Sukses Tingkatkan Hasil Panen Tebu, Petani Muda Madiun Diganjar Penghargaan dari Kementan

Seorang petani muda dari Desa Sogo, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, bernama Muhammad Aji Kurniawan mendapatkan penghargaan Farmer of the Years kategori milenial tahun 2021 dari Kementerian Pertanian.

Sukses Tingkatkan Hasil Panen Tebu, Petani Muda Madiun Diganjar Penghargaan dari Kementan Muhammad Aji Kurniawan, pemuda asal Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, mendapatkan penghargaan sebagai Farmer of the Years 2021 dari Kementan. (Istimewa)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Seorang petani muda dari Desa Sogo, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, bernama Muhammad Aji Kurniawan mendapatkan penghargaan Farmer of the Years kategori milenial tahun 2021 dari Kementerian Pertanian. Pria berusia 29 tahun itu dianggap berhasil meningkatkan produktifitas panen tebu di wilayah Madiun.

    Pria yang akrab disapa Aji itu menceritakan sebenarnya benar-benar baru terjun di dunia pertanian tebu dua tahun lalu. Sebelumnya, ia menjadi petani tebu untuk membantu orang tuanya.

    “Setelah ayah saya meninggal dunia. Saya kemudian melanjutkan pertanian tebu milik keluarga. Sejak 2020 mulai benar-benar terjun ke pertanian tebu,” kata dia kepada Madiunpos.com, Kamis (9/12/2021).

    Dalam dua tahun itu, Aji mampu meningkatkan hasil panen tebu dari 61.000 kuintal menjadi sekitar 150.000 kuintal tebu. Lahan tersebut terdiri dari lahan pribadi dan lahan petani binaan. Untuk lahan yang ditanami tebu di kelompoknya mencapai 150 hektare.

    BPR Utomo Widodo Ngawi Tutup, LPS Bayarkan Klaim Simpanan 9.523 Nasabah

    “Lahan itu tersebar di Madiun, Magetan, Ngawi, dan Ponorogo. Untuk lahan 1 hektare bisa menghasilkan panen sekitar 1.000 kuintal,” ujarnya.

    Pria yang juga menjadi Sekretaris Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Madiun itu menuturkan peningakatan hasil pertanian tebu ini karena ada beberapa perubahan dalam sistem pengolahan lahan. Seperti pengenalan lahan dengan bibit serta teknik pemupukan bibit.

    Menurutnya, setiap tanah memiliki karakteristik berbeda-beda. Untuk itu, penggunaan bibit pun harus disesuaikan dengan kondisi tanah.

    “Petani tebu biasanya tidak memperhatikan ini. Mereka menganggap semua bibit sama. Padahal karakter tanah sangat penting untuk menentukan bibit mana yang tepat. Perubahan ini yang saya lakukan,” jelasnya.

    Muhammad Aji Kurniawan merawat tanaman tebu di lahannya. (Istimewa)

    Selain penentuan bibit, lanjut Aji, cara memberikan pupuk terhadap tanaman juga perlu diperhatikan. Tekniknya, dia biasanya memberikan pupuk di pangkal pohon kemudian menutupnya lagi dengan tanah. Sehingga pupuk tersebut bisa terserap dengan sempurna oleh tanaman.

    “Kebanyakan petani, setelah dipupuk enggak ditutup tanahnya. Harusnya ditutup tanahnya,” ujar pria yang juga menjadi Sekretaris GP Ansor Kabupaten Madiun itu.

    Aji menyampaikan pengetahuan-pengetahuan terkait pertanian tebu itu juga di-share ke para petani binaannya. Menurut dia, pengetahuan tersebut sangat penting untuk dipahami petani supaya hasil panennya lebih berlimpah.

    Sampah yang Dihasilkan Pasar Madiun Capai 8 Truk per Hari

    Dia pun menargetkan pada masa tanam tahun ini bisa menghasilkan 1.200 kuintal per satu hektare. “Untuk memotivasi para petani, kalau hasil panen nanti 1.200 kuintal per satu hektare. Maka yang 200 kuintal akan digunakan untuk jalan-jalan. Ini supaya para petani bersemangat,” kata Aji.

    Aji menerima penghargaan National Sugar Summit (NSS) 2021 itu pada 1-2 Desember 2021 di Waskita Rajawali Tower & Auditorium PT Kebon Agung indonesia.

    “Penghargaan ini tentu menjadi motivasi tersendiri bagi saya untuk lebih bersemangat mengembangkan pertanian tebu.”



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.