RAMADAN 2015 : Peminat Umrah Ramadan Turun 30%, Ini Penyebabnya...

RAMADAN 2015 : Peminat Umrah Ramadan Turun 30%, Ini Penyebabnya... Ilustrasi tawaf (JIBI/Solopos/Antara/Saptono)

    Ramadan 2015 tak diiringi peningkatan signifikan peminat umrah.

    Madiunpos.com, SURABAYA — Bisnis perjalanan umrah ke Tanah Suci Mekah selama Ramadan 2015 lalu mengalami penurunan hingga 30%. Lemahnya perekonomian dan  tingginya kurs rupiah terhadap dolar AS diduga sebagai pemicunya.

    Presiden Direktur Isbir Tour and Travel, Fauzi Mahendra, mengungkapkan biasanya tren kenaikan perjalanan umrah terjadi sepanjang bulan Ramadan. Rata-rata perjalanan umrah bulan Ramadan mencapai 50% setiapnya tahun. Pada 2014 tercatat ada 250 orang jemaah yang berangkat, namun pada Lebaran 2015 tak sebaik itu.

    "Selain akibat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, turunnya tren umrah ini juga diakibatkan oleh adanya pembatasan visa umrah oleh pemerintah Arab Saudi termasuk ada kenaikan biaya umrah yang naik tiga kali lipat," ujarnya, Rabu (22/7/2015).

    Padahal, Isbir sebelumnya mengincar 3.500 jemaah dan hingga Januari 2015 tercatat sudah ada 650 jamaah yang siap berangkat umrah sebelum Iduladha. Target jamaah tersebut sejalan dengan dibukanya tiga cabang Isbir di Jawa Timur, yakni dua cabang di Banyuwamgi dan satu Lumajang.

    CEO AFI Tour and Travel, Sahrul Gunawan mengatakan meskipun terjadi penurunan tren umrah saat Ramadan 2015, tetapi diperkirakan akan ada kenaikan tren saat Lebaran Haji atau perayaan Iduladha mendatang. ”Perkiraan kami nanti akhir November akan ada tren kenaikan atau seusai bulan besar biasanya minat masyarakat juga tinggi," imbuhnya.

    Adapun tahun 2015 ini, AFI Tour and Travel hanya menyediakan layanan perjalanan umrah dua kali dalam setahun. Tahun-tahun sebelumnya, biro perjalanan wisata itu menyiapkan empat kali perjalanan setahun. Penurunan frekuensi itu akibat adanya pembatasan visa oleh pemerintah Arab Saudi.

     



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.