Ratusan Anggota Perguruan Silat di Situbondo Mengamuk, Puluhan Rumah Rusak dan 5 Warga Terluka

Ratusan anggota salah satu perguruan silat di Situbondo melakukan kerusuhan yang dipicu insiden pengambil bendera Merah Putih.

Ratusan Anggota Perguruan Silat di Situbondo Mengamuk, Puluhan Rumah Rusak dan 5 Warga Terluka Kios warga yang dirusak oleh massa dari perguruan silat di Situbondo. (detik.com)

    Madiunpos.com, SITUBONDO -- Ratusan anggota suatu perguruan silat melukan aksi anarkis di dua desa di Situbondo. Mereka merusak puluhan rumah, sejumlah tempat usaha, 4 unit mobil, dan neonbox di kantor desa pada Senin (10/8/2020) dini hari tadi.

    Dua desa itu yakni Desa Kayu Putih, Kecamatan Panji dan Desa Trebungan, Kecamatan Mangaran. Kaca-kaca rumah itu dilempari batu dan dipukul menggunakan kayu hingga pecah berantakan. Sebuah kios bensin di tepi jalan juga ikut dirusak dan dibakar. Tak hanya itu, empat unit mobil dan tempat usaha warga yang ada di tepi jalan Pelabuhan Kalbut juga ikut jadi sasaran perusakan. Aksi perusakan parah itu terjadi sekitar pukul 02.30 WIB dini hari tadi.

    Aksi perusakan yang dipicu keributan soal bendera merah putih antara massa dan warga setempat itu menyebabkan lima warga terluka. Mereka diserang dan dikeroyok massa dari perguruan silat tersebut. Kelima warga itu antara lain Suherno, warga Desa Kayu Putih, Kecamatan Panji. Pria 50 tahun ini menderita luka parah di bagian mata dan bibir, hingga harus dirujuk ke RSUD Situbondo.

    Ratusan Pesilat Pagar Nusa Datangi PN Surabaya Untuk Kawal Sidang Pembunuhan, Ternyata Ditunda

    Polisi melakukan olah TKP di rumah yang dirusak massa. (detik.com)

    Selain itu, Zainal Abidin, 24, warga Desa Kayu Putih Kecamatan Panji yang menderita luka di wajah dan dilarikan ke puskesmas terdekat. Kemudian Syaiful Rahman, 25, warga Desa Trebungan, Kecamatan Mangaran, yang mengalami memar di bagian dahi. Selanjutnya Amin Helmi ,33, juga warga Desa Trebungan, menderita memar di kepala dan lecet telinga kiri.

    Satu lagi, Abdul Marik, 32, warga Desa Kayu Putih, Kecamatan Panji. Pria ini mengalami sejumlah luka memar di tubuhnya. Kelimanya diserang setelah Zainal Abidin berusaha menegur salah satu anggota massa yang hendak mengambil bendera merah putih. Bukannya meminta maaf, mereka malah menyerang Zainal. Keempat warga yang berusaha membantu Zainal, juga tak luput dari serangan mereka, hingga terluka.

    "Pelaku pelemparan dan perusakan ini dicurigai dilakukan massa dari sebuah perguruan silat. Saat ini kami masih melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku," kata Kapolres Situbondo, AKBP Sugandi, seperti dilansir detik.com di lokasi kejadian.

    Tidak Ada Kegiatan! Wali Kota Larang Pesilat Datang ke Madiun saat 1 Sura

    Neonbox milik pemerintah desa pun tak luput dari amukan massa anggota perguruan silat di Situbondo. (detik.com)

    "Kejadian (soal bendera) sore kemarin itu sudah kami proses. Cuma sepertinya ada yang memprovokasi sampai terjadi perusakan dini hari tadi," imbuhnya.

    Konvoi Sambil Merusak

    Sebelum melakukan perusakan, ratusan massa dari perguruan silat itu berkonvoi dari arah selatan. Mereka kemudian melakukan pengrusakan membabi buta di lokasi kejadian. Dengan menggunakan kayu dan batu, ratusan massa itu merusak apa saja yang dijumpai ada di tepi jalan.

    Bahkan, sebuah kios bensin milik warga juga dibakar hingga rata dengan tanah. Sebanyak 2 unit pemadam kebakaran milik Pemkab Situbondo dikerahkan ke lokasi sehingga api tak merembet ke lokasi lain.

    Keterangan yang diperoleh, keributan ini terjadi saat sekelompok massa melakukan konvoi dari arah selatan, Minggu (9/8/2020) sore. Tiba di lokasi, salah seorang peserta konvoi tiba-tiba turun dari kendaraan dan mengambil bendera merah putih yang terpasang di dekat warung bakso Pak Mul, di tepi jalan Desa Kayu Putih.

    Belasan Rumah di Madiun Rusak Akibat Bentrokan Antar Kelompok Pesilat

    "Mereka berkonvoi itu, katanya setelah mengikuti ujian kenaikan sabuk. Tapi masak begini caranya," sesal seorang warga yang menolak identitasnya disebutkan.

    Melihat itu, seorang warga setempat bernama Zainal Abidin, 24, langsung berusaha menegur. Teguran ini rupanya memantik emosi pihak massa hingga langsung menghajar korban. Tahu ada warga dikeroyok, warga yang lain pun berusaha memberi pertolongan. Namun, mereka malah jadi sasaran.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.