Pedagang Jamu di Kota Madiun Raup Berkah Dari Isu Virus Corona
Pedagang jamu tradisional mulai menangguk untung karena tingginya permintaan masyarakat yang khawatir dengan virus corona.
Madiunpos.com, MADIUN — Pedagang jamu tradisional di Kota Madiun meraup berkah seiring meningkatnya pesanan jamu sejak beberapa terakhir. Terutama setelah pemerintah mengumumkan ada dua WNI yang positif terinfeksi virus corona.
Seperti empon-empon, jamu tradisional juga dipercaya masyarakat bisa mampu meningkatkan imunitas tubuh. Sehingga tidak mudah terserang virus.
Seorang penjual jamu tradisional di Kota Madiun, Vivi Al Rizky, mengatakan ada peningkatan permintaan jamu tradisional setelah pemerintah mengumumkan wabah virus corona sudah menjangkit dua orang di Indonesia. Bahkan peningkatan permintaannya mencapai 50% per hari.
Tetapkan Status Darurat Corona, Dinkes Surabaya Bagikan Ribuan Boks Masker Ke Puskesmas
Pemilik merek D’Jamoe itu menuturkan biasanya hanya mendapatkan order 50 botol hingga 60 botol per hari. Tetapi, dalam beberapa hari terakhir permintaan bisa mencapai 100 botol bahkan lebih per hari.
“Saya juga mendapatkan order dari sejumlah dokter di Madiun yang pesan jamu tradisional ini. Kan memang jamu tradisional dengan bahan empon-empon bisa menangkal virus corona,” kata Vivi kepada Madiunpos.com, Jumat (6/3/2020).
Warga Kota Madiun itu menuturkan jamu yang paling banyak diburu yaitu jamu temulawak. Temulawak yang memiliki nama latin Curcuma xanthorrhiza itu memiliki khasiat yang cukup tinggi menetralisir racun hingga antioksidan.
Agen Perjalanan Wisata di Jawa Timur Menderita Akibat Corona
Meski senang ada kenaikan order, Vivi juga mengaku khawatir bahan baku empon-empon bakal naik cukup tinggi seiring dengan kenaikan permintaan.
Sejak merebaknya virus Corona, harga empon-empon memang memgalami kenaikan harga. Vivi menyebut untuk harga jahe emprit yang biasanya beli seharga Rp28.000/kg, kini naik menjadi Rp37.000/kg. Kencur dari harga Rp32.000/kg, kini naik menjadi Rp37.000/kg.
Seorang warga Kelurahan Kejuron, Kota Madiun, Siti, mengaku kaget dengan kenaikan harga jahe yang mencapai dua kali lipat. Dia mengaku rutin mengonsumsi jahe karena memang bisa membuat badan jadi lebih bugar.
RSUD dr. Soedono Kota Madiun Bentuk Tim Khusus Untuk Tangani Pasien Corona
"Saya kaget tadi kok harganya tinggi sekali. Biasanya seperempat kilogram tidak lebih dari Rp10.000. Saya memang rutin mengonsumsi wedang jahe, biasanya saya tambahi dengan serai. Apalagi setelah ada ramai-ramai virus corona, saya tambah rutin mengonsumsinya," jelas dia saat hendak membeli empon-empon di Pasar Besar Madiun, Jumat.
Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy
Baca Juga
- Gandeng Wartawan & Influencer, BI Kediri Sosialisasi CBP Rupiah di Madiun Raya
- Sukses dengan Jamu dalam Kemasan, D’Jamoe Madiun Kembangkan Produk Jamu Bubuk
- Ada Penambahan 2 Kasus Positif Covid-19, Wali Kota Madiun Tak Akan Berikan Kebebasan Berlebih
- Ratusan Guru TK di Kota Madiun Dilatih Mengembangkan Kreativitas Mengajar
- Parapatan Luhur PSHT P-16 Diusulkan Digelar di Magetan
- Pemkot Madiun Tak Izinkan Parapatan Luhur PSHT Kubu Parluh-16
- Warga Madiun Lirik Beternak Maggot, Begini Cara Beternaknya
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.