KISAH TRAGIS : Perbaiki Pompa Air Tetangga, Siswa SMP di Magetan Meregang Nyawa

KISAH TRAGIS : Perbaiki Pompa Air Tetangga, Siswa SMP di Magetan Meregang Nyawa ilustrasi

    KIsah tragis terjadi di Maospati Magetan yakni remaja tewas tersengat listrik.

    Madiunpos.com, MAGETAN - Seorang remaja berusia 14 tahun di Maospati, Kabupaten Magetan, meninggal dunia setelah tubuhnya tersengat  aliran listrik saat memperbaiki mesin pompa air milik tetangganya.

    Kapolsek Maospati Kompol Basuki Dwi Koranto, Selasa (7/6/2016), mengatakan korban adalah Nanda Eka Setiawan, warga Jl. Lawu, Kelurahan Maospati, Magetan.

    "Korban yang masih sekolah di kelas II SMP tersebut ditemukan tewas saat memperbaiki mesin pompa air milik Nyami, 88, tetangganya," ujar Basuki kepada wartawan, di Magetan.

    Berdasarkan informasi dari Nyami, kata Kapolsek, peristiwa itu bermula saat Nyami meminta tolong korban untuk memanggil tukang langganan yang biasa membetulkan mesin pompanya.

    Tetapi korban memilih memperbaikinya sendiri, karena sebelumnya ia pernah ikut memperbaiki pompa air yang rusak tersebut.

    Tiba-tiba Nyami mendengar suara teriakan korban meminta tolong. Ia pun lalu menghampiri tempat korban memperbaiki pompa tersebut. Namun saat dilihat, korban ternyata sudah kaku.

    Nyami yang kaget langsung berteriak meminta pertolongan para tetangganya. Tak lama kemudian para tetangga berdatangan dan melaporkan kejadian tersebut ke kantor polisi.

    Hasil identifikasi tim Polres Magetan dan tim medis dari Puskesmas Maospati diketahui korban tewas akibat tersengat aliran listrik saat memperbaiki pompa air tersebut.

    "Diduga korban tewas akibat tersengat listrik. Hal itu karena tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban," kata Basuki.

    Setelah diperiksa tim medis, jasad korban dievakuasi ke rumah korban yang terletak tak jauh dari lokasi kejadian. Keluarga korban tak mampu menahan kesedihan saat jenazah Nanda dibawa ke rumah duka.

    Atas permintaan dari keluarga, jenazah korban langsung dimakamkan. Keluarga menolak dilakukan visum ataupun autopsi karena telah dapat menerima kematian korban.



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.