Jadi Korban PHK saat Pandemi Covid-19, Pria Ini Lakukan Aksi Tunggal di Jalanan Madiun

Seorang pria bernama Rusman Hadi Santoso, warga Desa Bedoho, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun melakukan aksi unjuk rasa tunggal di Jl. Pahlawan, Kota Madiun.

Jadi Korban PHK saat Pandemi Covid-19, Pria Ini Lakukan Aksi Tunggal di Jalanan Madiun Rusman Hadi Santoso, warga Desa Bedoho, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun melakukan aksi tunggal di Jl. Pahlawan Kota Madiun, Rabu (11/8/2021). (Istimewa)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Seorang pria bernama Rusman Hadi Santoso, warga Desa Bedoho, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun melakukan aksi unjuk rasa tunggal di Jl. Pahlawan, Kota Madiun. Pria berusia 57 tahun itu melakukan aksi tunggal itu setelah dipecat dari perusahaannya dan kini sedang kesusahan dalam memenuhi kebutuhan hidup.

    Dalam aksi tunggal yang dilakukan pada Rabu (11/8/2021) itu, Rusman membentangkan poster yang berisi aspirasinya. Aksi tunggal tersebut pun ramai di media sosial.

    Saya korban PHK sepihak 15 tahun bekerja tanpa tali asih. Saya Juni 21 sudah vaksin 2X, tapi Juli 21 saya positif Covid (meski saya selalu patuh prokes 3M). Sekarang saya ingin bergabung jadi relawan Covid. Karena saya korban Covid-19 dan korban PHK sepihak. Dra Hj Khofifah, Bapak H. Achmad Dawami, Bapak H. Maidi. Tolong bantu saya (087817238832),” tulisan dalam poster yang dibawa Rusman.

    Bentuk Kekebalan Kelompok, Santri Ponpes di Madiun Disuntik Vaksin

    Dia melakukan aksi tunggal itu karena sudah buntu selama masa pandemi ini tidak memiliki pekerjaan. Dia mengaku diberhentikan sebagai sopir taksi di Surabaya setahun lalu. Sejak itu, dirinya tidak memiliki pekerjaan. Padahal, dirinya harus menafkahi istri dan empat anaknya yang masih sekolah.

    Setelah tidak bekerja, Rusman mengaku telah berusaha mencari pekerjaan ke beberapa tempat. Tetapi, usahanya itu belum membuahkan hasil.

    “Saya sudah berusaha mencari kerja di mana-mana. Tetapi memang belum mendapatkan pekerjaan,” kata dia kepada wartawan, Kamis (12/8/2021).

    Untuk memenuhi kebutuhan hidup, Rusman menyampaikan terpaksa menjual televisi hingga sepeda motornya. Uang hasil menjual kendaraannya itu untuk memenuhi kebutuhan harian keluarganya.

    Saat ini, dia berharap ada orang baik maupun pemerintah yang mau memberikan pekerjaan. Dia mengaku sanggup bekerja apapun.

    Pemkot Madiun Kucurkan Rp6 Miliar untuk Pengadaan Alat Swab Antigen

    Rusman menceritakan bahwa dirinya sempat terpapar Covid-19 dan telah disuntik dua kali vaksin. Diketahui, dirinya terpapar Covid-19 saat sedang mengantar istrinya melamar pekerjaan di sebuah perusahaan di Surabaya. Saat itu, salah satu syarat untuk mendaftar pekerjaan itu harus melampirkan surat swab di rumah sakit. Ternyata setelah menjalani tes usap itu, istrinya diketahui positif Covid-19. Beberapa hari setelah itu, dirinya juga diketahui terpapar Covid-19.

    “Saat itu, saya berkoordinasi dengan pihak desa. Sebenarnya mau dibawa ke rumah sakit, tetapi saat itu rumah sakit di Madiun ternyata penuh. Akhirnya kami isolasi di balai desa,” kata dia.

    Selama menganggur, kebutuhan hidup keluarganya dipenuhi dengan hasil jualan kue yang dibuat istrinya. Namun, sejak istrinya pernah terpapar Covid-19, kue dagangannya banyak yang tidak laku.

    Sejak aksinya itu, Rusman mengaku telah mendapatkan bantuan dari berbagai kalangan. Mereka memberikan bantuan sembako. Namun, hingga kini belum ada yang menawarinya pekerjaan.

    Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Madiun, Heru Kuncoro, mengatakan petugas dari dinasnya telah mendatangi Rusman dan melakukan mediasi di Kantor Desa Bedoho. Saat itu, timnya mengumpulkan data kontrak kerja hingga BPJS Tenaga Kerja. Data tersebut akan dikirim ke Dinas Tenaga Kerja Kota Surabaya untuk dilakukan pengecekan apakah hak-hak Rusman telah diberikan atau belum setelah diberhentikan.

    “Jika belum menerima hak-haknya, maka Rusman bisa mengadukan ke Dinas Tenaga Kerja Surabaya,” jelas dia.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.