Wow! Wisudawan Termuda ITS Raih Gelar Sarjana di Usia 19 Tahun

Wisudawan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Muhammad Dimas Nugraha Aryatama, menjadi wisudawan termuda  di usia 19 tahun 7 bulan.

Wow! Wisudawan Termuda ITS Raih Gelar Sarjana di Usia 19 Tahun Wisudawan termuda ITS Surabaya, Muhammad Dimas Nugraha Aryatama. (Detikcom-Istimewa)

    Madiunpos.com, SURABAYA – Wisudawan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Muhammad Dimas Nugraha Aryatama, menjadi wisudawan termuda. Pada wisuda ke-112, Sabtu (24/10) mendatang, pria asal Banjarmasin tersebut menjadi Sarjana Teknik Komputer diusia 19 tahun 7 bulan.

    Rupanya, pendidikan di usia muda ini sudah ia lalui sejak masuk SD, yakni usia lima tahun. Saat kelas tiga, Dimas berkesempatan memgikuti program percepatan belajar. Sehingga selama kelas tiga sampai enam ditempuh masing-masing selama 8 bulan dan lulus dalam kurun waktu 5 tahun.

    Saat SMA pun, mahasiswa kelahiran tahun 2001 ini kembali mendapat program akseleras dan lulus sekolah dalam waktu dua tahun. Kemudian meneruskan ke perguruan tinggi di umur 15 tahun. Dimas pun lolos dan menjadi mahasiswa Departemen Teknik Komputer ITS.

    BBRSPDF Prof. Dr. Soeharso Surakarta Realisasikan Program Atensi di Trenggalek

    "Saya menemukan bidang favorit, yakni machine learning dan deep learning yang merupakan suatu teknologi yang sangat gencar pengembangannya pada saat ini. Bahkan penerapannya dapat sangat berguna untuk kehidupan sehari-hari," kata Dimas, Sabtu (17/10/2020).

    Saat menyelesaikan Tugas Akhir (TA), Dimas memilih judul Pendeteksian Pneumothorax Pada Citra X-Ray Menggunakan Convolutional Neural Network. Ia menggunakan sistem deep learning untuk dapat mendeteksi kondisi pneumothorax pada gambar x-ray pasien dan fokus membandingkan tingkat keakuratan dari berbagai model arsitektur deep learning.

    "Selama ini pneumothorax masih sering mengalami keterlambatan diagnosis dan perawatan medis, karena metode deteksinya masih menggunakan cara manual. Harapannya, metode ini dapat lebih dikembangkan dan diterapkan di rumah sakit agar bisa mengurangi jumlah korban pneumothorax," jelasnya.

    Innalillahi...3 Kiai Meninggal dalam Sehari, NU Jatim Berduka

     

    Baca Buku Sejarah

    Selama empat tahun kuliah, Dimas tidak membatasi wadah tempatnya belajar. Masih linear dengan bidang yang ia dalami, Dimas juga aktif dalam UKM Robotika dan mendapat banyak pelatihan Internet of Things (IoT) hingga deep learning bahkan mengantarkan meraih juara tiga pada ASEAN MATE Underwater Robot Competition 2017 lalu.

    Dimas pun memiliki hal yang tak biasa untuk menaikkan mood-nya. Yaitu membaca buku sejarah dunia, biografi tokoh dunia, hingga mengikuti perkembangan militer dunia.

    "Saya tidak pernah sekalipun merasa putus asa. Motto hidup saya "Coba aja dulu". Itu membuat saya cekatan serta sigap mengambil keputusan semasa perkuliahannya. Saya sangat berterima kasih kepada kedua orang tua saya yang juga senantiasa memberi dukungan," ujarnya.

    Hanya Semalam, 6 Ekor Sapi Limousin Milik Warga di Jombang Dicuri

    Usai menyelesaikan pendidikan sarjana dengan meraih IPK 3,17, Dimas berencana melanjutkan studinya ke jenjang master atau S-2. Dimas juga bercita-cita ingin dapat mengaplikasikan ilmunya dengan bekerja di bidang data analyst atau software engineering.

    Ia berpesan kepada adik tingkatnya untuk selalu maju dan tetap mencoba agar dapat beradaptasi di lingkungan perkuliahan. "Membuka diri itu penting, karena pemahaman akan topik perkuliahan justru banyak yang bisa didapatkan dari belajar bersama teman. Apapun masalah yang mengadang, hadapi aja dan usahakan selalu kontrol emosi," tutupnya.

    BI Gandeng Diaspora Indonesia untuk Pasarkan Produk UMKM Madiun Raya di Luar Negeri



    Editor : Haryono Wahyudiyanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.