Kasihan, Begini Kisah Bayi di Madiun yang Menderita Hidrosefalus dan Butuh Bantuan

Seorang bayi laki-laki di Kota Madiun menderita hedrosefalus dan saat ini membutuhkan bantuan dana untuk perawatan.

Kasihan, Begini Kisah Bayi di Madiun yang Menderita Hidrosefalus dan Butuh Bantuan Bayi laki-laki bernama Elvano Kenzie Mahardika yang menderita hedrosefalus yang tinggal di Kota Madiun, Rabu (3/6/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Seorang bayi laki-laki berusia enam bulan di Kota Madiun menderita hidrosefalus. Kepala bayi bernama Elvano Kenzie Mahardika itu kini semakin membesar dan memperihatinkan.

    Anak pertama dari pasangan Agus Supriyanto, 29, dan Yuli Fatmawati, 25 itu hanya bisa tidur tetelentang di kasur. Keluarga kecil ini tinggal secara sederhana di kamar indekos yang beralamat di Jl. Kemuning Gang 5, Kelurahan Oro-Oro Ombo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun.

    Ditemui di rumahnya, Rabu (3/6/2020) siang, bayi malang itu terlihat hanya bisa telentang dan meminum susu formula. Sesekali, bayi ini merengek. Ayahnya, Agus, terlihat sigap saat si bayi menangis dan kemudian membenarkan posisi botol susu. Ia kemudian mengelus tubuh si kecil dengan sentuhan lembut yang bertujuan supaya lebih nyaman dan tidak menangis.

    Tidak Kenakan Masker di Lokasi New Normal Ponorogo, Warga Akan Dihukum Jongkok

    Di kamar indekos yang hanya berukuran sekitar 3 meter x 4 meter itu, pasangan suami istri ini tinggal bersama Elvano. Terlihat kamar tersebut penuh dengan tumpukan barang dan beberapa almari. Untuk mendinginkan ruangan itu, Agus hanya sanggup menyediakan kipas angin mini berdiameter sekitar 30 cm.

    Kepada Madiunpos.com, Agus mengatakan anaknya sejak lahir memang menderita hidrosefalus. Dengan berat badan 4,6 kg, Elvano lahir dalam kondisi kepalanya sudah membesar.

    Sebenarnya kondisi Elvano akan lahir dengan kondisi yang tidak normal sudah diketahui sejak masih dalam kandungan.

    "Saat usia kandungan tujuh bulan. Saya baru punya rezeki untuk melakukan pemeriksaan dan USG kandungan istri. Saat itu disebutkan kalau kepala anaknya kebanyakan cairan," kata dia.

    Lahirkan Bayi Sendirian di Kamar Mandi, Seorang Perempuan asal Ngawi Bikin Geger

    Pada Desember lalu, istrinya menjalani persalinan di RSUD Sogaten, Kota Madiun. Lantaran kondisi kepala bayi besar, sehingga persalinan pun dilakukan secara sesar dan tidak bisa dilakukan persalinan normal.

    "Saat lahir, memang kepalanya sudah membesar," ujarnya.

    Saat berusia tujuh hari, bayi Elvano kemudian menjalani operasi hedrosefalusdi RSUD dr. Soedono Madiun. Pengobatan dan operasi itu semuanya ditanggung BPJS Kesehatan.

    Usai dioperasi, kepala Elvano sempat mengecil sedikit dan kondisinya pun semakin membaik. Namun, setelah dua bulan pascaoperasi kepalanya kembali membesar dan kondisinya pun semakin mengkhawatirkan. Elvano kerap kejang-kejang dan badannya panas tinggi.

    Lantaran kondisi tubuh yang semakin memburuk itu, Agus kembali membawa anaknya itu ke RSUD dr. Soedono untuk menjalani perawatan. Selama hampir dua pekan menjalani rawat inap di rumah sakit, kondisi bayi laki-laki itu semakin membaik.

    Pelantikan Kepala Sekolah dan Pengawas di BKD Jatim Diduga Jadi Klaster Baru Covid-19

    Setelah membaik, Elvano kemudian dibawa lagi pulang ke rumah untuk dirawat. Pada bulan Maret itu, sedang mulai marak kasus Covid-19.

    "Setelah itu kan ramai-ramai kasus corona. Perawatan hanya dilakukan rawat jalan. Tetapi harus kontrol seminggu sekali," jelas dia.

    Agus menyampaikan terakhir kali anaknya dikontrol di rumah sakit pada tanggal 16 April lalu. Setelah itu, karena BPJS Kesehatannya menunggak bayar sehingga tidak bisa digunakan, akhirnya kontrol perawatan itu pun dihentikan.

    "Saya ikut BPJS Kesehatan mandiri. Ternyata ada tunggakan bayar BPJS. Sehingga kartu itu tidak bisa digunakan. Untuk kontrol, saya harus menggunakan layanan umum. Tetapi karena saya tidak punya uang untuk membayarnya, ya akhirnya anak saya tidak dikontrol," katanya.

    Setelah lebih dari satu bulan tidak menjalani perawatan dan kontrol, lanjut dia, akhirnya Elvano akan bisa kembali menjalani perawatan setelah kartu BPJS Kesehatannya dilunasi preminya.

    "Jumat besok sudah bisa kontrol di rumah sakit. Ada donatur yang membayar iuran BPJS Kesehatan kami hingga satu tahun. Jadi kartunya bisa digunakan lagi," kata Agus.

    Disaat kondisi anaknya membutuhkan biaya perawatan yang cukup banyak, justru Agus keluar dari pekerjaannya sebagai karyawan di salah satu warung nasi goreng di Kota Madiun. Bukan tanpa alasan, Agus keluar karena tempat usahanya sudah tidak kuat membayar gajinya.

    Ternyata, Wanita Ponorogo yang Suaminya Bunuh Diri Gelapkan Uang Rp5,8 Miliar

    "Jadi, sebelum saya keluar itu. Pemilik warung sudah memberhentikan tiga karyawan lain. Jadi tinggal saya saja. Karena kondisi yang tidak memungkinkan saat pandemi corona, saya pun memutuskan untuk keluar. Saat ini warung tersebut sudah tutup," ungkapnya.

    Sudah hampir tiga bulan, Agus pun menganggur dan hanya bekerja serabutan saja. Untuk biaya hidup keluarga dan perawatan si kecil, hanya sang istri yang menjadi tumpuan keluarga ini.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.