Sosok Mbah Sukir, Puluhan Tahun Menyelam Bantu Evakuasi Jenazah Orang Tenggelam

Ada seorang kakek-kakek di Madiun yang telah puluhan tahun membantu tim SAR saat ada pencarian jenazah orang tenggelam, sosok itu bernama Mbah Sukir.

Sosok Mbah Sukir, Puluhan Tahun Menyelam Bantu Evakuasi Jenazah Orang Tenggelam Sukiro atau Mbah Sukir seusai menyelam dan menemukan lokasi jenazah seorang remaja yang tenggelam di Sungai Bengawan Madiun, Rabu (10/6/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Jenazah remaja yang tenggelam di Sungai Bengawan Madiun telah ditemukan oleh tim sukarelawan, Rabu (10/6/2020) sekitar pukul 13.00 WIB. Dalam proses pencarian jasad pelajar kelas VII SMPN di Kota Madiun itu ada sosok yang mencuri perhatian warga.

    Sosok tersebut adalah adalah Sukiro atau akrab disapa Mbah Sukir. Pria berusia 67 tahun itu ikut membantu tim SAR dalam mencari jenazah remaja bernama Radin Candra Eko Setiawan pada Rabu.

    Meski tubunya sudah renta, Sukir tidak tampak kesulitan untuk mengarungi derasnya arus di dasar sungai Bengawan Madiun itu. Tanpa perlengkapan renang, ia menyelami sungai yang memiliki kedalaman sekitar 4 meter itu.

    20 Jam Menghilang, Bocah Tenggelam di Bengawan Madiun Akhirnya Ditemukan

    Kakek-kakek berjenggot itu menyusuri di kedalaman sungai dengan kemampuannya. Dia terlihat bolak balik dan mengitari bagian sungai yang dianggap menjadi titik keberadaan jenazah si anak.

    Tidak ada yang menyangka, warga Jl. Merpati No. 6, Kelurahan Nambangan Lor, Kota Madiun itu, bahkan sanggup menyelam hingga 15 detik. Setelah hampir lima jam menyelam dan menyisir bagian dasar sungai, akhirnya jenazah pelajar nahas itu pun akhirnya ditemukan dan langsung dievakuasi oleh tim.

    Kepada wartawan, Sukir mengatakan setelah berjam-jam menyusuri bagian dasar sungai yang cukup lebar itu akhirnya bisa menemukan posisi jenazah korban. Ia kemudian memberitahu kepada tim sukarelawan untuk mencari di titik yang telah ditunjukkan.

    “Saya tadi sudah lihat titiknya. Posisi jasad miring,” kata dia.

    Update Covid-19 Magetan! Tambahan 2 Kasus dari Nguntoronadi, 4 Sembuh

    Sukir mengaku pada saat melakukan pencarian tadi memang mengalami gangguan di bagian pendengaran. Hal ini karena saat menyelam tidak mengenakan perlengkapan renang yang aman. Biasanya, ia selalu mengenakan perlengkapan renang saat ikut mengevakuasi jenazah orang tenggelam.

    “Saya kalau menyelam biasanya pakai alat selam. Tapi alat saya baru dipinjam orang di Malang. Akhirnya saya menyelam tanpa alat. Ya efeknya seperti ini ada gangguan di telinga,” ujarnya.

    Secara Sukarela

    Di wilayah Madiun, Sukir memang dikenal sebagai salah satu sosok yang kerap membantu pencarian korban meninggal dunia karena tenggelam di sungai maupun telaga. Sukir biasanya datang ke lokasi kejadian secara sukarela tanpa ada permintaan dari siapa pun.

    Viral, Foto Biaya Perawatan Pasien Covid-19 yang Mencapai Puluhan Juta Rupiah

    Kakek yang sudah memiliki tiga orang cucu ini mengaku sudah melakoni sebagai penyelam untuk evakuasi jenazah sejak masih muda. Dia memperkirakan sudah ada 60 jasad yang berhasil dievakuasi dengan bantuan kemampuan menyelamnya. Tidak hanya di wilayah Madiun saja, tetapi ia juga ikut membantu saat ada kejadian orang tenggelam di wilayah Ponorogo, Ngawi, Magetan, maupun Bojonegoro.

    “Kalau dihitung-hitung sudah ada 60 jenazah yang sudah saya evakuasi. Saya di Telaga Ngebel Ponorogo juga pernah ikut membantu evakuasi,” kata dia.

    Biasanya, Sukir akan mendatangi lokasi kejadian orang tenggelam begitu mendengar informasinya. Dia mengaku senang dalam menjalani aktivitasnya tersebut.

    Sukir saat ini masih aktif sebagai guru renang dan guru balap sepeda di Kota Madiun.

     



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.