WISATA NGAWI : Ngawi Tagih Izin Renovasi Benteng Pendem, Pangkostrad Tak Beri Komitmen

WISATA NGAWI : Ngawi Tagih Izin Renovasi Benteng Pendem, Pangkostrad Tak Beri Komitmen Benteng Van Den Bosch atau Benteng Pendem Ngawi di jalur pertemuan Bengawan Solo dan Bengawan Madiun, tepatnya di Kelurahan Pelem, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. (JIBI/Solopos/Antara)

    Wisata Ngawi terhambat pengembangannya karena TNI tak kunjung memberikan izin renovasi Benteng Pendem.

    Madiunpos.com, NGAWI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi, Jawa Timur (Jatim), menagih izin pengelolaan Benteng Van Den Bosch atau Benteng Pendem Ngawi di Kelurahan Pelem, Kecamatan Ngawi, kepada TNI AD. Izin itu dibutuhkan untuk mengembangkan Benteng Pendem menjadi tempat wisata andalan di Kabupaten Ngawi.

    Tagihan itu disampaikan sendiri oleh Bupati Ngawi Terpilih Budi Sulistyono saat acara kunjungan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Edy Rahmayadi ke markas Batalyon Armed 12 Angicipi Yudha Ngawi pada Rabu (3/2/2016).

    Bupati Ngawi Terpilih Budi Sulistyono mengatakan izin pengelolaan itu sangat penting karena tanpa adanya izin dari TNI AD, Pemkab Ngawi tidak dapat melakukan renovasi Benteng Pendem untuk dijadikan objek wisata sejarah. Padahal, dana pengembangan untuk renovasi itu telah disiapkan dan bahkan akhirnya hanya menjadi sisa lebih penggunaan anggaran (silpa) APBD Ngawi 2015 karena izin tidak kunjung keluar.

    "Hasil pembahasan dengan Pangkostrad kemarin, beliau menyetujui rencana tersebut. Saat ini masih proses sesuai dengan aturan yang ada," ujar Budi Sulistyono kepada wartawan di Ngawi, Kamis (4/2/2016).

    Menurut dia, saat izin telah keluar nanti, aset bangunan dan tanah Benteng Pendem Ngawi akan tetap menjadi milik TNI AD, hanya saja pegelolaan tempat wisata tersebut akan dilakukan bersama antara Pemkab Ngawi dan TNI AD. Hal sama diungkapkan oleh Ketua DPRD Ngawi, Dwi Riyanto Djatmiko. Sebagai wakil rakyat, ia juga mendukung pihak eksekutif mengembangkan potensi Benteng Pendem Ngawi untuk menjadi objek wisata andalan pemkab setempat.

    "Saya sepakat dengan pihak eksekutif. Hal itu diwujudkan dengan disetujuinya pengajuan dana yang akan digunakan untuk renovasi. Yakni dianggarkan sekitar Rp8 miliar," kata dia.

    Tak Beri Kepastian
    Pangkostrad Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi dalam kunjungannya di Ngawi menyatakan dukungannya terkait rencana tersebut. Namun sebagaimana diberitakan Kantor Berita Antara, tak sekecap pun kepastian atau sekurangnya komitmen pemberian izin ia ucapkan.

    "Saya mendukung upaya pengelolaan bersama dengan pemerintah daerah setempat untuk Benteng Pendem Ngawi. Namun, hal itu tetap harus sesuai dengan mekanisme yang berlaku," katanya.

    Pemkab Ngawi berencana mengembangkan Benteng Pendem Ngawi untuk menjadi objek daya tarik wisata andalan di wilayah setempat sejak benteng tersebut dibuka untuk umum. Namun hal itu masih terganjal izin dari TNI AD selaku pemiliknya.

    Benteng Pendem Ngawi terletak di jalur pertemuan Bengawan Solo dan Bengawan Madiun, tepatnya di Kelurahan Pelem, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi. Benteng itu dibangun oleh Gubernur Jenderal Defensieljn Van Den Bosch sekitar dua abad lalu atau pada tahun 1839, dengan memanfaatkan keberadaan aliran Bengawan Solo dan Bengawan Madiun.

    Selain berfungsi untuk zona pertahanan, pembangunan benteng itu dulunya juga untuk memudahkan arus tranportasi di aliran dua sungai. Setelah kemerdekaan, benteng tersebut digunakan oleh TNI AD dalam hal ini Batalyon Armed 12 sebagai gudang senjata. Setelah tidak lagi digunakan sebagai gudang senjata, Benteng Pendem Ngawi kini telah dibuka untuk umum sebagai objek wisata sejak akhir tahun 2011.

     

    KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya
    KLIK di sini untuk mengintip Kabar Sragen Terlengkap



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.