Warga Tanggulangin Waswas Tanggul Penahan Lumpur Sidoarjo Ambles

Terlebih warga melihat tanggul itu ditutup dengan terpal oleh petugas Pelaksana Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS).

Warga Tanggulangin Waswas Tanggul Penahan Lumpur Sidoarjo Ambles Tanggul lumpur Sidoarjo dekat permukiman warga dipasang terpal. (Suparno)

    Madiunpos.com, SIDOARJO - Warga Desa Gempolsari, Tanggulangin, Sidoarjo, cemas dengan tanggul penahan lumpur Sidoarjo. Tanggul penahan lumpur di lokasi 67 tersebut dicemaskan warga sewaktu-waktu ambles tergerus air hujan.

    Terlebih warga melihat tanggul itu ditutup dengan terpal oleh petugas Pelaksana Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS). Panjang tanggul yang ditutup terpal sekitar 150 meter. Penutupan dilakukan PPLS diduga tanggul tersebut dikhawatirkan tergerus air hujan.

    Tanggul penahan lumpur tersebut pada Oktober 2018 pernah ambles. Namun saat itu kondisi air di pond tidak penuh. Sedangkan saat ini kondisi air di dalam pond kurang dari dua meter mendekati bibir tanggul.

    Sapi Berkepala Dua Gemparkan Warga Probolinggo

    Tidak jauh dari lokasi tanggul, sekitar 50 meter, terdapat ratusan rumah warga Desa Gempolsari. Posisi permukiman warga berada di bawah tanggul penahan lumpur. Tinggi tanggul penahanan lumpur itu sekitar 11 meter.

    "Karena saat ini musim hujan, apalagi curah hujan sangat lebat, warga merasa resah bila tanggul penahanan lumpur itu ambles," kaka Iftahul, 42, salah satu warga kepada detikcom di lokasi tanggul, Minggu (7/3/2021).

    Iftahul mengatakan keresahan itu timbul karena melihat tanggul penahan lumpur yang pernah ambles itu ditutup terpal. Dari pandangan kasat mata dan prediksi warga, tanggul tersebut rawan ambles ketika turun hujan.

    Video Wali Kota Blitar Joget dan Nyanyi Tanpa Masker Viral, Polisi Panggil Panitia Acara

     

    Sering Ambles

    "Sampai saat ini belum ada penjelasan dari PPLS ke warga Desa Gempolsari kenapa tanggul tersebut ditutup terpal. Sementara saat ini kondisi pond sudah penuh air, apa jadinya bila tanggul tersebut ambles. Yang jelas berdampak ke warga desa," tambah Iftahul.

    Hal yang sama disampaikan Khoirul Anam Ketua RT 011 yang mengaku bahwa dua bulan menjelang puncak musim hujan pihak PPLS menutupi tanggul penahan lumpur dengan terpal. Panjang tanggul yang tertutup terpal itu sekitar 150 meter.

    "Warga sudah lama resah, apalagi di puncak musim hujan ini. Apalagi melihat tanggul yang tidak jaun dari pemukiman warga itu sering ambles," kata Khoirul di rumahnya.

    Pria di Jember Dicelurit Tetangga di Depan Anak dan Istri hingga Meninggal

    Khoirul menjelaskan di Desa Gempolsari ada enam RT yang berdekatan dengan tanggul. Enam RT tersebut di antaranya RT 011 hingga RT 016 yang jumlah jiwanya kurang lebih 350 jiwa. Rata-rata tiap RT itu terdapat 55 hingga 60 jiwa.

    "Tanggul penahan lumpur itu pernah ambles pada November 2020, meski tidak terlalu parah namun warga sangat resah. Ambles yang paling parah itu pada Oktober 2018, alhamdulillah saat itu volume air tidak banyak," tambah Khoirul.

    "Sedangkan saat ini volume air hampa memenuhi pond, kondisinya ketinggian air kurang dua meter dengan bibir tanggul. Meski itu dianggap aman oleh PPLS, namun warga selalu resah. Karena curah hujan setiap harinya terus lebat," jelas Khoirul.

    Apotek Kimia Farma Dibobol Maling, Uang Jutaan Rupiah Raib



    Editor : Haryono Wahyudiyanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.