Wawali Surabaya Berstatus ODP, Ini Penyebabnya

Whisnu mengunjungi warga Kedung Turi, Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya. Di mana di lokasi tersebut ada beberapa warganya terkonfirmasi positif Covid-19.

Wawali Surabaya Berstatus ODP, Ini Penyebabnya Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana. (Antaranews.com)

    Madiunpos.com, SURABAYA -- Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana berstatus orang dalam pemantauan (ODP). Sehingga orang nomor dua di Kota Surabaya itu harus menjalani karantina mandiri.

    Status ODP setelah Whisnu mengunjungi warga Kedung Turi, Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya. Di mana di lokasi tersebut ada beberapa warganya terkonfirmasi positif Covid-19.

    "Iya, saya meminta izin kepada Bu Risma [Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini] untuk menjalani karantina mandiri," kata Whisnu Sakti Buana kepada wartawan di Surabaya, Rabu (3/6/2020).

    Update Covid-19 Jatim! 100 Orang Sembuh, Tapi Ada 221 Kasus Baru

    Kejadian itu berawal saat Whisnu Sakti mendapat kabar adanya pemulangan 15 warga yang tengah menjalani karantina di sebuah hotel kawasan Gubeng Surabaya pada Sabtu (30/5).

    Mendapati hal itu, Wawali Whisnu Sakti menyambangi beberapa warga di Kedung Turi dengan tujuan menguatkan dan menyemangati warga setempat. Juga ingin mendengar pengalaman selama menjalani karantina pada Minggu (31/5).

    Saat itu, banyak warga mengeluh dan melaporkan kepada Wawali Whisnu karena selama dikarantina tidak adanya pendampingan tenaga perawat, selimut, hingga vitamin, dan makanan.

    RS Darurat Covid-19 Ini Memiliki Sejumlah Sebutan, Mulai dari RS Kelamin Hingga Museum Santet

    "Saya jadi tahu ternyata kondisinya seperti itu. Karena laporan yang sampai ke kami yang bagus-bagus saja. Ini temuan di lapangan," ujarnya seperti dilansir Antaranews.com.

    Selain itu, Whisnu mengaku terkejut karena lima dari 15 orang warga yang semula dinyatakan negatif Covid-19 diralat oleh Pihak Puskesmas Kedungdoro menjadi positif. Hal itu setelah kunjungan Whisnu di kawasan tersebut.

    "Iya, ini saya akan melaporkan kepada bu wali kota. Kenapa Dinkes Surabaya bisa kecolongan memulangkan warganya yang masih berstatus positif," kata politikus PDI Perjuangan ini.

    Kasihan, Begini Kisah Bayi di Madiun yang Menderita Hidrosefalus dan Butuh Bantuan

    Terlanjur Bahagia

    Whisnu menyatakan laporan temuan di lapangan menyoal fasilitas pendampingan tenaga medis maupun data yang diralat sudah disampaikan via telepon kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

    Untuk itu, mantan Wakil Ketua DPRD Surabaya ini menyatakan dirinya akan menjalani karantina mandiri selama 14 hari.

    "Insya-Allah tidak ada apa-apa. Karantina itu hal biasa. Ini risiko ketika turun menguatkan warga di perkampungan. Mendengar apa perkembangan maupun kekurangan kami di pemkot. Mohon doanya," ujar Whisnu.

    Tidak Kenakan Masker di Lokasi New Normal Ponorogo, Warga Akan Dihukum Jongkok

    Sementara itu, Ketua RT/RW 04/08 Kedung Turi Malik mengaku resah atas kabar diralatnya data warga tersebut. Karena sejak pemulangan belasan warganya, pihak Dinkes Surabaya sudah menyatakan negatif Covid-19.

    "Tapi, hasil tes swab tidak segera diumumkan. Warga ditelepon satu persatu di kamar dikatakan siap-siap untuk pulang," ujar Malik.

    Ia bersama seluruh warga kampung sudah terlanjur bahagia mendengar informasi pemulangan tersebut. "Kalau begini, saya selaku RT bingung dan sedih. Saat ini upaya menenangkan warga tengah dilakukan," kata Malik.



    Editor : Arif Fajar Setiadi

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.