirim ke Hongkong,” ungkap Robi.

    Lantaran pesanan semakin banyak, lanjutnya, kini ia pun dibantu oleh tiga karyawan. Menurutnya, kalau pesanan banyak. Tidak mungkin bisa dikerjakan seorang diri. Pada bulan pertama usahanya berjalan, dia mampu meraih omzet hingga Rp30 juta. Dia berharap usahanya ini bisa berkembang dan menjadi sumber perekonomian keluarga.

    “Saya sangat bersyukur. Dari kesulitan yang saya alami, ada jalan rezeki yang ditunjukan melalui ini,” katanya.

    Diundang ke Ponorogo, Ganjar Pranowo Bagi Tips Bantu UMKM saat Pandemi Covid-19

    Istri Robi, Niswatul Khoiroh, mengatakan usaha produksi keripik gedebok pisang ini benar-benar menjadi jalan rezeki baru bagi keluarga kecilnya. Terlebih saat ini kondisi masih pandemi dan sulit untuk mencari pekerjaan.

    Niswatul menuturkan untuk memproduksi keripik gedebok ini cukup mudah. Yang perlu diperhatikan pertama-tama yaitu gedebok pisang yang bisa digunakan adalah pisang kepok.

    Kemudian ambil bagian dalam gedebok pisang dan kemudian dipotong sesuai keinginan. Setelahnya direndam pakai air garam selama stau jam. Ini untuk menghilangkan getahnya.

    “Setelah direndam, baru dimasukkan di dalam tepung yang sudah dicampur tepung. Kemudian digoreng,” kata dia.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.