Dapat Gaji Fantastis, 11 Mahasiswa PNM Lolos Seleksi Magang ke Eropa

Sebanyak 11 mahasiswa Politeknik Negeri Madiun (PNM) berhasil lolos seleksi Europe Industrial Internship di Škoda Transportation pada 2023.

Dapat Gaji Fantastis, 11 Mahasiswa PNM Lolos Seleksi Magang ke Eropa Sejumlah mahasiswa mengikuti seleksi program  Europe Industrial Internship di Škoda Transportation pada 2023 di Politeknik Negeri Madiun, Minggu (28/5/2023). (Abdul Jalil/Solopos.com)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Sebanyak 11 mahasiswa Politeknik Negeri Madiun (PNM) berhasil lolos seleksi Europe Industrial Internship di Škoda Transportation pada 2023. Sebelas mahasiswa PNM itu akan menjalani magang industri tersebut selama dua tahun di perusahaan yang berpusat di Ceko.

    Sebelas mahasiswa tersebut lolos setelah mengikuti proses seleksi dari Škoda yang digelar di kampus PNM, Kota Madiun, Jawa Timur, Minggu (28/5/2023). Ada puluhan mahasiswa yang mendaftar program magang tersebut.

    Selama menjalani program magang tersebut, seluruh kebutuhan para peserta magang itu akan ditanggung oleh pihak perusahaan. Mulai dari biaya perjalanan ke Ceko, tempat tinggal, biaya hidup, dan lainnya. Bukan itu saja, para mahasiswa tersebut juga mendapatkan gaji yang nilainya cukup fantastis, yakni mulai dari Rp18 juta per bulan hingga Rp24 juta per bulan.

    Kegiatan magang industri ke Eropa tersebut merupakan bagian dari kerja sama antara PNM dengan Markija Berdaya lewat program bertajuk MArkija Internship Program to Europe for Indonesian Vocational Students.

    Baca Juga: Bikin Onar di Jombang, Rombongan Pesilat Hajar Polisi & Rusak Mobil Patroli

    Senior HR Project Manager Škoda Transportation, Vlastimil Vaclavik, mengatakan program ini akan berlangsung selama dua tahun. Para mahasiswa akan menjalani serangkaian tes untuk bisa mengikuti program magang tersebut.

    Dia menjelaskan Škoda Transportation merupakan perusahaan yang bergerak di bidang transportasi publik yang berpusat di Ceko. Perusahaan ini memproduksi kereta, trem, bus, dan lainnya.

    “Tadi saya sudah mengunjungi fasilitas laboratorium di PNM. Sangat pas dan cocok dengan yang dibutuhkan Škoda. Hasil dari kunjungan ini sangat memuaskan,” jelas dia dalam Bahasa Inggris.

    Vlastimil menuturkan produk Škoda sudah banyak diekspor di berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Kanada, Afrika, dan sejumlah negara di Eropa.

    “Škoda ini merupakan perusahaan swasta yang sudah berdiri sejak 138 tahun yang lalu. Jadi kami sudah punya pengalaman panjang di bidang transportasi publik,” terangnya.

    Baca Juga: Pemkab Madiun Berikan Bantuan Perbaikan untuk Ratusan RTLH

    Vice President Markija Berdaya, Csongor Hunyar, menyampaikan para mahasiswa magang industri di Škoda akan mendapatkan gaji. Para mahasiswa magang ini akan memperoleh gaji mulai dari Rp18 juta per bulan hingga Rp24 juta per bulan. Besaran gaji itu disesuaikan dengan posisi magangnya.

    Dalam program magang ini ada tiga posisi yang diperebutkan, yakni mekanik, elektromekanik, dan welder.

    “Selain benefit berupa gaji, mahasiswa magang ini juga mendapatkan beragam benefit lain. Seperti keterampilan, pengetahuan baru, wawasan internasional, dan lainnya. Kami akan lebih care terhadap mereka. Karena mereka merupakan mahasiswa yang masih sangat muda. Škoda akan mendampingi mereka selama di sana [Ceko],” jelas dia.

    Direktur PNM, Muhamad Fajar Subkhan, menegaskan magang ke Eropa ini menjadi kesempatan berharga bagi mahasiswa PNM. Mereka akan belajar mengenai budaya kerja dan sistem kerja industri di Eropa. Mahasiswa juga bisa mendapatkan pengalaman level internasional.

    Baca Juga: Tak Mau Ada Kebocoran PAD, Pemkot Madiun Mulai Menerapkan E-Retribusi di Pasar Besar

    “Škoda yang merupakan perusahaan dengan produk transportasi publik sangat pas untuk dijadikan tempat magang mahasiswa PNM. Hal ini karena PNM merupakan perguruan tinggi yang spesifik di bidang transportasi. Apalagi  Škoda ini perusahaan transportasi publik terkemuka di Eropa,” jelas dia.

    Fajar menjelaskan program magang industri tersebut selaras dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

    “Sebenarnya program ini kan linier dengan program MBKM, yaitu memberi pengalaman industri kepada mahasiswa,” ungkap dia.

    Markija saat ini sudah memakai sistem institutional approuch atau kerja sama dengan institusi lewat pembuatan MoU. Dengan demikian, Markija dapat langsung meminta kandidat mahasiswa kepad ainstitusi atau dalam hal ini Politeknik.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.