Wow! Miniatur Reog Ponorogo Karya Mbah Misdi Diekspor Sampai Jepang

Karya miniatur reog bikinan Mbah Misdi Ponorogo sudah sampai diekspor ke berbagai negara.

Wow! Miniatur Reog Ponorogo Karya Mbah Misdi Diekspor Sampai Jepang Misdi sedang merangkai souvenir reyog Ponorogo untuk disetorkan ke toko, Rabu (31/8/2022). (Ronaa Nisa’us Sholikhah/Solopos.com)

    Madiunpos.com, PONOROGO -- Di usia 89 tahun, Misdi masih terus aktif berkarya dengan membuat souvenir berbentuk miniatur reog Ponorogo. Pelaku dan bahkan perajin reog ini masih terus melestarikan budaya reog dengan cara apa pun di usia senjanya.

    Sebelum menjadi perajin miniatur reog, Misdi dikenal sebagai perajin barongan reog. Namun, saat pesanan barongan mulai sepi lantaran sudah banyak perajin dan banyak pelaku seni reog yang memilikinya, ia pun beralih membuat miniatur reog. Dia tidak menyangka hasil kerajinan tangannya justru banyak peminatnya.

    ‘’Karena kebutuhan hidup mendesak jadi harus putar otak. Ternyata banyak yang suka dengan miniatur reog,’’ kata Misdi saat ditemui di rumahnya di Jalan Larasati, Kelurahan Surodikraman, Kabupaten Ponorogo, Rabu (31/8/2022).

    Dia mengaku tidak kesulitan mencari bahan-bahan miniatur itu di Ponorogo. Namun, untuk piguranya Misdi sengaja memesan langsung dari luar kota. Ada empat ukuran pigura dan disesuaikan dengan komposisi reog di dalamnya.

    Baca Juga: SMPN 2 Geger Madiun Kemalingan, 18 Unit Komputer Raib Digondol

    Ukuran kecil atau sekitar 30×35 centimeter hanya diisi satu barongan reog dan jathil. Sedangkan, untuk ukuran tanggung diisi dengan komposisi reog yang lengkap. Yakni, ada reog, kelono sewandono, bujang ganong, gong, dan kendang.

    ‘’Kalau yang paling besar itu saya tambahkan pecut samandiman dan pusaka kolor warok,’’ terangnya.

    Miniatur karya Misdi ini cukup laris saat perayaan Grebeg Suro yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo lalu. Ada sekitar 15 pigura ludes terjual untuk dijadikan kenang-kenangan dari Kota Reog.

    Harganya pun cukup beragam, mulai dari Rp150.000 sampai Rp400.000 tergantung dengan besarnya pigura beserta komposisi reog. Miniatur Misdi ini sudah pernah dikirim ke Jepang, Filipina, dan China.

    Baca Juga: Mantap! Pabrik Sepatu di Madiun Ekspor Sepatu ke 33 Negara di Asia & Eropa

    ‘’Biasanya saya titipkan ke toko-toko souvenir. Ada lima toko di Ponorogo,’’ ungkapnya.

    Kecintaan Misdi pada reog berawal sejak dia menjadi penari jathil sekitar tahun 1948. Karena bosan, dia mulai mencoba menjadi penabuh kendang. Saat itu, kawannya yang menjadi pembarong tampak kelelahan dan akhirnya dia mencoba untuk menjadi pembarong.

    Mulai tahun 1971, Misdi juga menjadi perajin reog dan karyanya sering dipesan orang luar Jawa dan bahkan luar negeri. Dia juga pernah diundang ke Amerika Serikat untuk membuat dadak merak sekaligus mementaskannya.

    ‘’Saya lupa tahun berapa waktu ke Amerika itu. Di sana saya ditugaskan membuat dadak merak,’’ ujarnya.

    Meskipun masih bisa membuat reog, Misdi hanya membuatnya saat ada pesanan. Sebab, modal untuk pembuatan reog cukup mahal dan rugi jika tidak laku. Saat ini, dia hanya fokus membuat miniatur reog.

    ‘’Harus memakai kacamata kalau sedang membuat miniatur,’’ pungkasnya.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.