Kekurangan Siswa, Kepala SDN di Madiun Ungkap Penyebabnya
Sekolah yang berada di Jl. Sulawesi ini sebenarnya memiliki letak yang sangat strategis karena berada di pusat kota. Namun, ternyata sudah bertahun-tahun sekolah ini kekurang siswa.
Madiunpos.com, MADIUN -- Sejumlah sekolah dasar negeri di Kota Madiun bakal di- regrouping atau dijadikan satu. Hal ini karena skeolah tersebut kekurangan siswa. Salah satu sekolah yang bakal digabung yaitu SDN 02 Kartoharjo.
Sekolah yang berada di Jl. Sulawesi ini sebenarnya memiliki letak yang sangat strategis karena berada di pusat kota. Namun, ternyata sudah bertahun-tahun sekolah ini kekurang siswa.
Kepala SDN 02 Kartoharjo, Istini, mengatakan sekolahnya memang kekurangan siswa. Sejak dirinya menjadi kepala sekolah di sini, dua tahun lalu, jumlah siswa hanya sekitar 50 anak.
Banyak Sekolah Rusak, Pemkot Madiun Sediakan Rp18 Miliar untuk Pembangunan Gedung Sekolah
Sedangkan tahun ini, jumlah siswa yang bersekolah di SDN 02 Kartoharjo hanya 47 anak.
“Saat saya masuk di sini, siswa kelas I hanya lima anak. Kemudian naik, saat ini siswa kelas I ada sebelas anak,” kata dia, Jumat (1/10/2021).
Istini menjelaskan penyebab sekolahnya kekurangan siswa karena lokasinya berada di antara pertokoan dan pusat perkantoran. Sehingga tidak banyak warga yang tinggal di sekitar lokasi sekolah.
“Faktornya karena di sini pusat perkantoran dan pertokoan. Tidak ada perumahan di dekat sini,” ujarnya.
Sebagian siswa yang bersekolah di sini, lanjut dia, justru berasal dari luar kota. Dia menyebut ada siswa yang berasal dari Kecamatan Jiwan dan Nglames, Kabupaten Madiun. Sedangkan sebagian lagi merupakan warga kota yang rumahnya jauh dari sekolah ini.
“Kami bisa menerima siswa dari luar kota karena memang sini kekurangan siswa,” kata dia.
Pemuda di Lereng Wilis Madiun Ini Berhasil Budidaya Tanaman Karnivora
Mengenai rencana regrouping sekolah, dia mengaku pasrah atas kebijakan tersebut. Meski pun dirinya cukup menyayangkan ketika sekolah tersebut digabungkan.
“Gimana ya, tempatnya strategis. Tapi ya saya ikut saja kebijakan dari pemerintah,” kata Istini yang menyebut rata-rata satu kelas di sekolahnya hanya berisi delapan anak.
Wali Kota Madiun, Maidi, mengatakan pendataan dari Dinas Pendidikan ada sebanyak tujuh sampai delapan sekolah dasar negeri di Kota Madiun yang kekurangan siswa. Sekolah-sekolah tersebut jumlah siswanya hanya antara 60 anak sampai 70 anak.
“Sekolah yang muridnya sedikit. Hanya 70 anak atau 60 anak akan saya jadikan satu,” kata dia saat meninjau pembangunan gedung sekolah di SDN 02 Kartoharjo, Jumat (1/10/2021).
Dengan kondisi tersebut, kata Maidi, sekolah tersebut akan dijadikan satu dan kualitasnya akan diperbaiki. Dengan penggabungan itu, menurutnya pengelolaan sekolah diklaim lebih efektif.
Sebelum menuju ke regrouping, Maidi menegaskan akan memetakan secara geografis lokasi masing-masing sekolah. Sehingga terlihat lokasi dan luas area sekolah.
Dia memastikan program regrouping sekolah ini tidak akan menimbulkan masalah baru. Justru akan membawa kesempurnaan dalam dunia pendidikan.
“Kan sekarang ada sekolah yang satu kelas isinya cuma 10 anak. Itu nanti digabungkan dengan tiga sekolah. Sehingga satu rombongan belajar berisi penuh. Itu kan lebih efektif,” ujarnya.
Editor : Abdul Jalil
Baca Juga
- Jos! Pemkot Beri Beasiswa Kuliah S1 Bagi Puluhan Narapidana Lapas Madiun
- Pembangunan Replika Monas di Alun-alun Madiun Dikritik, Ini Tanggapan Wali Kota
- Pendaftar Membeludak, Pemkot Madiun Pilih 160 Pemuda untuk Pelatihan Berbasis Kompetensi
- Tragis! Guru SMPN di Madiun Hukum Siswa Lari di Lapangan hingga Kakinya Melepuh
- Delegasi dari Bangladesh & Kenya di Madiun Sepekan untuk Belajar soal Kesehatan
- Tata Kawasan Kota, Pemkot Madiun Relokasi Puluhan PKL ke Lapak UMKM Rimba Dharma
- Bentuk Perhatian kepada Warga Lansia, Wali Kota Madiun Bagikan Kursi Roda
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.