Yakin Bermain Gadget Bikin Anak Kehilangan Keterampilan? Begini Hasil Penelitian Ahli

Bermain gadget ternyata tidak mengurangi keterampilan anak.

Yakin Bermain Gadget Bikin Anak Kehilangan Keterampilan? Begini Hasil Penelitian Ahli Ilustrasi. (freepik)

Madiunpos.com, MADIUN -- Selama pandemi Covid-19 terjadi, intensitas pemakaian gadget meningkat. Ini tak lepas dari perintah untuk #dirumahaja agar terhindar dari penularan virus corona. Untuk menghilangkan kejenuhan dan tetap terhubung dengan dunia luar, kita biasanya mengakses gadget.

Tapi, bukan cuma orang dewasa saja yang akrab dengan gadget. Anak kecil sekarang juga tak kalah intens memainkan produk teknologi ini. Beberapa orang tua khawatir kebiasaan anak mengakses gadget bisa menimbulkan efek negatif bagi tumbuh kembang si buah hati, terutama dari segi keterampilan dan perilaku sosial.

Namun, apakah benar anak yang suka bermain gadget bisa mengurangi keterampilannya? Begini jawaban ahli.

“Antassalam” Lagu Terbaru Maher Zain Tentang Mencari Ketentraman

Seperti dilansir suara.com, sebuah studi baru dari The Ohio State University menemukan bahwa gadget, media sosial, dan semacamnya tidak memengaruhi keterampilan anak. Mereka akan sama terampilnya dengan generasi sebelumnya.

Para peneliti sudah pernah membandingkan evaluasi guru dan orangtua dari anak-anak yang memasuki taman kanak-kanak tahun 1998 silam, sebelum adanya Facebook dan media sosial lain, dengan anak-anak generasi tahun 2010.

Ilustrasi. (moyizametki.ru)

Keterampilan Tidak Menurun

Mereka menganalisis data dari program Early Childhood Longitudinal Study (ECLS) yang mengikuti anak-anak dari TK hingga kelas V SD. Hasilnya menunjukkan bahwa keterampilan sosial siswa tidak menurun antara kelompok tahun 1998 dan 2010 menurut pandangan guru. Pola serupa bertahan saat anak-anak naik ke kelas V.

Pandemi Corona, Gaya Berbuka Puasa Bersama Ini Bisa Ditiru

Bahkan anak-anak dari kelompok yang sering menatap gadget menunjukkan perkembangan sama dalam keterampilan sosial dibandingkan mereka yang tidak pernah terpapar gadget.

"Secara keseluruhan, kami menemukan sedikit bukti bahwa menghabiskan waktu bermain gadget akan merusak keterampilan sosial sebagian besar anak-anak," kata Douglas Downey PhD, penulis utama studi dan profesor sosiologi di The Ohio State University dikutip dari Healthline.

Downey mengatakan bahwa evaluasi guru tentang keterampilan interpersonal anak-anak dan pengendalian diri cenderung sedikit lebih tinggi pada mereka yang berada di kelompok 2010, dibandingkan kelompok 1998.

Menelusuri Sejarah Masjid Baiturrahman Ngronggi, Masjid Tertua Di Ngawi

Efek Buruk

Tapi, Downey juga mencari tahu efek buruk dari bermain gadget pada perkembangan sosial anak-anak mulai sekitar usia 5 tahun.

Menurut studi prospektif pertama yang dipublikasikan di JAMA Pediatrics, waktu screening yang berlebihan dapat meningkatkan risiko gangguan perhatian pada usia yang lebih muda.

Ilustrasi anak autis. (therapiesforkids.com.au)

Studi ini menggunakan data dari 2.152 anak-anak untuk menyimpulkan bahwa lebih banyak waktu yang dihabiskan untuk bermain gadget pada usia 1 tahun dikaitkan dengan peningkatan risiko gejala seperti gangguan spektrum autisme.

Aplikasi Covid-19 Karya UMM Diganjar Penghargaan IDEAthon

Para peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Drexel dan Sekolah Kesehatan Masyarakat Dornsife juga menyimpulkan bahwa mendudukkan bayi di depan layar gadget, serta waktu bermain orang tua dan anak yang lebih sedikit, terkait dengan pengembangan gejala seperti autism spectrum disorder (ASD) di masa kanak-kanak. ASD adalah sebuah istilah untuk memayungi berbagai gangguan yang terkait perkembangan otak dan saraf anak.



Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.