Isu Tsunami, Pantai Pulau Merah Banyuwangi Sepi Pengunjung

Biasanya, Pantai Pulau Merah dikunjungi hingga 2.000 orang. Namun saat ini, pengunjung yang datang hanya 300-an orang.

Isu Tsunami, Pantai Pulau Merah Banyuwangi Sepi Pengunjung Tempat wisata Pulau Merah Banyuwangi (Ardian Fanani/detikcom)

    Madiunpos.com, BANYUWANGI - Pantai Pulau Merah, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur, sepi pengunjung saat libur panjang Isra Mikraj dan Nyepi. Sepinya pengunjung pantai favorit di Kabupaten paling ujung timur Pulau Jawa ini diduga terjadi setelah muncul isu tsunami. Apalagi, pantai ini menghadap langsung ke pantai selatan Jawa.

    Penurunan terjadi hingga 80 persen lebih. Biasanya, Pantai Pulau Merah dikunjungi hingga 2.000 orang. Namun saat ini, pengunjung yang datang hanya 300-an orang.

    "Karena isu adanya tsunami di Pantai Selatan Jawa yang diungkap BMKG membuat Pulau Merah sepi. Tanggal 11 Maret kemarin saja hanya dikunjungi 300-an orang," ujar Ali Mabrur, Pengelola Pantai Pulau Merah kepada detikcom, Sabtu (14/3/2021).

    Cegah Pencurian Cabai, Petani di Tuban Patroli Malam Hari

    Selain isu tsunami, kata Ali, sepinya Pantai Pulau Merah ini terjadi karena Pemberlakuan PPKM Mikro di Banyuwangi. Waktu berkunjung dan berwisata yang dibatasi dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB, membuat wisatawan berkurang minat datang ke Pulau Merah.

    "Makanya ada penurunan wisatawan yang datang. Tapi yang jelas selama pandemi Covid-19 ini menurun drastis pengunjung di sini," tambahnya.

    Sebelum pandemi Covid-19, Pantai Pulau Merah mencatatkan rekor menjadi pantai yang banyak dikunjungi wisatawan. Bahkan, beberapa tahun lalu, pantai ini dikunjungi 2.000 wisatawan setiap hari. Jika hari weekend pun bisa sampai 3.000 wisatawan.

    Mentan, Mendag, dan Menteri BUMN Lepas Ekspor Pertanian di Jatim Senilai Rp140 Miliar

     

    Pantai Mustika

    "Bahkan kalau long weekend bisa sampai 5.000 wisatawan. Tapi setelah pandemi turun drastis," tambahnya.

    Padahal, kata Ali, protokol kesehatan ketat dilakukan bagi wisatawan yang datang ke Pulau Merah. Pengukuran suhu tubuh, wajib mencuci tangan dan menggunakan masker dilakukan. Pengunjung juga wajib menjaga jarak, saat berwisata di Pantai yang sering digunakan kompetisi surfing ini.

    "Protokol kesehatan kita lakukan sangat ketat. Setiap Senin kita libur. Kita lakukan penyemprotan di beberapa titik. Pembersihan dilakukan secara ketat," tambahnya.

    Terekam Kamera CCTV, 4 Perampok Toko Emas di Banyuwangi Rampas 3,7 Kg Perhiasan

    Kondisi ini juga sama terjadi di Pantai Mustika, Pesanggaran, Banyuwangi. Pantai yang berada di sebelah barat Pantai Pulau Merah ini juga sepi karena isu tsunami dan PPKM Mikro.

    "Lebih sepi kayaknya dibandingkan Pulau Merah. Tapi penurunannya lebih besar di Pulau Merah," tandasnya.

    Sebelumnya, BMKG Pusat melihat ada potensi gempa dan tsunami di perairan selatan Jawa. Hal ini terlihat adanya aktivitas kegempaan di perairan selatan Jawa Timur intensitas terus meningkat.

    Pembuang Bayi di Tong Sampah Gresik Ternyata Ibunya Sendiri

     

    Intensitas Gempa

    Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan gempa-gempa di selatan Jawa Timur jumlahnya semakin meningkat melebihi rata-rata tahun-tahun sebelumnya. Sehingga potensi terjadinya gempa besar dan tsunami bisa akan terjadi.

    "Potensi gempa tertinggi bisa mencapai M 8,7 dan risiko paling parah bisa menimbulkan tsunami dan gelombang tinggi mencapai 18 meter," ujarnya saat lawatannya di Banyuwangi, Kamis (5/3/2021).

    Merespons kondisi itu, Kepala BMKG Pusat, Dwikorita Karnawati, turun ke Banyuwangi. Pihaknya bersama petugas BMKG Stasiun Meteorologi Klas III Banyuwangi, BPBD, dan warga mengecek langsung alat dan jalur evakuasi di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran.

    Keren! Remaja Asal Madiun Jadi Dalang Bocah Terbaik Tingkat Nasional

    Kunjungan tersebut untuk memastikan peralatan early warning system (ERS) yang dipasang beberapa titik termasuk di Pancer bisa berfungsi dengan baik.



    Editor : Haryono Wahyudiyanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.