Dua Kelurahan di Madiun Rawan Banjir, Pemkot Bikin Pos Siaga

Dua kelurahan di Kota Madiun dipetakan sebagai daerah rawan bencana banjir.

Dua Kelurahan di Madiun Rawan Banjir, Pemkot Bikin Pos Siaga Wali Kota Madiun Maidi dan Kapolres Madiun Kota AKBP R. Bobby Aria Prakasa mengecek kesiapan alat kedaruratan bencana saat apel siaga bencana di Taman Lalu Lintas Bantaran Kali Madiun, Rabu (11/11/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Dua kelurahan di Kota Madiun dipetakan sebagai daerah rawan bencana banjir. Dua kelurahan yang berada du Kecamatan Kartoharjo itu adalah Tawangrejo dan Kelun.

    Dua kelurahan ini dipetakan sebagai daerah rawan banjir karena berada di aliran sungai Sono. Sungai ini memiliki hulu aliran air dari Gunung Wilis.

    Hal itu diungkapkan Wali Kota Madiun Maidi seusai mengecek kesiapan personel untuk kesiapan mengantisipasi bencana alam di Taman Lalu Lintas Bantaran Kali Madiun, Rabu (11/11/2020).

    163 Peserta Lolos CPNS Kota Madiun, Ini Tahapan Selanjutnya

    Maidi menuturkan setiap tahun dua kelurahan tersebut selalu menjadi langganan banjir. Air dari sungai Sono meluap dan menyebabkan wilayah tersebut kebanjiran.

    Karena telah dipetakan, dia meminta ada pos siaga bencana yang dibangun di Kelurahan Tawangrejo dan Kelurahan Kelun. Sehingga ketika terjadi bencana banjir dan diperlukan tindakan cepat bisa langsung diatasi oleh petugas.

    "Mulai besok BPBD pindah kantor di Tawangrejo dan Kelun. Biasanya di sana ada kiriman air dari [gunung] Wilis. Ketika ada masalah, ada tim yang terlatih bisa mendampingi masyarakat," kata Maidi.

    Dia mengklaim saat ini kondisi Sungai Sono dalam kondisi bersih. Sampah dan sedimentasi di sungai tersebut telah dibersihkan. Sehingga kiriman air dari Gunung Wilis bisa tertampung di sungai itu.

    RSUD Caruban Operasikan Mesin PCR untuk Percepat Deteksi Covid-19

    Namun, hal itu juga bergantung dari intensitas air hujan yang turun dan debit air yang mengalir di Sungai Sono.

    Sedangkan di tengah kota, Maidi mengklaim sudah tidak ada banjir. Hal ini karena saluran air dan gorong-gorong telah diperlebar dan diperdalam. Seperti di kawasan Sumber Wangi, saluran air di lokasi tersebut telah diperlebar tiga kali dari sebelumnya.

    "Kalau hujannya hanya 5 jam. Pasti saluran air bisa menampung. Tapi kalau hujannya sampai 20 jam. Tentu kondisinya akan berbeda. Yang terpenting standarisasi saluran air dan sungai sudah terpenuhi," jelasnya.

    Pembelajaran Tatap Muka SD dan SMP di Kota Madiun Maksimal 3 Jam

    Pemkot juga menyiagakan petugas operasional mesin pompa 24 jam. Jadi, ketika ada genangan air bisa langsung disedot menggunakan mesin pompa air itu.

    "Kita punya beberapa unit pompa air dan mobil pompa air yang bisa digunakan saat terjadi banjir di tengah kota," ujarnya.

    Kapolres Madiun Kota, AKBP R. Bobby Aria Prakasa, mengatakan petugas dari Polri dan TNI yang mengikuti apel siaga bencana ini sebanyak 285 orang. Petugas siap mendukung upaya pemkot dalam mengantisipasi bencana alam saat musim penghujan.

    "Kami menempatkan personel di dua lokasi yang menjadi pos siaga di Tawangrejo dan Kelun. Sehingga saat terjadi bencana alam bisa langsung ikut membantu masyarakat," ujar Bobby.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.