Ini Cara Peternak Sapi di Madiun untuk Bertahan Hidup Selama Pandemi Covid-19

Peternak sapi perah di Kabupaten Madiun melakukan berbagai inovasi untuk bertahan selama masa wabah.

Ini Cara Peternak Sapi di Madiun untuk Bertahan Hidup Selama Pandemi Covid-19 Peternak memerah susu sapi di salah satu peternakan di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Sabtu (9/5/2020) sore. (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

    Madiunpos.com, MADIUN — Peternak sapi perah di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun mulai merasakan dampak pandemi Covid-19. Namun, para peternak memiliki cara supaya tidak terlalu merugi selama wabah masih melanda.

    Ketua Kelompok Peternak Sapi Perah Nedyo Rahayu Desa Kresek, Kuswanto, mengatakan peternak sapi perah di Desa Kresek mulai merasakan dampak pandemi pada pertengahan Maret lalu. Selama pandemi, permintaan susu sapi menurun hampir 50%.

    Penurunan permintaan ini karena sebagian besar kafe maupun usaha penjualan susu segar yang ada di Kota Madiun tutup. Selain itu, juga memang terjadi penurunan permintaan di tingkat masyarakat. Akibatnya hampir separuh susu segar yang setiap hari dihasilkan para peternak pun tidak laku terjual.

    Dikira Bom, Tas Ransel di Madiun Ternyata Berisi Pakaian

    “Setiap hari, kami bisa menghasilkan 250 liter susu segar. Itu biasanya ya habis. Tetapi selama pandemi, memang permintaan menurun sekitar 50%,” kata dia saat ditemui wartawan di rumahnya, Sabtu (9/5/2020).

    Dengan kondisi tersebut, lanjut Kuswanto, pengurus kelompok peternak pun memutar otak supaya susu sapi hasil perahan dari para peternak bisa terjual. Sehingga para peternak tidak kebingungan dalam memenuhi kebutuhan hidup selama masa wabah.

    Pengurus Kelompok Peternak Sapi Perah Nedyo Rahayu, Yuni Ernawati, 38, menambahkan salah satu cara yang dilakukan yaitu dengan mengubah susu sapi perahan dengan beragam inovasi produk. Susu sapi itu diolah menjadi beragam produk seperti yoghurt, keju mozzarella, susu aneka rasa, susu korma, dan susu madu.

    Antisipasi Pemudik Nekat Turun Di Overpass Tol, Polres Ngawi Buat Posko Tambahan

    “Ada banyak kegiatan yang biasanya membutuhkan susu sapi dibatalkan selama masa pandemi. Kami sangat merasak itu. Untuk itu, kami mencoba mengolah menjadi produk lain,” kata dia.

    Dengan inovasi produk ini, imbuhnya, susu hasil para peternak sapi tidak akan terbuang sia-sia karena tidak laku dijual. Selain itu, para peternak bisa tetap bertahan selama masa wabah terjadi.

    “Kalau dibuat yoghurt, keju mozzarella, ataupun susu rasa buah kan bisa awet. Itu juga laku kalau dijual,” jelas Yuni.

     



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.