Aksi Tolak Omnibus Law di Gresik Berujung Bentrok
Bentrokan terjadi setelah mahasiswa peserta aksi memblokir jalan menuju Kota Gresik.
Madiunpos.com, GRESIK -- Ratusan mahasiswa melakukan aksi penolakan Omnibus Law di Kabupaten Gresik. Namun aksi tersebut berujung bentrok dengan aparat kepolisian, Kamis (16/7/2020).
Satu peserta aksi sempat diamankan oleh aparat meski kemudian dilepaskan kembali. Aksi digelar mahasiswa dari organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Gresik.
Aksi semula berjalan damai. Bahkan Wakil Bupati Gresik Moh. Qosim sempat menemui pendemo. Wabup Gresik menyepakati tuntutan mahasiswa yang menolak Omnibus Law karena dianggap merugikan buruh dan pelajar.
Bikin Geger, Pasien Positif Covid-19 di Gresik Berkeliaran
Bahkan ia menandatangani pakta integritas yang disediakan oleh demonstran. Namun di sini letak pemincu bentroknya. Pemkab Gresik menolak memberikan stempel kelembagaan terhadap dokumen yang diajukan mahasiswa.
Sehingga membuat demontran kecewa dan melakukan pemblokiran jalan. Aksi blokir jalan membuat polisi ketar-ketir. Sebab mengakibatkan jalanan menuju Kota Gresik macet total.
Dalam hitungan menit, polisi akhirnya berhasil menarik mundur para demonstran yang memblokir jalan. Namun dalam momen itu, seorang demonstran sempat diamankan dan dibawa keluar barisan. Peserta aksi itu sempat mendapat pukulan dari aparat.
Pakai Foto Palsu di FB, Pria di Gresik Perdayai Seorang Gadis
Sementara itu Korlap Aksi Nasihul Amin menuturkan, aksi ini merupakan bentuk kekecewaan terhadap pemerintah pusat yang ingin mengesahkan RUU Cilaka atau Omnibuslaw. Mahasiswa menilai Omnibsu Law syarat akan kepentingan pemodal.
"Dampaknya besar, seperti PKh makin dipermudah, nilai upah akan berkurang karena UMK dihilangkan. Mencabut semua saksi pidana bagi pengusaha jadi saksi administrasi, sistem pendidikan fokus untuk kebutuhan industri," kata Nasihul.
Wow! Pemuda Gresik Untung Rp20 Juta Sebulan Karena Face Shield
Disinggung soal bentrokan pihaknya menuturkan kecewa dengan aparat polisi. Karena salah satu peserta aksi menjadi korban kekerasan polisi.
Padahal mahasiswa datang ke kantor Pemkab Gresik untuk menyuarakan pendapat. "Kami akan tetap aksi sampai tuntutan tercapai," pungkasnya.
Editor : Arif Fajar Setiadi
Baca Juga
- Gegara Beli Makanan di Kantin Luar Sekolah, Kepala MTs di Gresik Tega Pukuli Belasan Siswi
- Gara-Gara Kaos, Penjual Nanas di Gresik Dianiaya 7 Pesilat hingga Meninggal
- Unggah Foto Kerumunan di Facebook, Pria Ini Dianiaya Hingga Babak Belur
- Wow! Wali Kota Risma Tembus Massa Demonstran untuk Punguti Sampah
- Mayat Bu RT di Gresik Ditemukan Mengambang di Sungai
- Mayat Pria dengan Tangan terikat Ditemukan Membusuk di Gresik
- Tolak Omnibus Law, Massa Kembali Padati Kantor Gubernur Jatim
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.