Satu Warganya Positif Covid-19, Akses masuk Desa Panjeng di Ponorogo Ditutup

Akses masuk Desa Panjeng di Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo ditutup setelah ada warganya yang positif Covid-19.

Satu Warganya Positif Covid-19, Akses masuk Desa Panjeng di Ponorogo Ditutup Bupati Ipong saat meninjau lokasi Pos Siaga Covid-19 di Desa Sampung, Kecamatan Sampung. (ponorogo.go.id)

    Madiunpos.com, PONOROGO -- Pemerintah Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo, terpaksa menutup akses masuk Desa Panjeng bagi warga luar. Warga desa tersebut juga dibatasi pergerakannya untuk ke luar desa. Ini dilakukan setelah ada salah satu warganya yang terpapar Covid-19.

    Penutupan akses desa itu dilakukan dengan cara mengatifkan kembali portal desa. Ini menjadi salah satu upaya untuk memutus rantai penyebaran virus corona.

    Demikian disampaikan Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, Sabtu (4/7/2020). Ia menjelaskan sebelum diketahui ada warganya yang positif Covid-19, pada Minggu (21/6/2020), salah seorang warga desa itu berinisial RN datang ke Puskesmas Jenangan. Ia mengeluhkan panas 39 derajat Celsius dan nyeri perut.

    Inspektorat Madiun Bentuk Tim untuk Investigasi Beras BPNT Berkutu

    "Ditanya berulang kali, apakah ada riwayat dari luar kota jawabnya tidak. Pasien diberikan injeksi pereda nyeri dan diberikan motivasi jika keluhan belum berkurang segera ke RS," terang Ipong kepada wartawan, seperti dilansir detik.com.

    Kemudian, Selasa (23/6/2020) muncul keluhan. Pasien lalu dirujuk ke RS Darmayu serta diagnosis mengalami gangguan pencernaan. Ia diopname selama kurang lebih 5 hari. Saat itu dilakukan rapid test, hasilnya nonreaktif.

    "Hasil Rontgent dari radiologi normal. Sehingga tidak dilakukan pengambilan swab terhadap pasien. Setelah dinyatakan sembuh pasien kemudian pulang," imbuh Ipong.

    Ditetapkan Zona Hijau Persebaran Covid-19, Ponorogo Justru Ketambahan Tiga Pasien Positif

    Lanjut, Selasa (30/6/2020) lalu pasien kembali mengeluhkan lemas dan dilakukan rukyah. Malam harinya, pasien tiba-tiba tidak sadar dan dibawa kembali ke RS. Tidak sampai 1 jam di UGD, pasien meninggal. Saat itu dokter menyimpulkan meninggal karena penyakit jantungnya. Sehingga pemakaman dengan cara biasa.

    "Esoknya, Rabu (1/7/2020) lalu ada warga yang mencurigai almarhum meninggal karena Covid-19 karena yang bersangkutan punya riwayat sering bepergian keluar kota," papar Ipong.

    Dinkes, lanjut Ipong, melakukan tindakan antisipasi dengan melakukan swab kepada kontak eratnya sebanyak 3 orang. Hasil yang pertama keluar pada Jumat (3/7/2020) kemarin adalah istrinya dinyatakan positif Covid-19.

    Waduh! Lamongan Kembali Berstatus Zona Merah

    "Anak dan bersama enam orang kontak erat lainnya juga sudah diambil swab. Total 10 orang dan baru satu yaitu istrinya yang dinyatakan positif," jelas Ipong.

    Dinkes saat ini terus melakukan tracing terhadap kontak erat kasus tersebut dan selanjutnya akan dilakukan testing, baik PCR ataupun rapid test.

    Tujuh Langkah Antisipatif

    Sementara itu, Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Jenangan beserta Satgas Desa telah mengambil tujuh langkah antisipatif. Pertama, menenangkan masyarakat Desa Panjeng. Kedua, menutup akses untuk masyarakat luar agar tidak masuk ke Desa Panjeng dan membatasi masyarakat Desa Panjeng yang ingin keluar desa.

    Pemkot Madiun Sediakan Rapid Test Gratis Bagi Calon Peserta UTBK

    Ketiga, membuat surat edaran yang berisikan imbauan untuk isolasi mandiri bagi masyarakat yang kontak langsung. Bagi masyarakat umum untuk tetap melakukan protokol kesehatan mencegah Covid-19. Keempat, melaksanakan isolasi kepada masyarakat yang kontak langsung dengan almarhum. Terdapat 4 (empat) orang yang menjalani isolasi di Desa dan masyarakat yang lain untuk isolasi mandiri.

    Kelima, memasang kembali portal desa. Keenam, melaksanakan penyemprotan disinfektan serentak di seluruh rumah se-Desa Panjeng. Ketujuh, mendata kembali masyarakat dan melaksanakan tracing apabila terdapat warga yang belum terdata dan berhubungan dengan almarhum.

    "Ini dilakukan untuk memutus rantai penyebaran dengan cara mengaktifkan kembali portal desa, masyarakat harus disiplin menjaga protokol kesehatan," kata Ipong.

    Berapa Sih Tarif Rapid Test Calon Peserta UTBK?



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.