PERTANIAN PACITAN : Hasil Panen Cabai Melimpah, Harga Jual Turun 100%

PERTANIAN PACITAN : Hasil Panen Cabai Melimpah, Harga Jual Turun 100% Katibi, seorang petani cabai di Desa Gunungsari, Kecamatan Arjosari, Pacitan saat merawat tanaman cabai yang beberapa hari lagi akan dipanen, Selasa (9/8/2016). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

    Pertanian Pacitan, hasil panen cabai di Pacitan melimpah, tetapi harga cabai justru merosot.  

    Madiunpos.com, PACITAN--Hasil panen cabai di wilayah Pacitan cukup menggembirakan pada musim tanam tahun ini. Tetapi, hasil yang melimpah tersebut tidak selaras dengan harga jual cabai yang justru mengalami penurunan hingga lebih dari 100%.

    Pantauan Madiunpos.com di Desa Gunungsari, Kecamatan Arjosari, Pacitan, Selasa (9/8/2016), belasan petani sedang membersihkan sawah yang ditanami cabai. Sebagian petani memanen hasil tumbuhan cabai yang telah berusia sekitar tiga bulan itu.

    Petani cabai di Desa Gunungsari, Sobikin, mengatakan hasil panen cabai pada musim tanam tahun ini cukup bagus dan melimpah. Meski sempat khawatir karena cuaca yang tidak menentu, namun hasil panen justru melimpah.

    Dia mengatakan pada musim tanam ini termasuk sukses karena serangan hama juga tidak begitu banyak. Sehingga tanaman cabai bisa sehat dan berbuah banyak. “Kemarin sempat ada serangan penyakit patek yang menimpa tanaman cabai kami, tetapi setelah diberi obat-obatan akhirnya bisa teratasi,” kata dia saat berbincang dengan Madiunpos.com di sawahnya.

    Dia memperkirakan untuk satu petak sawah yang ditanami pohon cabai dengan ukuran 40 meter X 20 meter bisa menghasilkan 160 kg cabai. Selain itu, masa panen cabai juga bisa dilakukan lima kali dalam satu kali tanam.

    Petani cabai lainnya, Katibi, mengatakan hasil panen cabai yang melimpah pada tahun ini tidak berbanding lurus dengan harga cabai di pasaran. Saat ini, harga cabai dari petani ke tengkulak hanya Rp16.000/kg. Padahal, harga cabai dengan jenis yang sama pada musim panen tahun 2015 mencapai Rp38.000/kg.

    Katibi menuturkan tentu hal ini sangat merugikan petani karena penurunan harga lebih dari 100% dari harga tahun lalu. “Kalau harga cabai memang naik turun, tetapi dibandingkan tahun lalu, harga cabai tahun ini merosot jauh,” jelas dia.

    Dia menuturkan kurang tahu faktor penyebab turunnya harga cabai dari petani, padahal kebutuhan cabai di masyarakat sejauh ini cukup tinggi. Dia menduga penurunan harga cabai di tingkat petani karena saat ini merupakan musim panen cabai di berbagai daerah. Kondisi ini membuat stok melimpah dan menurunkan harga jual di tingkat petani.

    “Namun, meskipun harga turun hingga Rp16.000/kg, itu tidak membuat rugi petani. Satu patok biasanya membutuhkan modal Rp8 juta, dan biasanya hasil panen bisa dilakukan lima kali,” jelas dia.



    Editor : Ahmad Mufid Aryono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.