Pengabdian Masyarakat di Desa Morang, Universitas Widya Mandala Beri Bantuan Alat Pengering Porang

Puluhan petani porang di Desa Morang, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, mengikuti pelatihan yang digelar oleh Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Kampus Madiun.

Pengabdian Masyarakat di Desa Morang, Universitas Widya Mandala Beri Bantuan Alat Pengering Porang Para petani porang di Desa Morang, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, mengikuti pelatihan yang diselenggarakan tim pengabdian masyarakat Universitas Widya Mandala Surabaya Kampus Madiun di balai desa setempat, Selasa (20/12/2022). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Universitas Katolik Widya Mandala (Wima) Surabaya Kampus Madiun menggelar pengabdian masyarakat di Desa Morang, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa (20/12/2022). Dalam program itu, pihak kampus memberikan pelatihan pengembangan produk turunan porang.

    Puluhan petani porang di Desa Morang terlihat serius mengikuti pelatihan tersebut. Mereka juga terlibat aktif saat dilatih dalam proses pengeringan porang menjadi chip dengan menggunakan alat pengering.

    Ketua Pelaksana Pengabdian Masyarakat Universitas Katolik Widya Mandala, Christian Julius Wijaya, mengatakan program pengabdian masyarakat ini merupakan hasil insentif dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui program pengabdian masyarakat yang berkaitan dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka berbasis kinerja IKU bagi perguruan tinggi swasta tahun 2022.

    Dia mengatkan program pengabdian masyarakat ini dijalankan karena ingin membantu petani porang di Desa Morang. Sebelumnya, para petani mengeluhkan harga porang yang jatuh.

    “Kami ingin membantu masyarakat meningkatkan nilai jualnya dengan memproduksi produk-produk turunan porang. Salah satunya memproduksi chip porang,” jelas dia kepada Madiunpos.com.

    Baca Juga: 21 Wartawan Ikuti Uji Kompetensi yang Difasilitasi Pemkab Magetan

    Christian menyampaikan untuk program ini, para petani akan dilatih untuk memproduksi chip porang. Bukan hanya itu, ke depan para petani juga akan dilatih untuk memproduksi tepung porang.

    Tim pengabdian masyarakat Wima juga menyalurkan bantuan berupa satu unit alat pengering porang atau oven. Alat pengering ini penting supaya petani bisa lebih mudah dalam memproduksi chip porang.

    Melalui alat pengering ini, petani bisa memproduksi chip porang hanya dalam waktu satu sampai empat jam. Melalui alat pengeringan itu, chip porang tersebut kadar airnya bisa tersisa 16%.

    “Kalau pakai alat pengering ini kan bisa lebih cepat. Sebelumnya pengeringan dilakukan secara manual dengan dijemur di bawah terik matahari. Itu membutuhkan waktu tiga sampai lima hari,” terangnya.

    Para peserta pelatihan pengembangan produk turunan porang menjajal alat pengering di Balai Desa Morang, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Selasa (20/12/2022). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

    Dosen Prodi Teknik Kimia Widya Mandala ini menjelaskan alat pengering tersebut merupakan hasil rakitan tim dosen mahasiswa Widaya Mandala. Alat tersebut diciptakan memang khusus untuk para petani di Desa Morang. Alat pengering itu dibuat selama sekitar sepuluh hari.

    Lebih lanjut, dia menyampaikan untuk pelatihan hari kedua yakni pada Rabu (21/12/2022), para petani di Desa Morang akan dilatih dari sisi bisnis porang. Sehingga nantinya para petani bisa memproduksi dan menjual porang tersebut.

    “Kami sampaikan terima kasih kepada Ditjen Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi yang telah mendanai kegiatan ini melalui Program Insentif Pemberdayaan Masyarakat Terintegrasi dengan MBKM Berbasis Kinerja IKU,” kata dia.

    Baca Juga: Gubernur Luncurkan Kalender Wisata Jatim 2023, Ini Deretan Event Wisata yang Layak Dikunjungi

    Sementara itu, Kepala Desa Morang, Supriyanto, menyampaikan terima kasih atas tim pengabdian masyarakat Universitas Katolik Widya Mandala yang telah menggelar program di desanya. Menurut dia, program ini sangat membantu masyarakat di desanya, terutama petani porang.

    “Terima kasih kerja samanya. Semoga alat pengering yang diberikan kepada petani di Morang bisa bermanfaat,” kata dia.

    Supriyanto menyampaikan jumlah petani porang di desanya lebih dari seratus orang. Dia berharap ke depan bisa mendapatkan mesin pembuat tepung porang. Sehingga hasil panen porang di desanya bisa diproduksi menjadi produk setengah jadi. (ADV)



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.