Kegiatan Rutin Bulanan Gebyak Reyog Ponorogo Kembali Digelar

Pemkab Ponorogo kembali menggelar Gebyak Reyog Ponorogo setelah sempat dihentikan akibat pandemi corona.

Kegiatan Rutin Bulanan Gebyak Reyog Ponorogo Kembali Digelar Pemkab Ponorogo kembali menggelar Gebyak Reyog Ponorogo. Pada edisi perdana di tengah pandemi corona, Gebyak Reyog Ponorogo digelar di Desa Serangan, Kecamatan Sukorejo. (ponorogo.go.id)

    Madiunpos.com, PONOROGO -- Gebyak Reyog Ponorogo akhirnya kembali digelar pada Sabtu (11/7/2020) kemarin. Namun ada hal yang sedikit berbeda dari penampilan para penari reyog karena pandemi Covid-19. Kecantikan para penari tertutupi karena wajib menggunakan masker atau face shield.

    Kegiatan kesenian rutin bulan tiap tanggal 11 itu sempat ditiadakan karena alasan kesehatan. Penyebaran virus corona yang begitu masif membuat atraksi seni tradisi ini harus menepi beberapa saat. Kini, memasuki era new normal alias adaptasi kebiasaan baru, Pemkab Ponorogo berani memulai kembali Gebyak Reyog.

    Gebyak Reyog perdana di masa pandemi digelar di Desa Serangan, Kecamatan Sukorejo. Atraksi seni dimulai sore hari, sekitar pukul 15.00 WIB.

    Para penari melakukan tarian jathilan dalam Gebyak Reyog di Desa Serangan, Kecamatan Sukorejo, Ponorogo. (ponorogo.go.id)

    Asyiknya Ikut Flashmob di Telaga Ngebel Ponorogo

    Sebagai informasi, Gebyak Reyog adalah upaya Pemkab Ponorogo untuk melestarikan kesenian asli daerah tersebut. Tiap bulan setiap kecamatan wajib menggelar kesenian tersebut. Tiap desa di satu kecamatan akan digilir sebagai pelaksana kegiatan tiap bulannya. Dengan jumlah 21 kecamatan, artinya tiap satu bulan ada 21 kegiatan Gebyak Reyog di Ponorogo, waktunya serempak, pukul 15.00 WIB. Luar biasa bukan!

    Pelaksanaan Gebyak Reyog di masa pandemi tentunya wajib mengindahkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Bukan hanya penarinya, penonton juga wajib melaksanakan protokol kesehatan tersebut.

    Protokol Kesehatan

    Wakil Bupati Ponorogo Soedjarno yang meninjau gebyak reyog di Desa Serangan menyatakan, gebyak reyog yang digelar di tengah pandemi Covid-19 kali ini disajikan dengan cara yang berbeda dari biasanya. Seperti saat diluncurkan di Pendopo Kabupaten, Jumat (10/7/2020) malam, para penari jathil dan warok mengenakan APD berupa face shield serta menjaga jarak antar penari.

    Kasus Positif Covid-19 Melonjak, 1.000 Warga Ponorogo Jalani Rapid Test

    Pengrawitnya juga diatur jarak amannya. Mereka juga mengenakan APD berupa masker dan sarung tangan kecuali peniup slompret yang tidak memakai masker. Panitia pelaksana juga harus menyiapkan lokasi cuci tangan, mewajibkan penonton mengenakan masker serta melakukan physical distancing atau jarak aman .

    “Ini merupakan upaya kita untuk tetap melestarikan seni budaya warisan nenek moyang kita. Tapi saya ingatkan untuk tetap disiplin protokol kesehatan Covid-19. Ini untuk menjaga kita semua tetap sehat tidak tertular Covid-19. Jadikan protokol kesehatan ini sebagai kebiasaan dalam semua aktivitas kita,” pesan Wabup Soedjarno, seperti diberitakan ponorogo.go.id.

    Dalam kesempatan itu ia menyampaikan pesan Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, agar seluruh masyarakat menggelar Gebyak Reyog tanggal 11 di era new normal dengan kewaspadaan tinggi. Protokol kesehatan harus tumbuh sebagai kesadaran setiap anggota masyarakat di Ponorogo.

    Kasus Positif Covid-19 Ponorogo Naik Terus! Sabtu Ini Ada Tambahan 4 Pasien Baru

    “Semua harus waspada, baik tua, muda, anak-anak, dewasa, seluruhnya tanpa kecuali. Dengan begitu, semua kegiatan yang telah dicanangkan Pemkab Ponorogo bisa terlaksana dengan baik,” kata Soedjarno.

     



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.