Tetapkan Status Darurat Corona, Dinkes Surabaya Bagikan Ribuan Boks Masker Ke Puskesmas
Dinas Kesehatan Surabaya menetapkan status darurat virus corona.
Madiunpos.com, SURABAYA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya menetapkan status darurat bencana virus corona. Mereka mendistribusikan 9.892 boks masker ke 63 puskesmas di Surabaya untuk mengantisipasi penularan virus bernama Covid-19 tersebut.
"Jadi, dalam rangka darurat bencana itu, masing-masing kelurahan mendapatkan masker 10 boks. Tiap boks berisi 50 helai masker," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Febria Rachmanita, di Surabaya, Kamis (5/3/2020), seperti dilansir Antara.
Menurut dia, langkah tersebut sudah sesuai dengan Permenkes No. 74 Tahun 2017 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian yakni proses perencanaan kebutuhan obat per tahun dilakukan berjenjang, PKM diminta menyediakan data pemakaian obat.
Mobil Pengangkut 10 Napi LP Tulungagung Terguling
Selanjutnya Instalasi farmasi kabupaten/kota melakukan kompilasi dan analisis terhadap kebutuhan obat di wilayah kerjanya, menyesuaikan anggaran yang tersedia dan memperhitungkan waktu kekosongan obat, buffer stok, serta menghindari stok berlebih.
"Makanya, Dinkes melakukan pengadaan untuk persediaan selama 18 bulan dengan perhitungan buffer 6 bulan. Persediaan itu kemudian didistribusikan ke puskesmas untuk dibagikan ke kelurahan-kelurahan," ujarnya.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, sebelumnya mengatakan pihaknya sudah membagi-bagikan masker gratis kepada warga Surabaya sejak Januari 2020 atau tepatnya ketika ada ramalan bahwa akan ada gunung meletus sesuai dengan prediksi BMKG.
Jauh-Jauh Datang Ke Solo, Wali Kota Surabaya Ajari Anak Jokowi
"Ingat teman-teman waktu aku ngomong ada ramalan yang sesuai dengan BMKG bahwa akan ada gunung meletus? Sebetulnya pada saat itu saya sudah perintahkan kepada Dinkes untuk menyimpan persediaan masker, persediaan baju yang kayak astronaut. Jadi, bukan hanya masker tok yang saya simpan, kita punya itu," ujarnya.
Menurut Risma, masker dan baju khusus itu sebetulnya dipersiapkan apabila sewaktu-waktu ada kejadian gunung meletus seperti ramalan tersebut. Hal serupa pernah dilakukannya ketika ada kejadian Gunung Kelud meletus. Saat itu Pemkot Surabaya membagi-bagikan masker kepada seluruh warga Kota Surabaya.
Oleh karena itu, Wali Kota Risma memastikan bahwa posisi masker-masker itu kini berada di kelurahan-kelurahan se-Kota Surabaya, bukan lagi di Dinas Kesehatan.
Bikin Resah, 16 Warga China Dan Malaysia di Tulungagung Dilaporkan ke Imigrasi
Ia juga menegaskan bahwa alasan utama didistribusikan ke kelurahan supaya ketika ada kejadian yang tidak diduga bisa langsung dibagi-bagikan kepada warganya. "Jadi, sekarang masker itu ada di kelurahan-kelurahan. Itu sudah saya bagikan sejak Januari. Kalau ada kejadian, warga bisa lebih cepat dibagikan maskernya, tidak perlu nunggu aku,” ujarnya.
Tak lama kemudian, ada kejadian virus corona ini, sehingga dia kembali menanyakan kepada Dinas Kesehatan soal distribusi masker ini. Bahkan, ia juga meminta untuk terus membagikan ke puskesmas untuk dibagikan ke kelurahan.
"Jadi, sekali lagi sekarang di kelurahan menyimpannya. Jadi bukan aku terus menimbun, itu juga gratis tidak saya jual," kata Risma.
Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy
Baca Juga
- Satgas Corona: Tiap Jam, 4 Orang Indonesia Meninggal karena Covid-19
- Tak Layak, Stadion Gelora 10 November Tak Bisa untuk Laga Resmi
- RT dan RW di Surabaya akan Pantau Pemudik Selama 2 Pekan
- Kunjungi Lokasi Banjir Magetan, Mensos Risma Sarankan Tebing Sungai Diperkuat Bronjong
- Warga Surabaya Kini Cukup Bawa KTP saat Berobat
- Besok, Bioskop di Surabaya Kembali Buka
- Menko PMK: Sekolah Tatap Muka Terbatas Serentak Mulai Juli 2021
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.