PMI Madiun Kesulitan Cari Pendonor Darah saat PPKM
Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Madiun kesulitan mencari pendonor darah selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kesehatan Masyarakat (PPKM) berlangsung.
Madiunpos.com, MADIUN -- Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Madiun kesulitan mencari pendonor darah selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kesehatan Masyarakat (PPKM) berlangsung. Situasi ini berdampak pada ketersediaan stok darah yang ada di PMI.
Kepala Bagian Pelayanan Donor PMI Kabupaten Madiun, Dony Dwi Setyawan, mengatakan selama masa PPKM memang ada penurunan jumlah pendonor di PMI. Hal ini karena ada pembatasan aktivitas masyarakat selama aturan tersebut, sehingga masyarakat enggan keluar rumah.
“Pada saat PPKM ini banyak masyarakat yang membatasi diri. Banyak yang menunda untuk donor darah,” kata dia saat ditemui Madiunpos.com di kantornya beberapa hari lalu.
Mobil Pengisian Oksigen Gratis bagi Pasien Covid-19 Tersedia di Madiun
Selain PPKM, kata dia, minimnya jumlah pendonor saat pandemi Covid-19 juga karena vaksinasi. Orang yang telah disuntik vaksin Covid-19 baru diperbolehkan untuk donor darah dua pekan setelah penyuntikan.
Bukan hanya itu, bagi warga yang baru selesai masa isolasi karena terpapar Covid-19 juga tidak boleh langsung donor darah. Namun, menunggu hingga dua pekan setelah masa isolasi rampung baru diperbolehkan untuk mengikuti donor darah.
“Begitu juga yang baru saja dari zona merah Covid-19, itu juga perlu waktu sebelum boleh donor. Situasi ini yang kadang membuat kita hanya mendapatkan stok darah sedikit. Apalagi, ternyata desa yang dituju sedang melakukan PPKM mikro, otomatis tidak bisa menggelar donor darah di desa itu,” terangnya.
Dia mengakui jumlah pendonor darah di PMI Kabupaten Madiun menurun dastis. Sebelum PPKM diberlakukan, jumlah pendonor bisa mencapai 40 orang per hari. Tetapi saat PPKM hanya 20 orang per hari.
Pemkot Madiun Kucurkan Rp6 Miliar untuk Pengadaan Alat Swab Antigen
“Bahkan per hari pernah 10 orang dan lima orang pendonor,” ujar dia.
Dony menuturkan untuk stok darah memang dinamis. Artinya, jumlahnya bisa naik dan turun. Ketersediaan stok darah masing-masing golongan pun berubah-ubah.
“Stok darah sangat dinamis. Sempat stok darah kosong, terus kami meminta droping dari PMI Bojonegoro,” katanya.
Mengenai strategi yang akan dilakukan, lanjut dia, pihaknya melakukan jemput bola pendonor darah di desa-desa dan organisasi masyarakat. Selama masa PPKM, setiap hari minimal ada satu titik yang dikunjungi untuk penyelenggaraan donor darah.
“Untuk meningkatkan jumlah pendonor, kami juga memberi motivasi ke pemerintah desa. Bahwa donor darah ini tetap dibutuhkan dalam masa pandemi. Karena ada orang sakit non-Covid-19 yang butuh darah untuk penyembuhan,” jelasnya.
Editor : Abdul Jalil
Baca Juga
- Berikut Ini Nama-nama Anggota Bawaslu Periode 2023-2028 di Wilayah Madiun Raya
- Inginkan Suroan & Suran Agung Tanpa Konflik, Ini Pesan Wali Kota Madiun
- Motif Pelaku Pembunuhan Perempuan Muda di Kamar Kos Madiun Terungkap
- Satu Pengendara Motor Luka Berat dalam Kecelakaan di Depan PG Kanigoro Madiun
- Diduga Korban Pembunuhan, Perempuan Muda Ditemukan Meninggal di Indekos Madiun
- Jadi Pengedar Sabu di Madiun, 2 Anggota Polisi Dituntut 4 Tahun 6 Bulan Penjara
- Gandeng Google Indonesia, Pemkot Madiun Latih Ratusan Guru Manfaatkan Chromebook
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.