Waduh! 250 Kios di Pasar Besar Madiun Bertahun-Tahun Tak Ditempati

Sebanyak 250 kios di Pasar Besar Madiun tak berpenghuni bakal ditertibkan Pemerintah Kota Madiun.

Waduh! 250 Kios di Pasar Besar Madiun Bertahun-Tahun Tak Ditempati Salah satu toko pakaian yang menjadi sasaran pencurian di Pasar Besar Kota Madiun, Selasa (25/2/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Sebanyak 250 kios di Pasar Besar Madiun tak berpenghuni bakal ditertibkan Pemerintah Kota Madiun. Bahkan ada sejumlah kios yang sudah 13 tahun tidak dimanfaatkan untuk tempat berjualan.

    Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun, Ansar Rasidi, mengatakan permasalahan kios tak berpenghuni di Pasar Besar Madiun ini sudah lama terjadi. Sebagian besar kios tersebut tidak digunakan untuk berjualan selama lima hingga 13 tahun.

    “Untuk itu, kami akan melakukan pendataan terlebih dahulu untuk memastikan mereka sudah tidak berjualan,” kata dia, Selasa (1/3/2022).

    Ansar menyampaikan kepemilikan terhadap ratusan kios tersebut bakal dicabut terlebih dahulu. Namun, pemkot masih memberikan kesempatan kepada penyewa kios tersebut untuk berjualan yaitu dengan mendaftar ulang.

    Lindungi Pemandu Lagu yang Dianiaya Tamu, Security Tempat Karaoke di Madiun Malah Dipolisikan

    “Secara prinsip, mereka harus sudah dicabut [kepemilikan kios]. Karena mereka sudah bertahun-tahun tidak memanfaatkan tempat itu untuk berjualan,” ujarnya.

    Setelah kepemilikan kios tersebut dicabut, lanjut dia, pemkot membuka kesempatan bagi warga Kota Madiun yang ingin berjualan di Pasar Besar.

    Sebagian besar kios yang bertahun-tahun tidak dimanfaatkan itu berada di lantai II pasar atau blok pusat konveksi. Menurutnya, gara-gara banyak kios yang tidak digunakan untuk berjualan berakibat sepinya pasar lantai II tersebut.

    Pedagang di Madiun Masih Kesulitan Mendapatkan Minyak Goreng dari Distributor

    “Kalau jualannya betul-betul, pasti sirkulasi barang dan jasanya itu jalan. [kios tutup] ini salah satu yang mengakibatkan pasar mati,” kata dia.

    Ansar menyebut selain banyaknya kios yang tidak beroperasi, pusat konveksi di Pasar Besar tidak diminati masyarakat karena harganya mahal-mahal. Sehingga masyarakat enggan untuk berbelanja pakaian di pusat konveksi itu.

    “Faktor utama ya harga. Kalau kondisi pasarnya sebenarnya standar. Secara fisik juga ada eskalator,” ujar Ansar.

    Untuk menghidupkan kembali pusat konveksi di Pasar Besar Madiun, pemkot bakal bekerja sama dengan Pasar Tanah Abang dalam penyediaan barang-barang konveksi. Dengan kerja sama itu, diharapkan barang dagangan bisa dijual dengan harga yang bersaing.

    30 Pedagang Pasar Besar Madiun Akan Dikirim ke Pasar Tanah Abang Jakarta, Untuk Apa?

    “Pasar konveksi kita akan kita konekkan dengan Pasar Tanah Abang. Nanti ambil barangnya di Tanah Abang. Sehingga harganya bisa lebih murah. Kalau lebih murah pasti Pasar Besar akan diminati. Ini nanti akan menggairahkan di lantai dua,” terang dia.

    Rencananya, Pemkot Madiun bakal membawa 30 pedagang konveksi Pasar Besar ke Pasar Tanah Abang, Jakarta. Di sana, para pedagang ini akan belajar mengenai pemilihan barang dan mencari barang dengan harga yang bersaing.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.