Monumen TGP Madiun Diresmikan untuk Kenang Perjuangan Melawan Penjajah
Pemerintah Kabupaten Madiun membangun Monumen Tentara Genie Pelajar (TGP) di halaman SMPN 2 Saradan.

Madiunpos.com, MADIUN -- Pemerintah Kabupaten Madiun membangun Monumen Tentara Genie Pelajar (TGP) di halaman SMPN 2 Saradan. Pada zaman dahulu tempat tersebut merupakan markas TGP.
Monumen yang dihiasi ornamen menyerupai senjata dan sehelai bulu ini dibangun untuk mengenang jasa para pahlawan sekaligus memperingati HUT ke-75 TGP.
Menurut sejarah, pada tahun 1949 lokasi yang kini menjadi sekolahan tersebut merupakan sebuah markas TGP. Pada 14 Juli 1949 di lokasi tersebut juga terjadi pertempuran hebat antara TGP melawan penjajah Belanda.
Di monumen setinggi 6 meter ini tertulis sepenggal sejarah untuk menggambarkan kegigihan pejuang TGP saat mengusir penjajah Belanda.
Pemkab Madiun Belum Anggarkan Revitalisasi untuk Benda dan Bangunan Cagar Budaya
Dalam monumen tersebut ada tulisan yang berbunyi “Di tempat ini, 14 Juli 1949, terjadi pertempuran hebat antara TGP dibantu masyarakat dan tokoh muslim melawan penjajah Belanda, pertempuran tersebut mengakibatkan gugurnya pemuda Sobagijo dan Suparno. Pertempuran tersebut mampu menewaskan 12 eskadon kavaleri Belanda dan hancurkan beberapa alat tempur Belanda.”
Bupati Madiun, Ahmad Dawami Ragil Saputro, mengatakan monumen ini untuk menghormati pahlawan yang gugur dalam memperjuangkan negara. Monumen ini juga bisa menjadi motivasi untuk berjuang di masa sekarang.
“Bentuk perjuangan sekarang bergeser, dulu melawan musuh, sekarang melawan kemiskinan menuju kesejahteraan,” kata dia saat meresmikan monumen TGP, Kamis (3/2/2022).
Bupati yang akrab disapa Kaji Mbing itu menyambut baik usulan Ketua Umum IKB Ex. TGP TNI Brigade XVII, Vonny Rahayu Pawaka, tentang Kabupaten Madiun menjadi Kabupaten Pejuang.
Mantap! Perputaran Uang dari Belanja ASN di UMKM Madiun Capai Rp11,4 Miliar
“Kalau tadi ada usulan Kabupaten Madiun menjadi Kabupaten Pejuang, saya butuh dibantu data-datanya, kalau ada datanya Insyaallah kita akan mempertimbangkan. Sehingga nantinya tidak ada yang tidak terima. Itu yang saya harapkan,” kata Kaji Mbing.
Menurut dia, titik-titik perjuangan ini perlu diamankan. Hal ini karena Kabupaten Madiun pada tanggal 18 sampai 30 September 1948 sempat dijadikan basis pemberontakan dari Partai Komunis Indonesia (PKI) pimpinan Muso yang bukan orang Madiun. Namun, ironisnya hingga saat ini image tersebut masih membayangi generasi sekarang.
Editor : Abdul Jalil
Baca Juga
- Sudah Ada Sejak 1733, Bersih Desa di Dolopo Digelar dengan Menyembelih Kambing Kendit
- Harga Anjlok! Petani Madiun Desak Kementan Tetapkan Standardisasi Harga Porang
- Tabrakan Beruntun Bus Sugeng Rahayu dengan 2 Motor di Madiun, 3 Orang Meninggal di Lokasi
- Tergoda Pilot Gadungan, Seorang Janda Kehilangan Mobil saat Ngamar di Hotel Madiun
- Brakk! Kecelakaan Adu Banteng Truk Pengangkut Tebu Vs Avanza di Madiun
- Mantap! LSF Kukuhkan Kelurahan Winongo Kota Madiun jadi Desa Sensor Mandiri Pertama di Indonesia
- Nahas, Bapak dan Anak Meninggal Tenggelam di Waduk Notopuro Madiun saat Mancing
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.