Ini Sederet Langkah Pemerintah untuk Memperkuat Pendidikan Vokasi di Indonesia

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) berkomitmen untuk menguatkan pendidikan vokasi dengan meningkatkan layanan serta mutu pendidikan vokasi di seluruh Indonesia.

Ini Sederet Langkah Pemerintah untuk Memperkuat Pendidikan Vokasi di Indonesia Dirjen Pendidikan Vokasi (Diksi) Kemendikbudristek, Kiki Yuliati, seusai melantik sejumlah pejabat administrator di Politeknik Negeri Madiun (PNM), Kota Madiun, Jawa Timur, Selasa (20/6/2023). (Istimewa)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) berkomitmen untuk menguatkan pendidikan vokasi dengan meningkatkan layanan serta mutu pendidikan vokasi di seluruh Indonesia. Ada sejumlah regulasi yang dikeluarkan pemerintah untuk menguatkan pendidikan vokasi.

    Hal itu disampaikan Dirjen Pendidikan Vokasi (Diksi) Kemendikbudristek, Kiki Yuliati, seusai melantik sejumlah pejabat administrator di Politeknik Negeri Madiun (PNM), Kota Madiun, Jawa Timur, Selasa (20/6/2023).

    Kiki menyampaikan terkait penguatan pendidikan vokasi, pemerintah telah menerbitkan dua regulasi berupa Instruksi Presiden Nomor 19 tahun 2016 dan Perpres Nomor 68 tahun 2022.

    Instruksi Presiden No. 19/2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia. Sedangkan Perpres Nomor 68 tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi yang bertujuan untuk menyiapkan SDM kompeten, prduktif, dan berdaya saing untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.

    Baca Juga: Warga Ngawi Digegerkan Penemuan Mayat di Kebun Jagung, Polisi: Diduga Korban Pembunuhan!

    “Dikeluarkanya Inpres dan Perpres ini menunjukkan bahwa pemerintah sangat berkomitmen untuk menguatkan pendidikan vokasi. Selain itu juga untuk meningkatkan layanan dan mutu pendidikan vokasi di seluruh Indonesia,” kata Kiki.

    Komitmen lain yang ditunjukan pemerintah dalam pendidikan vokasi, lanjut dia, Presiden Jokowi dalam berbagai kesempatan dan berkomunikasi dengan tamu-tamu negara maupun saat berkunjung ke luar negeri selalu mengemukakan bahwa pemerintah Indonesia berkomitmen untuk membangun pendidikan vokasi.

    “Untuk itu, Pak Jokowi mengundang negara-negara sahabat untuk berkontribusi dan bekerjasama dengan kita. Jadi itu kami tindaklanjuti dengan berbagai program-program yang lebih operasional. Ini membuktikan bahwa komitmen pemerintah untuk pendidikan vokasi sangat tinggi. Apalagi ada satu direktorat jenderal khusus untuk menaungi pendidikan vokasi,” jelasnya.

    Bukan hanya itu, lanjut dia, pemerintah juga menyediakan anggaran yang lebih besar untuk pendidikan vokasi.

    Baca Juga: HUT ke-105, Direktur PNM: Tak Hanya Bangun Fisik, Pemkot Madiun Juga Konsisten Bangun SDM

    Dari sisi penguatan kualitan tenaga pendidik di pendidikan vokasi, Kiki menuturkan pemerintah secara rutin mengirim dosen maupu tenaga pengajar vokasi untuk melanjutkan pendidikan maupun mengikuti pelatihan. Baik itu untuk pelatihan non-gelar maupun pendidikan untuk mendapatkan gelar S2 dan S3.

    “Tenaga pendidik vokasi tidak hanya dikirim untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dalam negeri, tetapi ada juga yang dikirim ke luar negeri. Ini supaya ada peningkatan kualifikasi kapasitas dan kualitas dosen,” jelasnya.

    Sedangkan untuk mahasiswa, pemerintah juga menyediakan kesempatan bagi mahasiswa untuk magang di industri dalam negeri maupun luar negeri. Seperti beberapa waktu lalu, ada belasan mahasiswa PNM yang diberangkatkan untuk magang di perusahaan transportasi di Eropa.

    “Pengiriman mahasiswa ke luar negeri itu sebetulnya kita ingin menunjukkan bahwa di manapun mahasiswa itu berada kalau memang mereka bisa memenuhi persyaratan dan lolos dari seleksi-seleksi ya mereka bisa untuk magang ke luar negeri. Apa yang sudah terjadi selama ini membuktikan bahwa anak-anak dari Madiun, Kalimantan itu bisa. Kita berikan kesempatan itu, tinggal mahasiswa mau mengambil kesempatan itu atau enggak,” terangnya.

    Direktur PNM, Muhammad Fajar Subkhan, menambahkan kemajuan suatu institusi pendidikan itu tidak hanya dari unsur dosennya saja, tetapi juga harus ada dukungan dari tenaga kependidikan. Saat ini sudah dilantik empat tenaga kependidikan di PNM.

    “Dengan pelantikan ini, jabatan adminstratur ini sudah lengkap. Harapannya pejabat ini bisa melaksanakan tugasnya secara maksimal. Karena merekalah sebenarnya yang mengelola semuanya mulai dari aspek perencanaan keuangan hingga kemajuan institusi,” kata dia.

    Untuk mendukung kualitas pendidikan di PNM, Fajar menyampaikan akan ada dosen yang dikirim ke luar negeri untuk belajar dan mengembangkan kapasitas. Saat ini ada sekitar 50 dosen yang ikut seleksi di pusat.

    “Ada yang akan belajar ke Inggris, Australia, Finlandia, Amerika. Saat ini masih proses seleksi,” ujarnya. (ADV)

     



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.