Titik Nol KM Dibangun, Arus Lalu Lintas di Kawasan Tugu Madiun Terdampak

Pemerintah Kota Madiun mulai membangun titik nol kilometer yang ada di kawasan Perempatan Tugu.

Titik Nol KM Dibangun, Arus Lalu Lintas di Kawasan Tugu Madiun Terdampak Arus lalu lintas di perempatan tugu Kota Madiun terdampak dari pembangunan titik nol kilometer, Rabu (23/6/2021). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Pemerintah Kota Madiun mulai membangun titik nol kilometer yang ada di kawasan Perempatan Tugu. Lantaran ada proyek pembangunan itu, arus lalu lintas di kawasan tersebut pun terdampak.

    Pantauan Madiunpos.com di lokasi, Rabu (23/6/2021) siang, kendaraan yang dari arah Jl. Panglima Sudirman atau Alun-alun Kota Madiun yang hendak menuju ke Pasar Besar atau ke timur harus belok kanan masuk ke Jl. Cokroaminoto. Sedangkan kendaraan yang dari arah Jl. Pahlawan yang hendak ke selatan atau Jl. Cokroaminoto harus melewati Jl. Panglima Sudirman atau Pasar Besar Madiun.

    Pegawainya Terpapar Covid-19, Kantor Imigrasi Madiun Dilockdown

    Wali Kota Madiun, Maidi, mengatakan rekayasa lalu lintas di Perempatan Tugu dilakukan selama proses pembangunan titik nol kilometer. Pembangunan titik nol kilometer ini diharapkan bisa menjadi ikon Kota Madiun.

    “Pembangunan itu membutuhkan pengorbanan. Jadi, saya berharap masyarakat bersabar dulu. Ini terganggu sementara tetapi untuk keindahan selamanya,” kata dia.

    Maidi menegaskan tugu lalu lintas lawas tidak dihilangkan dalam pembangunan ini. Justru semakin dipercantik. Nantinya kawasan tersebut akan beralaskan batu alam dengan desain berbentuk bintang.

    Alhamdulillah, 36 Warga Positif Covid-19 dari Klaster Pernikahan di Madiun Sembuh

    Di tengah simbol bintang itu akan ditambahkan tugu penanda. Tugu penanda tersebut berada tepat di sebelah utara tugu lampu lalu lintas yang telah berdiri kokoh.

    Maidi berharap masyarakat tidak mudah terpancing dengan oknum-oknum yang hanya mengedepankan ego pribadi. Sebaliknya harus membuka wawasan dengan memahami terlebih dahulu maksud, tujuan, dan manfaat dari pembangunan tersebut. Dia menyampaikan membuka pintu kritis, saran, dan masukan dari masyarakat.

    “Ibarat membangun rumah, jangan ngomong bocor kalau atapnya memang belum jadi. Silakan beri masukan kalau memang bocor, tetapi setelah atapnya jadi nanti,” kata dia.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.