Dinas Pendidikan Mojokerto Larang Siswa ke Sekolah, Tapi Banyak yang Melanggar

Dinas Pendidikan Mojokerto melarang sekolah menggelar tatap muka dengan siswa di sekolah karena Mojokerto masih zona merah Covid-19.

Dinas Pendidikan Mojokerto Larang Siswa ke Sekolah, Tapi Banyak yang Melanggar Salah satu sekolah di Mojokerto masih mengadakan tatap muka di sekolah, Senin (13/7/2020), meski dilarang. (detik.com)

    Madiunpos.com, MOJOKERTO -- Kebijakan tegas diambil Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto di tahun ajaran baru 2020-2021. Mereka melarang seluruh sekolah dari TK-SMP mengadakan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah.

    Jika ada kepala sekolah yang masih memaksakan siswa datang ke sekolah, Dinas Pendidikan akan menjatuhi hukuman. Semua kegiatan belajar mengajar maupun Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dilakukan secara daring alias online.

    Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto Zainul Arifin mengatakan larangan MPLS secara tarap muka di sekolah sudah dia umumkan melalui surat nomor 421/1084/416-101/2020 tanggal 10 Juli 2020. Surat yang dia buat ini tentang Pelaksanaan Pembelajaraan Tahun Ajaran 2020/2021.

    Ini Syarat Belajar Mengajar Tatap Muka Saat New Normal

    Dalam surat tersebut, Zainul menyampaikan tahun ajaran baru dimulai hari ini. Menurut dia, kegiatan belajar mengajar (KBM) maupun MPLS bagi siswa baru digelar secara daring maupun luar jaringan (luring) alias offline. Salah satu contoh teknik luring yaitu guru datang ke rumah siswa.

    "Jadwal kehadiran peserta didik baru secara bertahap, sehari dua rombel (rombongan belajar atau kelas) untuk jenjang SMP dan hanya dalam hal pengambilan buku paket. Untuk materi PLS (pengenalan lingkungan sekolah) dilaksanakan secara daring atau luring," kata Zainul, Selasa (14/7/2020).

    Kepala Sekolah Abai

    Melansir detik.com, surat yang dilayangkan Zainul tersebut rupanya tidak dipatuhi sejumlah kepala sekolah. Terbukti pada hari pertama tahun ajaran baru, banyak sekolah negeri jenjang SD sampai SMP yang nekat menggelar MPLS sekaligus membagikan buku pelajaran dengan mendatangkan siswa ke sekolah.

    Tahun Ajaran Baru Dimulai, KPAI Keluarkan 5 Rekomendasi

    Bahkan mereka menggelar MPLS secara bergelombang mulai hari ini sampai Rabu (15/7). Selama MPLS, para siswa baru diberi materi dan diajak keliling untuk mengenal lingkungan sekolah. Padahal, sampai hari ini Kabupaten Mojokerto masih menjadi zona merah Covid-19. Penyebaran virus Corona di Bumi Majapahit masih mengkhawatirkan.

    "Hari ini saya tekankan kembali melalui ketua MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) agar semua satuan pendidikan membaca dan mencermati surat Dinas Pendidikan tertanggal 10 juli 2020 bahwa kegiatan MPLS dilakukan melalui daring," terangnya.

    Zainul pun mewanti-wanti para sekolah agar tidak melanjutkan MPLS dengan tatap muka di sekolah. Pihaknya akan memberi hukuman tegas bagi kepala sekolah yang masih mendatangkan siswa untuk pengenalan lingkungan sekolah.

    Hari Pertama Masuk Sekolah, 400 Ribu Siswa Baru Tetap di Rumah

    "Jika masih ada yang MPLS tidak daring dan tidak memperhatikan surat kami, maka akan kami beri sanksi. Mulai dari teguran sampai dengan catatan untuk periodesasi kepala sekolah," tegasnya.

    Madrasah

    Sementara semua madrasah di bawah naungan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Mojokerto menggelar matsama (MPLS) secara daring. Pembagian buku pelajaran bakal dilakukan setiap madrasah dengan mengundang para orang tua siswa.

    "Kami sudah mengedarkan surat kemarin, intinya pembelajaran secara daring atau luring. Luring itu bisa home visit, tidak boleh bertatap muka di madrasah. Matsama juga secara daring. Tidak ada mengundang siswa ke sekolah," tandas Kepala Seksi Madrasah Kantor Kemenag Kabupaten Mojokerto, Zainut Tamam.

    Ini Dia Mobil Listrik Seharga Rp14 Juta!

    KBM maupun MPLS tahun ajaran 2020/2021 sudah sepatutnya digelar secara online karena Kabupaten Mojokerto masih menjadi zona merah COVID-19. Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Mojokerto, Ardi Sepdianto, menuturkan penyebaran virus Corona di wilayahnya masih sangat mengkhawatirkan.

    Kemarin saja, pasien positif Covid-19 bertambah 33 orang. Sehingga totalnya menjadi 295 pasien positif Corona. Dari jumlah itu, 135 pasien sembuh, 15 meninggal dunia.

     



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.