Kasus Covid-19 Terus Naik, PSBB di Surabaya Raya Gagal?

Kasus Covid-19 di Surabaya Raya masih meningkat meski lebih dari sepekan diberlakukan PSBB.

Kasus Covid-19 Terus Naik, PSBB di Surabaya Raya Gagal? Gubenur Jatim tinjau keberadaan dapur umum di Mapolresta Sidoarjo Jawa Timur, Rabu (6/5/2020). (Antara)

    Madiunpos.com, SURABAYA -- Sejak diberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada 28 April 2020, tren kurva persebaran virus corona di Surabaya Raya belum menunjukkan penurunan. Yang terjadi justru jumlah kasusnya terus bertambah.

    Meski kondisinya belum sesuai harapan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur enggan buru-buru menyebut PSBB di Surabaya Raya gagal.

    Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jatim, dr. Joni Wahyuhadi, mengatakan kondisi kasus Covid-19 di Surabaya, Gersi dan Sidoarjo masih terus meningkat. Surabaya menjadi yang paling tinggi kenaikannya. "Penambahan confirm Covid-19 masih naik terus. Surabaya paling tinggi," katanya dalam konferensi pers, Kamis (7/5/2020), seperti dikutip bisnis.com.

    Wali Kota Probolinggo Sumbangkan Gaji untuk Warga Terdampak Covid-19

    Dia mengungkapkan tren kurva pasien dalam pengawasan (PDP) di Surabaya memang turun, tetapi orang dalam pemantauan (ODP) nya tetap naik sehingga ini perlu tindakan disiplin physical distancing yang lebih ketat.

    "Tren kematian juga menjadi sukses tidaknya PSBB. Tingkat kematian di Surabaya memang ekstrem, diikuti Sidoarjo dan Gresik meskipun ODP-nya turun. Ini jadi perhatian kita semua," katanya.

    Joni menegaskan keberhasilan PSBB tidak bisa hanya tanggung jawab dari pemerintah. Tetapi, juga seluruh elemen masyarakat yang seharusnya disiplin menjaga diri dengan menggunakan alat pelindung berupa masker, cuci tangan, menjaga jarak atau tidak berkerumun.

    Sebar Hoaks Maruf Amin Tertular Corona, Pria di Bali Diringkus Polisi

    "Dalam optimisme PSBB, kira-kira Juni bisa selesai kalau kita tertib dan disiplin, bahkan bisa lebih cepat," imbuhnya.

    Dia menambahkan yang terjadi saat ini masih banyak warga beraktivitas di luar bahkan tanpa mengenakan masker dan kerap berkerumum. Jikapun menggunakan masker biasanya saat ada petugas, tetapi jika sudah, maka dilepas lagi.

    "Masyarakat perlu paham yang namanya orang tanpa gejala (OTG). OTG di sini 25 persen. Dia memang tidak merasa sakit dan tetap jalan-jalan, ini berbahaya dan jadi perhatian karena dia membawa penularan," imbuhnya.

    Dampak Covid-19, 377 Karyawan di Madiun Diberhentikan dan Dirumahkan

    Belum Gagal

    Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak, menambahkan pelaksanaan PSBB Jatim di hari ke 9 ini belum bisa dikatakan gagal. Ini karena setiap hari ada perbaikan-perbaikan dari Pemprov Jatim, maupun Pemkot Surabaya dan Pemkab Gresik dan Sidoarjo untuk memaksimalkan upaya menekan penyebaran.

    "Kita harus melihat dua sisi, ada yang sudah berhasil dan ada yang belum. Berhasil bisa dilihat semua lini mulai TNI/Polri sampai bawah bergerak untuk menahan laju pergerakan orang," katanya.

    Emil mengakui memang di hari pertama pelaksanaan PSBB ada sumbatan yang signifikan. Yakni terjadi kerumunan kendaraan di check point Bundaran Waru atau pintu masuk Surabaya dari arah Sidoarjo. Namun, katanya, kondisi itu sudah membaik di hari berikutnya, tingkat lalu lintas orang sudah bisa ditekan.

    Butuh Proses Panjang, Begini Cara Warga di Gunung Wilis Memproduksi Kolang-Kaling

    Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, menambahkan Polda Jatim telah melaksanakan penindakan selama masa PSBB. Dan sepanjang 9 hari PSBB itu tercatat ada 14.973 pelanggar yang ditindak. Khusus per 7 Mei 2020, tercatat ada 272 penindakan, terutama di check point wilayah PSBB.

    "Kita punya prediksi kurva kasus Covid-19 bisa menurun dengan catatan masyarakat disiplin physical distancing. Partispasi kesadaran masyarakat adalah paling utama dalam menghadapi pandemi ini," imbuhnya.

    Selain melaksanakan penindakan dalam PSBB, Polda Jatim juga telah meminta kendaraan dari luar kota/provinsi untuk putar balik dalam rangka menjalankan larangan mudik.

    Tidak Ada Unsur Pidana, Polisi Lepaskan Anggota DPRD Kota Madiun dan Rekannya 

    "Dari 8 check point perbatasan Jatim dengan Jateng dan di Banyuwangi sejak Operasi Ketupat sudah ada 6.664 kendaraan yang diminta putar balik. Per hari ini saya total ada 342 kendaraan, di antaranya 88 sepeda motor, 238 mobil, dan 16 kendaraan umum. Namun jumlah hari ini telah menurun dibandingkan sebelumnya," paparnya.

    Menurut https://lawancovid-19.surabaya.go.id/ yang dipantai Madiunpos.com pada Jumat (8/5/2020), jumlah total pasien positif Covid-19 di Surabaya mencapai 592 orang atau naik 1% dibandingkan Rabu (6/5/2020). Perinciannya meninggal 78 orang, sembuh 91 orang, dalam perawatan 423 orang. Sementara dalam periode yang sama jumlah ODP 2.881 orang, PDP 1.461 orang.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.