Puncak Kemarau Di Jawa Timur Diprediksi Terjadi Pada Agustus

BMKG memprediksi puncak kemarau di Jawa Timur terjadi pada Agustus.

Puncak Kemarau Di Jawa Timur Diprediksi Terjadi Pada Agustus Ilustrasi--Kekeringan di lahan pertanian. (pertanian.go.id)

    Madiunpos.com, MADIUN – Sejumlah wilayah di Jawa Timur sudah tidak lagi merasakan hujan dalam beberapan pekan terakhir. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim kemarau di Jawa Timur tahun ini terjadi pada Agustus. Puncak musim kemarau ini pun akan mengakibatkan sejumlah wilayah terjadi kekeringan.

    Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda, Teguh Tri Susanto, mengatakan bahwa sebagian wilayah di Jatim yang 31-60 hari berturut-turut tidak diguyur hujan. Di antaranya, Pacitan, Ponorogo, Ngawi, Kabupaten dan Kota Madiun, Magetan, Gresik, Malang, Lamongan, Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Bondowoso, Jember, Banyuwangi, Situbondo, Bangkalan, Sampang, dan Pamekasan.

    Adapun terdapat kriteria masih ada hujan di Kabupaten Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Kediri, Blitar, Malang, Lumajang, Jember, Probolinggo, Bondowoso, Banyuwangi, dan Bangkalan.

    Dimakzulkan, Bupati Jember Segera Respons Putusan DPRD

    “Curah hujan Dasarian III Juli 2020 di Provinsi Jawa Timur pada umumnya diperkirakan berkisar 0-50 mm dengan peluang (probabilistik) lebih dari 90 persen,” jelas Teguh, seperti dikutip liputan6.com, Rabu (22/7/2020).

    Dia menuturkan terdapat indikasi potensi kekeringan meteorologis hingga dua dasarian ke depan dengan status waspada hingga awas. Ini berdasarkan hasil monitoring kejadian hari kering berturut-turut dan prediksi probabilistik curah hujan dasarian.

    “Dari hasil monitoring tersebut, wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan meteorologis dengan kategori waspada di antaranya, Bali, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Maluku, NTB, dan NTT,” katanya.

    Cacing Tak Didapat, Nyawa Pemuda Tulungagung Malah Melayang

    Sementara wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan meteorologis dengan kategori siaga di antaranya adalah Bali, DIY, dan Pasuruan Jawa Timur.

    BMKG mengimbau agar masyarakat serta pemerintah setempat mengantisipasi terjadinya kekeringan ini yang dapat berpengaruh terhadap pasokan air di lahan pertanian.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.