Alhamdulillah, Angka Kematian dan BOR Rumah Sakit Covid-19 di Madiun Turun

Angka kematian akibat Covid-19 di Kota Madiun mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir.

Alhamdulillah, Angka Kematian dan BOR Rumah Sakit Covid-19 di Madiun Turun TPU Pagu Indah, Kelurahan Manisrejo, Kecamatan Taman. Kota Madiun, menjadi salah satu makam jenazah pasien Covid-19. (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Angka kematian akibat Covid-19 di Kota Madiun mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir. Selain itu, angka keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit rujukan Covid-19 dan isolasi terpadu juga mengalami penurunan cukup signifikan.

    Data dari Satgas Penanganan Covid-19 Kota Madiun, dalam tiga hari terakhir terjadi penurunan angka kematian pasien Covid-19. Seperti tanggal 15 Agustus tercatat tidak ada penambahan, tanggal 16 Agustus ada penambahan tiga orang, dan tanggal 17 Agustus ada enam orang yang meninggal. Padahal sebelumnya setiap hari ada kasus kematian dengan angka lebih dari enam.

    Wali Kota Madiun, Maidi, mengatakan tingkat kematian pasien Covid-19 dalam beberapa hari terakhir terpantau menurun. Untuk itu, warga yang terapapr Covid-19 dengan kondisi ringan dan sedang bisa dirawat di Rumah Sakit Lapangan Asrama Haji. Hal ini supaya mereka segera mendapatkan perawatan.

    Universitas Muhammadiyah Madiun Gelar Vaksinasi Covid-19 untuk 4.060 Orang

    “Beberapa hari ini tingkat kematian turun terus. Untuk menurunkan tingkat kematian ini salah satunya orang harus tertib. Jangan sampai sudah sesak napas baru ke rumah sakit. Sebelum itu, kalau kondisi badan sudah sakit bisa langsung ke rumah sakit,” kata dia seusai meninjau pelaksanaan vaksinasi di Universitas Muhammadiyah Madiun, Rabu (18/8/2021).

    Selain angka kematian yang menurun, Maidi juga menuturkan angka keterisian tempat tidur atau BOR rumah sakit rujukan Covid-19 dan rumah sakit lapangan terpantau menurun drastis. Dia mengklaim saat ini BOR di RSL Asrama Haji turun menjadi 30%.

    “RSL kita memiliki 182 bed. Hari ini tinggal 26 [bed] saja yang terisi,” ujar dia.

    HUT Ke-76 Republik Indonesia, Ini Harapan Petani Madiun

    Meski kondisi BOR turun, Maidi mengaku tidak bangga dan meminta masyarakat tidak lengah. Dia ingin tahu secara riil di lapangan apakah penurunan angka BOR ini sesuai kondisi masyarakat memang sehat dan tidak ada yang terpapar Covid-19.

    “BOR turun, saya tidak bangga. Saya benar-benar bangga ketika masyarakat tidak ditemukan yang sakit,” kata dia.

    Maidi mengatakan pemkot akan menjemput warga isoman untuk mau dirawat di ruang isolasi terpadu yang telah disediakan. Hal ini supaya warga yang terpapar bisa segera mendapatkan perawatan.

    Pemkot pun menggencarkan rapid tes antigen untuk mencari warga yang terpapar corona. Di masing-masing RT akan diberi alat testing Covid-19 untuk pelacakan itu. Setelah menemukan warga yang terpapar akan langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

    “BOR rumah sakit kosong, saya carikan orang yang sakit [terpapar Covid-19]. Kalau sakit, kita rawat. Setelah itu pulang. Ini supaya kegiatan perekonomian segera lancar. Karena Covid-19 selesainya kapan, kita tidak tahu. Protokol kesehatan saat ini menjadi kebutuhan,” jelas dia.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.