Gubernur Khofifah : Tingkat Kepatuhan Protokol Covid-19 Surabaya Raya Rendah

Khofifah mengatakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang digelar selama tiga jilid di Surabaya Raya menemui secercah harapan.

Gubernur Khofifah : Tingkat Kepatuhan Protokol Covid-19 Surabaya Raya Rendah Gubernur Jatim Khofifah dan Machfud MD di Gedung Grahadi, Surabaya (Detik.com)

    Madiunpos.com, SURABAYA -- Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyebut tingkat kepatuhan masyarakat di Surabaya Raya rendah. Bahkan, banyak masyarakat yang tidak menerapkan protokol pencegahan Covid-19 di tempat umum.

    Hal ini diungkapkan Khofifah saat melakukan pemaparan di depan Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo, Menkopolhukam Mahfud MD hingga Menkes Terawan Agus Putranto di Gedung Negara Grahadi Surabaya.

    Update Covid-19 Jatim! 19 ASN Pemprov Positif

    Khofifah menyebut hal ini berdasarkan survei yang dilakukan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (FKM Unair) Surabaya. Dia mencontohkan di tempat ibadah, hanya 30% masyarakat yang menggunakan masker. Sisanya, sebanyak 70% abai akan protokol kesehatan.

    "Situasi kepatuhan masyarakat di Surabaya Raya, tempat ibadah masjid, pura, gereja masih ada 70% yang tidak menggunakan masker. Kemudian mereka 84% mereka tidak physical distancing," ungkap Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (24/6/2020).

    8 dari 124 Perawat Positif Covid-19 di Jatim Meninggal, Menkes Beri Santunan

    PSBB Tiga Jilid

    Tak hanya di tempat ibadah, Khofifah menyebut di pasar tradisional jumlah masyarakat yang tidak menggunakan masker meningkat hingga 84%. Hal ini juga terjadi di tempat nongkrong, di mana ada 88% tak menggunakan masker.

    "Pasar tradisional 92,8% buka, 84% tidak menggunakan masker, 89% tidak physical distancing. Lalu kita lihat bagaimana tempat cangkrukan, warung, saya lihat 88% mereka tidak menggunakan masker dan 89% mereka tidak physical distancing. Ini hasil dari IKA FKM Unair," paparnya.

    Mulai Dibuka Hari Ini, Sejumlah Pasar Hewan di Madiun Masih Sepi

    Padahal, lanjut Khofifah, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang digelar selama tiga jilid di Surabaya Raya telah menemui secercah harapan. Rate of transmission (RT) di Surabaya Raya sempat singgah di bawah 1.

    "Kami ingin menyampaikan bahwa PSBB Surabaya Raya itu sudah sempat sukses kalau dari sisi RT di bawah 1. Jadi pada tanggal 20 sampai tanggal 26 Mei sesungguhnya sudah tepat di bawah 1," ungkapnya.

    Perwira polisi di Situbondo tertembak senjatanya sendiri, Ini Ceritanya

    Namun, hal ini hanya berselang beberapa hari. Khofifah menyebut kini RT di Surabaya Raya kembali naik seiring dengan pertumbuhan kasusnya.

    "Kami mendapat imbauan secara khusus dari gugus tugas pusat agar menyarankan kepada masyarakat supaya silaturahminya secara online, itu sudah kami lakukan dan kemudian kita lihat silaturahmi tetap dilakukan secara masif. Maka tanggal 27 Mei ada kenaikan lagi dan seterusnya," sesalnya.



    Editor : Arif Fajar Setiadi

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.