Penyebaran Covid-19 Masih Tinggi, Khofifah Perpanjang PSBB Surabaya Raya
Penyebaran Covid-19 masih tinggi, Gubernur Jatim perpanjang masa PSBB Surabaya Raya.
Madiunpos.com, SURABAYA -- Masih tingginya penyebaran wabah Covid-10 di Surabaya Raya, terutama di Kota Surabaya, memaksa Pemrpov Jatim memperpanjang masa PSBB. Pembatasan Sosial Bersakala Besar (PSBB) di Madiun Raya diperpanjang hingga Senin (25/5/2020).
Guna memastikan berbagai aturan selama PSBB tidak dilanggar warga, Pemprov menyiapkan sejumlah sanksi. "Yang sudah dibahas akan ada penindakan dan sanksi tegas kepada mereka yang melanggar PSBB," kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa di Grahadi, Surabaya, Sabtu (9/5/2020).
Sanksi tegas itu, lanjut Khofifah, yakni tidak bisa memperpanjang SIM selama 6 bulan dan pengajuan surat keterangan catatan kepolisian (SKCK) akan ditangguhkan selama 6 bulan.
90 Santri Temboro di Ponorogo Jalani Uji Swab
"Bagaimana saat ini bisa memaksimalkan PSBB tetap efektif. Prinsipnya tetap bagaimana kepatuhan konsisten, disiplin konsisten. Protap dalam menghadapi wabah COVID-19 tetap dilakukan," sambungnya, dilansir detik.com.
Khofifah mengungkapkan keputusan memperpanjang masa PSBB tersebut diambil setelah melihat hasil kajian epidemiologi. Hasil kajian itu menunjukkan pola penyebaran COVID-19 di Surabaya Raya masih tinggi. Terutama untuk daerah Kota Surabaya.
Berdasarkan kajian yang sama, disebutkan bahwa sebagian pasien yang terjangkit Covid-19 memiliki masa penularan lebih dari 14 hari. Dan hanya 30 persen orang-orang positif Covid -19 yang masa penularannya hanya 14 hari.
Fix! Pemprov Jatim Ajukan PSBB Malang Raya Ke Kemenkes
Kemudian 35 persen yang lain bahkan juga bisa menularkan hingga 21 hari. Lalu sebanyak 15 persen orang yang terinfeksi Covid-19, masa penularannya mencapai 28 hingga 30 hari.
Indikator Belum Tercapai
Fakta lain yang menjadi alasan perpanjangan PSBB Surabaya Raya yaitu belum tercapainya semua indikator keberhasilan PSBB. Sebagaimana dicantumkan dalam Permenkes 9 tahun 2020 tentang Pedoman PSBB.
Di antaranya yang belum tercapai adalah penurunan jumlah kasus konfirmasi Covid-19, penurunan angka kematian kasus COVID-19. Selain itu masih ada penyebaran ke area wilayah baru atau terjadinya transmisi lokal.
Sisi Terang Pandemi Covid-19, Membentuk Perilaku Baru
Khofifah menerangkan berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Jatim, pelaksanaan PSBB Gresik dan Sidoarjo relatif berhasil di mana terjadi penurunan tren persebaran penularan. Sementara Kota Surabaya masih perlu kerja keras lagi karena masih terus mengalami peningkatan jumlah pasien positif .
"Karena memang PSBB bukan hanya tanggung jawab pemerintah, namun juga masyarakat. Kalau masyarakatnya kurang patuh dan disiplin, sekalipun diperpanjang lagi maka jumlah pasien akan tetap bertambah," katanya.
Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy
Baca Juga
- Asyik! Program Pemutihan Pajak Kendaraan Digelar Lagi di Jatim, Simak Tanggalnya
- Selain Terima 2 Penghargaan, Madiun Juga Terima Bantuan Rp1 Miliar saat Peringatan BBGRM & HKG PKK
- 161 Bus Siap Angkut Masyarakat untuk Mudik Gratis di Jawa Timur, Ini Cara Daftarnya
- Pemprov Jatim Buka 442 Lowongan PPPK Tenaga Teknis, Pendaftaran Dibuka hingga 6 Januari 2023
- Gubernur Luncurkan Kalender Wisata Jatim 2023, Ini Deretan Event Wisata yang Layak Dikunjungi
- Peringatan Sumpah Pemuda Berpusat di Madiun, Gubernur Jatim Kenang Sosok Sunario Sastrowardoyo
- Mantap! Pabrik Sepatu di Madiun Ekspor Sepatu ke 33 Negara di Asia & Eropa
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.