Penerapan New Normal di Malang Raya Batal, Ini Penjelasannya
Hasil dari rapat itu memutuskan masa transisi new normal diperpanjang untuk tujuh hari ke depan mulai Minggu 7 Juni 2020.
Madiunpos.com, SURABAYA -- Tiga Kepala Daerah di Malang Raya melakukan rapat koordinasi secara virtual dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Jumat (5/6/2020) malam.
Hasil dari rapat itu memutuskan masa transisi new normal diperpanjang untuk tujuh hari ke depan mulai Minggu 7 Juni 2020.
Khofifah mengatakan, dalam penerapan masa transisi new normal, pedoman yang dilakukan telah sesuai prosedur badan kesehatan dunia atau WHO. Sesuai prosedur itu, untuk memasuki new normal dipersyaratkan angka Rate of Transmition (R) harus di bawah satu.
Pemkab Gresik Gandeng Dewan Masjid Susun Protokol New Normal
“Sementara untuk Malang Raya ini, Rate of Transmitionnya masih pada angka 1,23. Ini karena masih muncul kasus baru konfirm positif, meskipun juga diikuti dengan adanya penambahan yang sembuh,” kata Khofifah seperti diberitakan Suara.com.
Menurut Khofifah diperlukan waktu untuk berproses mengubah kultur dan kebiasaan masyarakat. Berdasarkan laporan ketiga kepala daerah di Malang Raya, masih banyak warga yang abai dalam penggunaan masker dan physical distancing. Hal ini menjadi catatan yang harus diselesaikan oleh tiga kepala daerah di Malang Raya.
Ada yang Berbeda di Perempatan Tugu Madiun, Apa Itu?
Milenial Abai
Sementara itu, Walikota Malang, Sutiaji mengatakan untuk Kota Malang yang jadi perhatian adalah klaster isolasi mandiri. Jumlah pasien positif yang bertambah banyak muncul dari keluarga inti dan kerabat.
“Penambahan terakhir banyak muncul dari lingkar keluarga inti. Bisa jadi lingkungan rumah tidak memadai untuk dilakukan isolasi mandiri, karenanya ini akan ditarik ke RSUD. Kami siapkan segera,” kata Sutiaji kepada Gubernur Khofifah secara virtual.
Sedih, Bayi Enam Bulan di Jember Terinfeksi Covid-19
Sutiaji mengungkapkan, Pemkot Malang saat ini sedang masif melakukan operasi gabungan rapid test. Temuan di lapangan, banyak milenial yang abai dengan protokol kesehatan. Padahal generasi milenial dianggap memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik akan virus Covid-19.
“Di tengah masyarakat muncul persepsi masa transisi sudah new normal, bahkan dipahami normal seperti tidak ada Covid-19. Ini yang akan terus ditekan dan diluruskan,” tandasnya
Editor : Arif Fajar Setiadi
Baca Juga
- Nekat Mudik, Warga Jatim akan Dikarantina 5 Hari dan Biaya Ditanggung Sendiri
- 10 Jenazah Ditemukan, Gubernur Tetapkan Tanggap Darurat Longsor Nganjuk 14 Hari
- 210 RT di Jatim Masuk Zona Merah, Kota Madiun Terbanyak
- 17 Februari Pelantikan 17 Kepala Daerah Terpilih di Jatim
- Bupati Terpapar Covid-19, Wabup Jadi Plt Bupati Gresik
- Khofifah Muncul Sebagai Nama Jalan di Google Map, Kok Bisa?
- PPKM di Jatim Hanya Surabaya Raya dan Malang Raya
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.