Ikuti Jejak Kartini, Ini Dia Para Wanita Hebat Asal Madiun Raya

Madiun raya melahirkan sejumlah wanita hebat.

Ikuti Jejak Kartini, Ini Dia Para Wanita Hebat Asal Madiun Raya Wakil Wali Kota Madiun, Inda Raya. (Instagram/@indaraya)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Setiap tanggal 21 April, kita memperingati Hari Kelahiran RA Kartini, yang jadi simbol emansipasi wanita Indonesia. Sosoknya telah menginspirasi para perempuan di Indonesia untuk memperoleh kesetaraan dan kesejahteraan.

    Berkatnya, banyak perempuan berani untuk mengejar cita-cita, sekolah setinggi mungkin, dan berkarya setara dengan laki-laki di berbagai bidang pekerjaan.

    Ada sejumlah wanita asal Madiun Raya yang mampu menembus sekat gender untuk memberikan kontribusi dan inpsirasi bagi banyak orang. Berikut ini sosok mereka seperti dikutip Madiunpos.com dari berbagai sumber:

    Satgas Penanganan Covid-19 Ponorogo Bentuk Tim Trauma Healing

    1. Inda Raya

    Wakil Wali Kota Madiun, Inda Raya. (madiunkota.go.id)

    Bagi masyarakat Kota Madiun, siapa yang tak kenal dengan Wakil Wali Kota ngehits satu ini?

    Wanita yang memiliki nama panjang Inda Raya Ayu Miko Saputri ini mendampingi Wali Kota Madiun, Maidi, sebagai Wakil Wali Kota Madiun periode 2019-2024.

    Inda Raya terkenal dengan berbagai kebijakan-kebijakan yang menurut masyarakat Kota Madiun merakyat. Tak hanya itu, ibu dari dua anak ini juga tak ketinggalan jaman dan sangat kekinian.

    Setelah Ningsih Tinampi, Giliran Seniman Surabaya Klaim Temukan Obat Corona

    Seperti yang terlihat dalam akun Instagram pribadi miliknya, @indaraya, Inda Raya tak melulu memposting tentang pekerjaannya. Ia Inda Raya juga mengikuti tren masa kini yakni bermain TikTok .

    Sampai hari ini, Selasa (21/4/2020), akun Instagramnya telah diikuti 14.561 pengikut.

    2. Tien Santoso

    Tien Santoso. (wikipedia.org)

    Masih berasal dari Kota Madiun, Tien Santoso adalah seorang penghias pengantin terkenal di Indonesia. Ia lahir di Madiun, 11 November 1950.

    Penemu Rapid Test Kit Pertama Di Asia Ternyata Seorang Mualaf

    Bagaimana tidak terkenal, Tien dipercaya untuk menangani di antaranya pernikahan putra Presiden pertama RI Sukarno, yakni Bayu Soekarnoputra; putri proklamator Bung Hatta, Halida Hatta; hingga Alissa Abdurrahman Wahid, putri mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Selain itu, ia juga menjadi perias pengantin putra mantan Wapres Try Sutrisno, putri mantan Menlu Ali Alatas, hingga keluarga orang kenamaan Sudwikatmono.

    Tak hanya itu, puluhan pasangan artis dari Vina Panduwinata, Onky-Paula, Maudy Koesnaedi, Memes, hingga Kristina juga pernah ia rias.

    Tak heran dengan profesinya tersebut Tien mendapat beberapa penghargaan.  Antara lain Anugrah Piagam Bhakti Budaya, Dharma Budaya, Kridha Budaya, Pakarti Budaya, dan Bintang Mas ke-3 dari Pusat Lembaga Kebudayaan Jawi Surakarta Selaim itu Kartini Award 2004 dari Iwapi, dan Satya Lencana dari Presiden RI pada 2004.

    Gubernur Jatim Kirim 1.000 Rapid Test Kit Ke Temboro Magetan

    Tien Santoso meninggal dunia pada 7 Desember 2009 setelah berjuang melawan sakit kanker rahim selama 4 tahun. Jenazah Tien Santoso dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta .

    3. Siti Noor Laila

    Siti Noor Laila. (pacitanku.com)

    Siti Noor Laila lahir di Pacitan, 30 November 1967. Ia merupakan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Republik Indonesia periode 2013-2014. Ia memposisikan diri sebagai tokoh perempuan yang terus menjadi penegak hukum dan HAM.

    Banyak kasus pelanggaran HAM di Indonesia yang berkat tangan dingin alumni SMPN 1 Pacitan ini tertangani dengan baik.

    Mau #dirumahaja Tapi Skill Bertambah? Coba Kursus Online Gratis Ini

    Ia meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Islam Indonesia dan sejak 2004 lalu menempuh Magister Hukum di universitas yang sama. Laila aktif di Forum Diskusi Perempuan Yogyakarta (FDPY) sejak tahun 1990.

    Ibu dari tiga anak ini juga pernah berkarya di beberapa lembaga yang mengadvokasi perempuan dan anak. Antara lain REMDEC SWAPRAKARSA, Lembaga Advokasi Perempuan DAMAR, dan Gerakan Perempuan Lampung.

    Tak hanya itu, wanita hebat ini juga telah meraih beberapa penghargaan antara lain 100 Tokoh Lampung oleh Lampung Post dalam buku 100 Tokoh Terkemuka Lampung. Ia juga mendapat Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Award bidang Hak Asasi Manusia (HAM) dari DPD KNPI Kota Bandar Lampung (2005).

    Warga Madiun Akan Terima BLT Rp1,8 Juta Selama Masa Covid-19

    4. Ratih Sanggarwati

    Ratih Sanggarwati. (jadimodel.com)

    Wanita yang lahir di Ngawi, Jawa Timur, 8 Desember 1962 ini adalah seorang peragawati, model, pemain sinetron, pengusaha, dan penulis.

    Kariernya bermula saat Ratih Sang masuk SMAN 3 Madiun. Ia mengikuti Lomba Pemilihan Putri Indonesia yang diselenggarakan oleh majalah Gadis, satu-satunya majalah remaja masa itu.

    Ratih Sang menjadi salah seorang dari 20 finalis ajang itu. Ia bahkan terpilih sebagai Puteri Photogenic Lux 1980. Prestasi tersebut membawanya ke Ibu Kota Jakarta.

    Pernah Merasa Tetap Capek Padahal Sudah Tidur? Bisa Jadi Ini Penyebabnya

    Sayapnya semakin mengembang setelah ia berhasil terpilih sebagai None Jakarta 1983. Karier Ratih Sang mulai berkembang saat dirinya mulai menggeluti dunia model.

    Postur tubuhnya yang menarik dan ideal, 172 cm dan 60 kg, membantunya menjadi bintang catwalk. Hal tersebut bukan penunjang utama kesuksesannya. Kesuksesannya adalah karena ketekunannya dalam menggeluti karier.

    Tahun 1997 Ratih Sang mulai melepas kegiatannya sebagai model karena hamil. Namun bukan berarti dia lepas dari dunia modeling. Ratih Sang kemudian mendirikan model agency, sebuah sekolah model dan kursus pengembangan kepribadian yang ia beri nama Ekpose. Sekolah itu ia dirikan bersama beberapa rekan seprofesi yang juga peragawati papan atas, Kintan Umar dan Larasati.

    3 Makanan Ala Tiktok Yang Ngehits di Masa Pandemi Covid-19

    Tahun 2000, Ratih Sang memutuskan untuk mengenakan jilbab. Hal itu tidak menghalanginya untuk melanjutkan kiprahnya di dunia hiburan Indonesia. Meski tak berlenggak-lenggok lagi di catwalk, Ratih Sang tetap berkarya.

    Ratih Sang juga menulis buku-buku tentang mode. Di antaranya adalah buku berjudul Tampil Anggun Dengan Busana Muslim Ala Ratih Sang, Jubah Ratih Sang: Satu Pola Beragam Gaya, Kiat Menjadi Model Profesional.

    Tak hanya dunia model, Ratih juga mencoba dunia teater seni peran dan dunia tarik suara hingga merilis album religius pada September 2007. Album berjudul "Bumi Telah Renta" diambil dari bait puisi yang selama ini ia bacakan.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.