Sempat Kritis, Nyawa Siswi SMK yang Melahirkan di Toilet Selamat

Kondisi MS, siswi SMK yang melahirkan bayi di toilet saat ini semakin membaik setelah dirawat oleh tim medis.

Sempat Kritis, Nyawa Siswi SMK yang Melahirkan di Toilet Selamat Polisi memasang police line di kamar mandi yang digunakan MS untuk melahirkan bayinya, Minggu (1/12/2019). (Istimewa-Polsek Mejayan)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Kondisi MS, siswi SMK yang melahirkan bayi di toilet rumahnya saat ini semakin membaik setelah dirawat oleh tim medis. Sisa plasenta atau ari-ari yang ada di rahim MS sudah dibersihkan.

    Siswi kelas XI SMKN di Kabupaten Madiun itu menjalani perawatan intensif sejak Minggu (1/12/2019) kemarin. MS mengalami pendarahan cukup hebat setelah melahirkan secara mandiri di toilet rumahnya.

    Dokter spesialis kandungan RSUD Caruban, Budi Suharto, mengatakan kondisi MS saat pertama kali dibawa ke RS sangat parah. MS mengalami pendarahan yang sangat hebat dan tekanan darahnya juga drop. Selain itu, kondisinya pucat dan lemas.

    "Sang ibu syok berat. Saat itu dicek HB [hemoglobin atau sel darah merah]-nya ternyata sangat rendah yaitu 5,5. Padahal untuk ibu hamil normal HB nya sekitar 12," kata dia kepada wartawan, Senin (2/12/2019).

    Budi menyampaikan kondisi tersebut karena MS melakukan persalinan sendiri tanpa peralatan memadai dan tanpa bantuan orang lain. Persalinan seperti itu memang sangat membahayakan baik bagi bayi maupun ibunya.

    Dalam kejadian itu, kata dia, bayi yang dilahirkan MS meninggal dunia. Sedangkan kondisi ibunya mengalami syok berat. Selain itu, tim medis juga sempat membersihkan sisa plasenta yang masih tertinggal di dalam rahim pelajar 18 tahun itu.

    "Persalinan seperti itu memang risikonya besar. Bisa menyebabkan kematian di dua-duanya. Untungnya ibunya segera dibawa ke rumah sakit sehingga langsung ditangani," jelasnya.

    Dokter kandungan itu menyampaikan saat ini kondisi MS sudah berangsur-angsur membaik. Pihaknya juga telah memberikan transfusi darah tiga kantung kepada MS. Hal ini supaya HB-nya meningkat menjadi 10.

    "Saat persalinan itu, dia terlalu banyak mengeluarkan darah. Sehingga perlu adanya transfusi darah untuk menaikkan HB," ujarnya.

    Bayi yang dilahirkan tersebut meninggal dunia karena proses persalinan tidak dilakukan secara baik. Saat ini jenazah bayi malang itu berada di kamar mayat RSUD setempat.

    Kabupaten Madiun, Pergaulan Bebas Madiun,



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.