Warga Madiun Harus Disiplin Terapkan Physical Distancing Karena Ini

Jumlah orang dalam risiko bertambah, physical distancing ditekankan.

Warga Madiun Harus Disiplin Terapkan Physical Distancing Karena Ini Wali Kota Madiun Maidi (dua kiri baris depan) didampingi Forkopimda dan jajarannya saat menggelar rapat koordinasi penanggulangan penyebaran virus COVID-19 lintas wilayah se-Jawa Timur melalui video conference di Mapolres Madiun Kota, Minggu (29/3/2020). (Antara)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Warga Kota Madiun harus benar-benar menerapkan physical distancing. Menyusul bertambahnya orang dalam risiko terpapar Covid-19.

    Menurut situs covid19.madiunkota.go.id per Senin (30/3/2020), jumlah orang dalam risiko (ODR) virus corona bertambah menjadi 90 orang. Sementara jumlah orang dalam pemantauan (ODP) ada 13, dan ada 8 pasien dalam pengawasan (PDP). Sementara jumlah kasus positif Covid-19 masih nihil.

    "ODR tersebut meningkat dari sebelumnya per tanggal 28 Maret 2020 yang terpantau mencapai sebayak 86 orang," ujar Wali Kota Madiun, Maidi saat menggelar rapat koordinasi penanggulangan penyebaran Covid-19 lintas wilayah se-Jawa Timur di Mapolres Madiun Kota, Minggu (29/3/2020), seperti dilansir Antara.

    Imbas Corona, Mal di Madiun Sepi dan Banyak Tenant Terpaksa Tutup

    Sesuai klasifikasinya, ODR adalah mereka yang bepergian ke daerah terjangkit, namun kondisinya tetap sehat. Meski demikian, ODR tetap harus diperhatikan karena yang bersangkutan bisa saja menjadi carrier atau penular virus jika ternyata positif. Sekalipun tidak menunjukkan gejala atau sakit.

    Karena itu, Pemkot Madiun terus mengoptimalkan berbagai upaya mencegah penyebaran Covid-19.

    Penyemprotan cairan disinfektan dilakukan setiap hari dengan atau tanpa instruksi. Selain itu, tim gabungan juga berkeliling setiap malam melakukan imbauan agar warga tidak berkerumun.

    Pembatasan Akses

    Pemkot Madiun juga mulai membatasi akses masuk ke Kota Madiun untuk pengoptimalan sterilisasi. Pembatasan akses dimulai Sabtu (28/3/2020).

    Jalan yang dibatasi antara lain Jl. Urip Sumoharjo, Jl. Soekarno-Hatta, dan Jl. Yos Sudarso. Jalan tersebut ditutup water barrier.

    Pembatasan itu sekaligus untuk mendeteksi siapa saja yang masuk Kota Madiun. Semua kendaraan yang masuk akan dilewatkan jalan-jalan tertentu. Di jalan-jalan tersebut akan dipasang tenda besar dan dipasangi alat penyemprot disinfektan. Semua kendaraan wajib melewati tenda untuk disterilkan. Artinya, semua kendaraan yang masuk terdeteksi dan tersterilkan.

    Wali Kota Minta Warga Madiun yang Merantau Jangan Pulang Dahulu

    Pembatasan itu nantinya hanya dilakukan di jam-jam tertentu, di antaranya siang mulai pukul 10.00 WIB sampai 14.00 WIB dan malam mulai pukul 19.00 WIB sampai 23.00 WIB. Namun, jam pembatasan masih akan dibahas ulang detailnya. tidak menutup kemungkinan akan diperpanjang melihat kondisi.

    "Masyarakat, pagi silakan keluar untuk memenuhi kebutuhan. Tetapi setelah barang yang dibeli didapat, langsung pulang kembali ke rumah. Setelah itu kami berlakukan pembatasan lagi," katanya.

    Pembatasan itu, menurut Wali Kota, juga untuk mengoptimalkan penyemprotan. Sebab, saat semua akses dibuka, terlalu banyak titik yang harus dilakukan penyemprotan. Sebaliknya, penyemprotan akan lebih maksimal jika dipusatkan di titik-titik tertentu.

    Gara-Gara Corona, Lima KA Relasi Madiun-Bandung Dihentikan Sementara

    Tenda-tenda penyemprotan disinfektan rencananya  dipasang di Jl. Mastrip, Jl Panglima Sudirman, Jl Agus Salim, dan Jl. Pahlawan. Pemasangan mulai dikerjakan saat ini.

    Pemkot juga akan melakukan pengetatan kepada warga dari luar daerah, terutama mereka yang dari daerah zona merah atau sudah ditemukan kasus positif corona, terutama yang menggunakan kendaraan umum. Mulai mobil, bus, dan kereta.

    Tim gugus tugas akan disiagakan di terminal dan stasiun. Hal itu dilakukan mengingat masih ada warga yang nekat pulang maupun bepergian, kendati sudah diinstruksikan tetap di rumah.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.