Pemkab Jember Siapkan Gelang Penanda ODP dan ODR Untuk Para Pemudik

Pemkab Jember menyiapkan dua gelang berwarna untuk pemudik yang masuk kategori ODR dan ODP.

Pemkab Jember Siapkan Gelang Penanda ODP dan ODR Untuk Para Pemudik

    Madiunpos.com, JEMBER -- Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, punya cara untuk mengidentifikasi pemudik yang berisiko menularkan virus corona (Covid-19). mereka menyiapkan dua gelang dengan warna berbeda untuk para pemudik itu.

    Gelang warna kuning untuk pemudik yan datang berstatus orang dalam risiko (ODR). Sedangkan gelang merah untuk pemudik yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP).

    “Tujuannya untuk menginventarisasi pendatang dari luar Jember. Itu difilter di lima titik, yakni Kecamatan Jelbuk, Sumberbaru, Sukowono, Jombang, dan Silo,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Pemkab Jember, Gatot Triyono, Jumat (3/4/2020), seperti dilansir suara.com.

    Cegah Corona, Pemkab Madiun Perpanjang Masa Libur Sekolah dan Tempat Hiburan

    Warga yang datang dari daerah zona merah di luar Jember, namun tidak menunjukkan gejala sakit akan diberi gelang kuning. Mereka akan diminta mengisolasi mandiri selama 14 hari.

    Sementara warga yang datang dari zona merah di luar Jember dan menunjukkan salah satu atau lebih gejala sakit seperti Covid-19, maka akan berstatus ODP.

    “Dia dikasih gelang merah. Nanti diawasi puskesmas, muspika, babinsa, dan bhabinkamtibmas masing-masing,” jelas Gatot.

    Lindungi Perekonomian Warga Kecil, Pemkot Madiun Tambah Jam Berjualan PKL

    Ia mengaku sudah banyak pemudik yang datang ke Jember. Sebagian besar dari mereka berasal dari Situbondo. Mereka kebanyakan adalah para santri pondok pesantresn yang dipulangkan ke Jember.

    Gatot mengatakan Pemkab Jember telah menyiapkan Stadion JSG untuk karantina. Namun sejauh ini stadion itu belum digunakan. "Mudah-mudahan tidak dipakai. Yang penting sudah siap. Daripada tidak siap lalu kita membutuhkan,” kata Gatot.

    Kondisi kesehatan para pendatang ini akan dicek di perbatasan oleh tim medis dan keamanan yang bersiaga 24 jam di posko. Pemantauan bukan hanya untuk penumpang kendaraan umum tapi juga kendaraan pribadi.

    95 Ribu Warga Ponorogo Dapat Kompensasi Tagihan Listrik

    “Posko ini berisi para petugas dari Dinas Perhubungan, TNI, polri, satpol PP, puskesmas, muspika,” kata Gatot.

    Hingga Kamis (3/4/2020) malam, ODR yang terdata sekitar 1.800 orang. Namun mereka belum semua diberi gelang, karena posko ini baru berjalan pekan ini.

    “Bupati memerintahkan diberi gelang agar ketahuan kalau dari luar. Gelang ini tidak bisa dirobek. Bisanya digunting,” katanya. Gelang ini terbuat dari kertas tahan air dan memiliki barcode.

    Bupati Madiun Nilai Karantina ODP Lebih Efektif untuk Cegah Corona

    Bagaimana jika ada warga yang nekat menggunting atau merusak gelang itu? Gatot tidak bisa menjawab pasti.

    “Tapi harapan kami, masyarakat lebih patuh karena untuk kepentingan sendiri, keluarga, dan orang lain. Muspika, babinsa, dan bhabinkamtibmas tetap memberikan sosialisasi dan masyarakat rupanya banyak yang sudah paham,” kata Gatot.

    “Jika sudah memakai gelang, mereka isolasi mandiri, tidak melakukan aktivitas berlebihan di luar rumah. Kecuali kalau mereka ke pasar atau ke mana, itu yang di luar kendali, tidak mengisolasi diri. Masyarakat yang lihat (warga yang memakai gelang berkeliaran bebas di luar rumah), bisa menginformasikan kepada aparat,” kata Gatot.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.