Penjual Semakin Banyak, Permintaan Ikan Cupang di Madiun Menurun
Sejak awal tahun 2021, permintaan untuk ikan cupang lokal mengalami penurunan yang cukup tinggi.
Madiunpos.com, MADIUN -- Selama masa pandemi Covid-19, ikan cupang hias memang menjadi buruan masyarakat dan menjadi salah satu ikan hias yang paling banyak dicari. Permintaan yang tinggi ini pun membuat banyak orang yang ingin menjajal peruntungan dengan menjadi peternak dan penjual ikan cupang hias ini.
Namun, sejak awal tahun 2021, permintaan untuk ikan cupang lokal mengalami penurunan yang cukup tinggi. Kondisi ini diperparah dengan matinya ikan cupang anakan karena faktor cuaca.
Pemilik Juragan Cupang Madiun, Wiwit, mengatakan saat ini penjualan ikan cupang untuk kelas middle dan low memang turun drastis. Namun, kondisi ini tidak berpengaruh untuk ikan cupang yang kelas penghobi dan kolektor.
Waduh, Kades di Bojonegoro Minta THR ke Minimarket
Dia menuturkan untuk ikan cupang yang mengalami penurunan permintaan yakni untuk harga mulai Rp20.000 sampai Rp50.000. Kondisi ini sudah terjadi pada awal tahun hingga sekarang.
"Yang menurun itu untuk kelas low dan middle. Saya bahkan sudah tidak punya ikan cupang untuk dua kelas itu. Karena memang tak ada pembelinya. Ini berbeda dari kondisi awal-awal pandemi untuk kelas low dan midle ini sangat tinggi," jelas dia, Rabu (5/5/2021).
Sedangkan untuk kelas penghobi maupun kolektor yang biasanya harga per ekor bisa mencapai Rp5 juta tidak berpengaruh. Justru untuk pasar di kelas ini masih stabil hingga kini. Wiwit menyebut untuk pasar ini memang cenderung stabil karena mereka mecari ikan cupang untuk kebutuhan koleksi hingga kontes.
"Kalau yang kelas kolektor ini harganya memang cukup mahal, antara Rp100.000 sampai Rp5 juta per ekor. Mereka yang beli ikan cupang ini memang dalam tahap mengoleksi, bukan hanya ikut-ikutan tren saja. Saya setiap pekan bisa menjual minimal lima ekor ikan cupang untuk jenis ini," terangnya.
Menurutnya, kondisi ini dipengaruhi oleh banyaknya peternak dan penjual ikan cupang dadakan. Mereka biasanya bermain di pasar kelas midle dan low tersebut.
Lima KA Terbatas Beroperasi di Wilayah Madiun Selama Larangan Mudik 2021
Lebih lanjut, Wiwit menyampaikan pada awal tahun lalu juga terjadi perubahan cuaca yang sangat ekstrem. Kondisi ini membuat ikan cupang anakan banyak yang mati. Bahkan di tempatnya ada sekitar 3.000 bayi cupang yang mati karena perubahan cuaca itu.
Hal senada juga dikatakan pemilik Sehidup Secupang Madiun, Arnovian Pratikna. Dia menyebut saat ini untuk pasar ikan cupang kelas low dan middle memang mengalami penurunan yang sangat tinggi.
"Tapi, memang kondisi ini tidak beraku untuk yang kelas kolektor. Justru yang harganya mahal, per ekor bisa sampai ratusan ribu hingga jutaan rupiah, tidak terdampak. Masih laku banyak," jelas Arnov.
Arnov menyebut turunnya permintaan cupang dengan kelas low dan middle ini karena saat ini banyak penjual ikan cupang dadakan. Hal ini membuat jumlah ikan cupang di pasaran semakin melimpah.
Editor : Abdul Jalil
Baca Juga
- Berikut Ini Nama-nama Anggota Bawaslu Periode 2023-2028 di Wilayah Madiun Raya
- Inginkan Suroan & Suran Agung Tanpa Konflik, Ini Pesan Wali Kota Madiun
- Motif Pelaku Pembunuhan Perempuan Muda di Kamar Kos Madiun Terungkap
- Satu Pengendara Motor Luka Berat dalam Kecelakaan di Depan PG Kanigoro Madiun
- Diduga Korban Pembunuhan, Perempuan Muda Ditemukan Meninggal di Indekos Madiun
- Jadi Pengedar Sabu di Madiun, 2 Anggota Polisi Dituntut 4 Tahun 6 Bulan Penjara
- Gandeng Google Indonesia, Pemkot Madiun Latih Ratusan Guru Manfaatkan Chromebook
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.