Menilik Budidaya Lebah Penghasil Madu Klanceng di Lereng Gunung Wilis Madiun

Petani hutan di kawasan lereng Gunung Wilis membudidayakan lebah penghasil madu klanceng.

Menilik Budidaya Lebah Penghasil Madu Klanceng di Lereng Gunung Wilis Madiun Agus Priyadi, petani hutan di kawasan lereng Gunung Wilis, Kabupaten Madiun, memanen madu klanceng, Rabu (2/3/2022). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Budidaya lebah penghasil madu klanceng saat ini memang marak dilakukan berbagai pihak. Salah satunya di Kelompok Tani Hutan (KTH) Ngudi Waluyo, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun.

    Berada di kawasan lereng Gunung Wilis, ada sekitar 26 kotak atau koloni lebah madu. Petani hutan setempat menyediakan kotakan lengkap dengan atapnya untuk melindungi kawanan lebah tersebut dari hujan maupun teriknya matahari.

    Puluhan rumah lebah klanceng itu berada di bawah rerimbunan pohon dan sekitarnya juga ada berbagai tanaman bunga. Perawat lebah itu, Agus Priyadi, terlihat sedang memanen madu tersebut, Rabu (2/3/22022).

    Satu per satu kotak berisi koloni lebah itu dilihat. Ketika sudah waktunya panen, Agus langsung membuka kotak tersebut. Sebelumnya, lapisan terluar berupa plastik penutup dibersihkan dari kotoran maupun serangga.

    Selamat! Kota Madiun Raih Predikat WTP dari BPK Lima Tahun Berturut-Turut

    “Ini banyak semutnya, harus dibersihkan dulu. Semut-semut ini bahaya, bisa merusak pot madu yang ada di dalam kotak,” jelas dia.

    Setelah berhasil dibuka, terlihat ada tumpukan pot yang berisi madu di dalam kotak itu. Cara memanennya, dilakukan dengan cara melubangi pot-pot madu itu. Setelah itu, baru Agus menggunakan alat penyedot dengan selang berukuran kecil.

    Agus Priyadi, petani hutan di kawasan lereng Gunung Wilis, Kabupaten Madiun, memanen madu klanceng, Rabu (2/3/2022). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

    Selang tersebut akan mengalirkan madu dari pot ke botol yang telah disediakan. Perlu kesabaran dalam memanen madu klanceng ini. Dengan penuh ketelitian, Agus menyedot madu dari satu pot ke pot yang lain.

    “Ini potnya tidak boleh rusak. Karena nanti akan digunakan lagi lebahnya untuk diisi madu. Kalau rusak nanti harus menunggu beberapa bulan untuk membuatnya lagi,” jelas dia.

    Setelah selesai dipanen, kotak berisi pot madu tersebut dikembalikan di tempat semula. Kemudian penutup atap dipasang kembali untuk melindungi kawanan lebah itu.

    Laporan Penganiayaan Dicabut, Polisi akan Mediasi Sekuriti dan Tamu Karaoke di Madiun

    Agus menyampaikan untuk sekali panen dibutuhkan waktu sekitar dua bulan. Dalam satu kotak, biasanya hasil panen antara 300 mili liter sampai 500 mili liter.

    Koloni lebah di tempat ini bisa rutin menghasilkan madu karena vegetasi atau ketersediaan pakan cukup banyak. Sehingga lebah tersebut tidak perlu terbang jauh untuk mendapatkan pakan.

    “Kalau di sini kan memang vegetasinya sudah mendukung. Ada pohon-pohonan dan tanaman bunga. Karena lebah itu butuh makan setiap hari,” ujarnya.

    Salah satu kunci sukses untuk beternak lebah klanceng ini harus dipastikan ada tanaman bunga air mata pengantin. Selain itu, juga harus ada berbagai pohon dan tanaman bunga lain. Pohon lain seperti akasia, kayu putih, jambu, jeruk, dan lainnya.

    Agus Priyadi, petani hutan di kawasan lereng Gunung Wilis, Kabupaten Madiun, memanen madu klanceng, Rabu (2/3/2022). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

    “Kalau menurut saya, wajib ada bunga air mata pengantin. Karena sekali berbunga, tanaman itu berbunga terus sepanjang tahun. Tidak kenal musim. Jadi bisa menyediakan asupan makanan bagi lebah,” jelas dia.

    Rasa madu klanceng ini manis dan ada rasa kecutnya. Untuk harganya, satu liter madu klanceng Rp400.000.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.