Petani di Madiun Kembangkan Pembenihan Porang Varietas Madiun 1

Saat ini Kabupaten Madiun sudah memiliki varietas porang khas yang diberi nama Madiun 1.

Petani di Madiun Kembangkan Pembenihan Porang Varietas Madiun 1 Ahmad Khoiri, seorang petani porang dari Desa Kaligunting, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun menunjukkan jenis porang varietas Madiun 1 di kebunnya, beberapa waktu lalu. (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Tanaman porang kini menjadi salah satu komoditas yang sedang ngetren, mengingat nilai ekonominya cukup tinggi. Bicara soal porang, kita tidak bisa lepas dari Kabupaten Madiun.

    Kabupaten Madiun menjadi salah satu daerah penghasil porang terbesar di Indonesia. Porang asal Madiun pun sudah diekspor di berbagai negara seperti China, Vietnam, Jepang, dan Korea Selatan.

    Saat ini Kabupaten Madiun sudah memiliki varietas porang khas yang diberi nama Madiun 1. Para petani di Madiun kini banyak membudidayakan porang varietas khas ini.

    Klaster Perkantoran di Ponorogo Mengkhawatirkan, Dua Hari Ada 19 Pegawai yang Positif Covid-19

    Pelepasan varietas porang Madiun 1 ini merupakan inisiasi dari Pemkab Madiun bekerjasama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui sidang pelepasan varietas yang diselenggarakan badan Benih Nasional di Malang pada Februari 2020.

    Keberadaan varietas porang asli Madiun ini pun menjadi masa depan bagi para petani di Madiun. Mengingat saat ini banyak bibit porang yang dipalsukan dan merusak pasar.

    Ketua Kelompok Tani Sumber Tani Desa Kaligunting, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, Ahmad Khoiri, 44, mengatakan petani porang sangat senang setelah varietas porang Madiun 1 ini diluncurkan. Artinya sudah ada pengakuan dari pemerintah terhadap benih porang dari Madiun.

    Mahasiswa Surabaya Bikin Aplikasi Atur Durasi Anak Nge-Game saat Daring

    Dia menuturkan sejak tanaman porang banyak diburu masyarakat luas, muncul adanya perilaku curang dengan menjual bibit porang palsu yang dilakukan oknum tidak bertanggungjawab. Menurutnya, aksi curang itu bisa merusak reputasi para petani porang Madiun yang menjaga kualitasnya.

    “Bibit porang itu ada dua jenis, umbi dan katak. Yang biasanya banyak dipalsukan adalah bibit katak. Palsu ini artinya katak itu tidak bisa hidup. Karena pengambilan katak dari tanaman salah. Seperti kataknya diambil saat tanaman masih hidup, itu tidak bisa tumbuh,” kata dia saat ditemui Madiunpos.com di kebunnya beberapa hari lalu.

    Ahmad Khoiri, seorang petani porang dari Desa Kaligunting, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun menunjukkan jenis porang varietas Madiun 1 di kebunnya, beberapa waktu lalu. (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

    Khoiri menuturkan saat ini ada sepuluh kelompok tani yang mencoba menangkar atau membudidayakan benih porang Madiun 1. Varietas ini banyak tumbuh di Kecamatan Saradan, Mejayan, dan Gemarang.

    Setelah diluncurkannya varietas Madiun 1 ini, lanjut dia, tugas dari para petani yaitu membudidayakan benihnya. Hal ini sangat penting untuk memberikan kepastian bagi para petani lain ketika ingin menanam porang.

    Brak! Begini Detik-Detik Ratusan Orang Serbu Markas TMP Surabaya

    “Setelah ada pengakuan ini, tentu membuat kami juga harus benar-benar memerhatikan bibit yang kami kembangkan. Kami tidak boleh asal-asalan dalam merawat benih. Karena kami harus bertanggungjawab terhadap kualitasnya,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Khoiri menyampaikan setiap tahun dirinya bisa menjual ratusan kilogram benih porang ke berbagai daerah. Tahun lalu, ia bisa menjual hingga 600 kilogram benih porang.

    Untuk harga benih berupa katak yaitu antara Rp300.000 hingga Rp350.000 per kilogram dengan isi benih antara 120 sampai 150 biji. Sedangkan untuk benih berupa umbi harganya Rp200.000 per kilogram dengan isi 100 umbi.

    Dikutip dari litbang.pertanian.go.id, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan (Puslitbangtan), Haris Syahbuddin, mengatakan porang merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang potensi nilai ekonominya tinggi. Saat ini areal pengembangannya terus bertambah.

    Desa Klangon di Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun sebagai pusat pertumbuhan dan pengembangan tanaman porang. Setelah varietas porang Madiun 1 ini resmi dilepas, maka langkah selanjutnya adalah menyiapkan infrastruktur penyediaan benih sumber tanaman varietas ini agar bisa disebar secara resmi ke sleuruh Indonesia.

    “Selain haragnya yang fantastis, komoditas porang untuk kebutuhan ekspor permintaannya terus meningkat dengan tren harga yang juga terus mengalami kenaikan. Dengan demikian Kementerian Pertanian telah menetapkan porang sebagai komoditas yang masuk ke dalam program gerakan tiga kali ekspor,” kata Haris.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.