Pemilik Pabrik Alsintan Madiun Sudah Bikin 1.000 Unit Alat Pertanian Pesanan Jokowi, Tapi Tak Kunjung Dibeli

Pemilik industri pembuatan alat dan mesin pertanian (alsintan) dengan merek Zaaga di Mlilir, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menagih janji Presiden Joko Widodo yang akan membeli 1.000 alsintan.

Pemilik Pabrik Alsintan Madiun Sudah Bikin 1.000 Unit Alat Pertanian Pesanan Jokowi, Tapi Tak Kunjung Dibeli Pemilik pabrik pembuatan alsintan bermerek Zaaga, Agus Zamroni, menunjukkan alsintan pemanen padi pesanan Presiden Jokowi, Jumat (11/11/2022). (Abdul Jalil/Solopos.com)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Pemilik industri pembuatan alat dan mesin pertanian (alsintan) dengan merek Zaaga di Mlilir, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menagih janji Presiden Joko Widodo yang akan membeli 1.000 alsintan. Sudah tujuh tahun, janji tersebut tidak direalisasikan oleh Presiden Jokowi.

    Padahal, pihak perusahaan telah memenuhi permintaan pembuatan alsintan mesin pemanen padi tipe kecil sebanyak 1.000 unit.

    Cerita keluhan untuk menagih janji Presiden Jokowi itu juga viral di media sosil Twitter. Akun @her_alone menceritakan mengenai proses bagaimana Presiden Jokowi datang ke pabrik alsintan Zaaga di Kabupaten Madiun pada 2015. Dalam Kunjungan itu, Presiden memesan 1.000 unit alsintan mesin pemanen padi dan akan dibeli pemerintah. Namun, hingga November 2022, janji Presiden Jokowi tinggal janji dan belum dipenuhi. Belakang diketahui pemilik akun @her_alone adalah Heru Lelono yang merupakan pembina perusahaan alsintan Zaaga.

    Pemilik produsen alsintan Zaaga, Agus Zamroni, membenarkan cerita yang disampaikan Heru Lelono. Dia sampai saat ini masih menagih janji Presiden Jokowi yang akan membeli alsintan mesin pemanen padi tipe kecil yang dipesan sebanyak 1.000 unit.

    Zamroni menceritakan perusahaannya ini berdiri pada Februari 2012 dengan fokus produksi alat dan mesin pertanian. Dia menuturkan alsintan pemanen padi buatannya sudah tersertifikasi dan telah paten merek serta paten desain.

    Baca Juga: Pemkot Madiun Buka Seleksi PPPK, Ini Rincian Formasi yang Dibutuhkan

    “Kami ini bukan menduplikasi produk luar negeri terus dibawa di Indonesia. Kami juga bukan impor dari luar negeri terus dibawa ke Inonesia. Ini [produk alsintan Zaaga] adalah paten saya, temuan saya dan murni diproduksi di dalam negeri. Produksi rakyat sendiri,” kata dia saat ditemui di pabrik Zaaga di Mlilir, Jumat (11/11/2022).

    Presiden Pesan 1.000 Unit

    Hingga akhirnya, pada Maret 2015, Presiden Jokowi bersama rombongannya datang ke pabrik Zaaga untuk meninjau langsung produksi alsintan mesin pemanen padi.

    Waktu itu, kata dia, presiden menannyakan terkait kapasitas produksi perusahaan dalam pembuatan alsintan pemanen padi itu. Zamroni pun menjawab kalau kapasitas produksi hanya mampu 200 unit.

    “Kemudian kata presiden itu tidak imbang. Pemerintah membutuhkan 60.000 alsintan. Kemudian presiden bilang mana peranmu [Zaaga]. Akhirnya, kami negosiasi dan ditanya terkait kendalanya apa. Terus saya jawab kendala modal,” jelasnya.

    Baca Juga: KPU Ngawi Sebut 3 Parpol Belum Penuh Syarat sebagai Peserta Pemilu 2024

    Setelah itu, Jokowi meminta kepada para perbankan yang hadir dalam kunjungan tersebut untuk memberikan permodalan kepada Zaaga.  Pihaknya, kata Zamroni, saat itu diminta untuk memproduksi 1.000 unit alsintan pemanen padi.

    Bukan hanya itu, dalam kesempatan yang sama, Presiden Jokowi juga menyatakan akan membeli seluruh produk Zaaga sebanyak 1.000 unit itu melalui e-katalog di LKPP.

    “Dengan pernyataan itu, siapa yang tidak percaya. Ini yang berbicara presiden langsung. Kami siapkan semuanya untuk kebutuhan produksi,” ujar dia.

    Pihaknya juga mulai mengajukan permodalan di perbankan senilai Rp60 miliar untuk memproduksi 1.000 alsintan pemanen padi itu. Produksi alsintan itu pun dilakukan hingga akhirnya 1.000 unit berhasil diproduksi pada pertengahan 2017.

    Baca Juga: Konsumsi Narkoba, Anggota Polisi Tulungagung Ngaku Peroleh Sabu-Sabu dari Anggota TNI

    Setelah sudah selesai, alsintan merek Zaaga itu telah tersedia di e-katalog ternyata tidak segera dibeli pemerintah. Pihaknya mengaku sudah berkali-kali mengirim surat kepada presiden untuk menagih janji pembelian 1.000 unit alsintan tersebut.

    “Surat kami tidak ada tanggapan sampai hari ini. Kami hanya meminta pemerintah menepati janjinya,” ujarnya.

    Dia menyampaikan lantaran tidak kunjung dibeli Presiden Jokowi, lambat laun alsintan produk Zaaga ini ada yang beli. Saat ini alsintan pemanen padi yang terjual sudah 510 unit. Namun, saat ini unit yang tersisa masih 490.

    “Itu yang beli ada dari masyarakat, Pemprov Jatim, hingga perusahaan swasta,” kata Zamroni.

    Baca Juga: Kejam! Pelajar di Tulungagung Bunuh Bayi yang Baru Dilahirkan di Toilet Kantor Dindik

    Saat ini, ratusan unit alsintan tersebut masih berada di gudang pabrik. Sebagian besar kondisi alsintan tersebut ada yang sudah terakit dan belum dirakit. Namun, terlihat alsintan di gudang sudah banyak yang berdebu dan dipenuhi sarang laba-laba.

    Lebih lanjut, dia menyampaikan pesanan 1.000 unit alsintan dari Presiden Jokowi yang tak kunjung dibeli itu membuat perusahaan merugi. Perusahaan harus bertanggungjawab untuk membayar utang di perbankan. Bahkan, dirinya sudah menjual aset pribadi untuk menutup utang ke perbankan senilai Rp60 miliar.

    Kerugian lain yang diderita perusahaan yakni kesempatan memajukan perusahaan juga ikut terhenti akibat terhentinya keterserapan produk alsintan tersebut. Lapangan pekerjaan yang harusnya bisa terbuka dari industri ini juga terhambat.

    Baca Juga: Distribusi Energi Berisiko Tinggi, Pertamina Madiun Gelar Simulasi Penanggulangan Kedaruratan

    Apalagi perusahaan Zaaga ini menjadi tempat langganan siswa SMK di wilayah Jawa Timur untuk melakukan praktik kerja industri (prakerin). Kondisi ini juga turut menghambat prakerin di pabriknya karena memang tidak ada pekerjaan yang bisa dilakukan.

    “Saya berharap Istana ada pengertian untuk membuat program pembelian agar segera dilaksanakan. Realisasi membeli karya anak bangsa ini. Kalau enggak gini, bagaimana bangsa ini mau punya pengalaman dan berdaya, kalau tidak ada kecintaan produk dalam negeri,” kata dia.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.