Santri Ponpes di Madiun Sukses Berbisnis Kokedama, Omzet Jutaan Rupiah Per Bulan
Seorang santri dari Pondok Pesantren Salafiyah Al-Hikmah Sembungan, Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, sukses mengembangkan bisnis media tanam kokedama.

Madiunpos.com, MADIUN -- Seorang santri dari Pondok Pesantren Salafiyah Al-Hikmah Sembungan, Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, sukses mengembangkan bisnis media tanam kokedama.
Santri tersebut adalah Nurhuda, 24, warga asli dari Desa Karangbanyu, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi.
Ditemui Madiunpos.com di Ponpos Al-Hikmah Sembungan, Kamis (12/11/2020), Huda menceritakan kokedama produksinya sudah dijual ke berbagai daerah seperti Jakarta, Cirebon, Depok, Semarang, Sidoarjo, Surabaya, bahkan sampai ke Medan. Puluhan kokedama setiap bulan diproduksinya sendiri.
Alumnus jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas PGRI Madiun ini mengatakan sudah memproduksi kokedama sejak Agustus 2019. Namun, kala itu ia hanya menjadi produsen saja belum terpikir untuk menciptakan brand sendiri.
Lek Dahlan Rilis Lagu Terbaru Berjudul Kampung Pesilat Nguatne Ati
Karena pesanan semakin banyak, kata dia, akhirnya pada awal 2020 memberanikan diri membuat brand sendiri yaitu Omah Santri.
“Saya awalnya hanya produksi saja, kemudian yang jual teman. Pesanan yang masuk ke saya sangat banyak. Kalau hanya menangani produksi saja, nanti bisnis ini tidak akan berkembang. Akhirnya saya membuat Omah Santri,” ujar dia.
Tak disangka, kata Huda, setelah Omah Santri diluncurkan pesanan media tanam yang diadopsi dari Jepang ini semakin banyak. Bahkan, ia pernah mendapatkan pesanan sekitar 100 kokedama dalam satu bulan.
Huda menuturkan bisa membuat kokedama ini secara autodidak. Saat itu, ia menjadi salah satu penanggungjawab kegiatan pengabdian masyarakat di salah satu panti asuhan di Kabupaten Madiun. Dalam program itu, ia melatih pembuatan media tanam.
Diterjang Covid-19, Nilai Investasi di Kota Madiun Tahun Ini Capai Rp189 Miliar
Ide awal membuat kokedama ini muncul setelah bonsai kelapa. Dari situ, ia terinspirasi untuk membuat kokedama. Sehingga media tanam ini bisa berisi bermacam-macam tanaman.
Untuk bahan pembuatan kokedama ini hanya memanfaatkan serabut kelapa dan kemudian dibentuk bulat. Kemudian bagian dalam diisi tanah sebagai media tanam.
Modal Awal
Setelah yakin dengan produk kerajinan ini, Nurhuda kemudian menyisihkan uang beasiswa kuliahnya sebanyak Rp500.000 untuk modal usaha ini. Ia menggunakan uang tersebut untuk membeli serabut kelapa, bahan yang dibutuhkan, tanah, dan tanamannya.
“Saya kan dapat beasiswa Bidikmisi. Setiap bulan ada jatah uang makan, kemudia saya sisihkan Rp500.000 untuk modal usaha kokedama,” ujar pemuda ini.
Dia menceritakan kedua orang tuanya, Purwani dan Rusmini, merupakan buruh tani di desa. Atas kondisi itu, ia berkomitmen untuk mencari tambahan uang jajan.
Rombongan FPDIP DPRD Kab Malang Kecelakaan di Tol Solo-Ngawi, 1 Meninggal
“Alhamdulillah saat ini malah bisa memberi uang hasil kokedama kepada orang tua. Meskipun sedikit,” katanya.
Kokedama buatannya dijual dengan harga yang beragam. Mulai dari Rp45.000 hingga Rp185.000, tergantung jenis tanaman yang ada di kokedama itu. Paling mahal yaitu kokedama bunga anggrek.
Namun, untuk kokedama yang paling banyak diburu yaitu kokedama tanaman sansivera dan sirih gading. Dua tanaman ini dipilih karena tidak hanya ada unsur estetikanya saja, tetapi juga ada manfaatnya.
“Tenaga medis itu banyak yang beli sirih gading dan sansivera. Itu ditaruh di meja kan cantik dan juga memiliki manfaat,” ujarnya.
Peringati Hari Kesehatan Nasional, 48.000 Masker Dibagikan di Madiun
Meskipun tinggal di pondok pesantren, kata Huda, hal itu tidak mengganggu aktivitas usahanya ini. Justru pihak pondok mendukung kegiatan usaha kokedama ini.
Dia berharap bisa mengembangkan bisnis ini dan memperluas jangkauan pasar. Saat ini untuk penjualan dan promosi dilakukan dengan memanfaatkan media sosial.
Editor : Abdul Jalil
Baca Juga
- Salut! Mantan Karyawan di Madiun Ini Sukses Bikin Produk Perawatan Kendaraan, Omzet Capai Rp100 Juta/Bulan
- Belasan Santri di Madiun Raya Ikuti Pelatihan Desain Multimedia di BLKK Ngujur
- Gandeng Wartawan & Influencer, BI Kediri Sosialisasi CBP Rupiah di Madiun Raya
- Inspiratif! Anak Petani Asal Magetan Ini Raih Beasiswa Kuliah di Kanada
- Rumah Megah Dilengkapi 5 Tempat Ibadah di Madiun Ramai Dikunjungi Wisatawan
- Kampung Lali Gadget Sidoarjo, Tempat Anak-Anak Bergembira Tanpa Gawai (Bagian-5/Habis)
- Kampung Lali Gadget Sidoarjo, Tempat Anak-Anak Bergembira Tanpa Gawai (Bagian-4)
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.