Libur Panjang, Penumpang KA di Madiun Naik 83%

Jumlah penumpang kereta api di wilayah Daops VII Madiun mengalami lonjakan signifikan pada libur panjang pekan ini.

Libur Panjang, Penumpang KA di Madiun Naik 83% Penumpang akan naik kereta api yang berhenti di Stasiun Madiun, Jumat (30/10/2020). (Istimewa-PT KAI Madiun)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Jumlah penumpang kereta api di wilayah Daops VII Madiun mengalami lonjakan signifikan pada libur panjang pekan ini. Bahkan kenaikannya mencapai 83% dibandingkan hari sebelum liburan.

    Manager Humas PT KAI Daops VII Madiun, Ixfan Hendriwintiko, mengatakan libur panjang pekan ini berdampak pada meningkatnya jumlah penumpang kereta api.

    Ixfan menjelaskan pada hari Rabu dan Kamis (21-22/10/2020) jumlah penumpang yang naik dan turun di wilayah Daops Madiun sebanyak 11.746 orang. Sedangkan pada Rabu dan Kamis (28-29/10/2020) jumlah penumpang yang naik dan turun di wilayah Madiun ada 21.497 orang.

    Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pada libur panjang ini, pihaknya telah menjalankan kembali beberapa kereta api yang semula dibatalkan karena pandemi Covid-19. Kereta api itu seperti KA Brantas relasi Blitar-Pasarsenen PP, KA Singasari relasi Blitar-Pasarsenen PP, dan KA Anjasmoro relasi Jombang-Pasarsenen PP.

    "Saat ini kami persiapan untuk mengantisipasi arus balik. Sampai dengan hari Jumat ini terpantau sementara data Rail Ticket System (RTS) untuk ketersediaan jumlah tempat duduk dari tanggal 31 Oktober hingga 1 November. Untuk KA Brantas kelas ekonomi tersedia 24 tempat duduk, KA Anjasmoro kelas eksekkutif tersedia 52 tempat duduk dan kelas ekonomi tersedia 128 tempat duduk. Sedanhgkan KA Singasari dan KA Mahuripan sudah habis terjual," jelasnya, Jumat.

    Dia menuturkan peningkatan penumpang ini juga berdampak pada permuntaan rapid test yang diberikan di beberapa stasiun. Sejak tanggal 30 Juli hingga 29 Oktober, sudah ada 9.212 peserta rapid test yang dilayani di Stasiun Madiun, Jombang, Kertosono, dan Blitar.

    "Kami mengimbau kepada pelanggan yang belum memiliki rapid test agar dapat melakukannya pada H-1 sebelum jadwal keberangkatan. Guna mengantisipasi antrean panjang yang dapat mengakibatkan pelanggan tertinggal KA," jelas dia.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.