Kekurangan Siswa, 8 SDN di Kota Madiun Bakal Di-Regrouping
Pemerintah Kota Madiun berencana melakukan regrouping sejumlah sekolah yang jumlah siswanya sedikit.
Madiunpos.com, MADIUN -- Pemerintah Kota Madiun berencana melakukan regrouping sejumlah sekolah yang jumlah siswanya sedikit. Regrouping dirasa penting supaya pembelajaran lebih efektif.
Wali Kota Madiun, Maidi, mengatakan pendataan dari Dinas Pendidikan ada sebanyak tujuh sampai delapan sekolah dasar negeri di Kota Madiun yang kekurangan siswa. Sekolah-sekolah tersebut jumlah siswanya hanya antara 60 anak sampai 70 anak.
“Sekolah yang muridnya sedikit. Hanya 70 anak atau 60 anak akan saya jadikan satu,” kata dia saat meninjau pembangunan gedung sekolah di SDN 02 Kartoharjo, Jumat (1/10/2021).
Dengan kondisi tersebut, kata Maidi, sekolah tersebut akan dijadikan satu dan kualitasnya akan diperbaiki. Dengan penggabungan itu, menurutnya pengelolaan sekolah diklaim lebih efektif.
Banyak Sekolah Rusak, Pemkot Madiun Sediakan Rp18 Miliar untuk Pembangunan Gedung Sekolah
Sebelum menuju ke regrouping, Maidi menegaskan akan memetakan secara geografis lokasi masing-masing sekolah. Sehingga terlihat lokasi dan luas area sekolah.
Dia memastikan program regrouping sekolah ini tidak akan menimbulkan masalah baru. Justru akan membawa kesempurnaan dalam dunia pendidikan.
“Kan sekarang ada sekolah yang satu kelas isinya cuma 10 anak. Itu nanti digabungkan dengan tiga sekolah. Sehingga satu rombongan belajar berisi penuh. Itu kan lebih efektif,” ujarnya.
Minimnya jumlah siswa di sekolah, menurut Maidi karena saat ini jumlah anak-anak di Kota Madiun cenderung menurun. Hal itu terlihat dari rata-rata pasangan suami istri di Kota Madiun hanya memiliki 1,8 anak. Artinya, program pengendalian kelahiran anak di Kota Madiun terkendali.
Pemkot Madiun Buka Seleksi Sekda, Ini Syaratnya..
“Kota ini lama-lama kekurangan anak. Karena angka kelahiran kita hanya 1,8. Ini artinya kan program dua anak cukup kan berhasil. Dan ini kalau diterus-teruskan kan juga berbahaya,” jelas dia.
Tidak hanya sekolah dasar negeri saja yang akan digabungkan, tetapi juga sekolah menengah pertama (SMP) negeri.
Maidi menjelaskan SMP negeri yang akan digabungkan menjadi satu adalah SMPN 1, SMPN 3, dan SMPN 13. “Ketiga SMP itu akan digabungkan menjadi SMPN 1,” kata Maidi.
Untuk penggabungan jenjang SMP ini, lanjutnya, karena masyarakat Madiun masih banyak yang berkeinginan anaknya masuk ke SMPN 1. Untuk itu, menurut dia, akan lebih efektif tiga sekolah itu digabung menjadi satu. Terlebih ketiganya berada di satu kawasan.
“Nanti sarananya dipenuhi. Gurunya disekolahkan. Setelah lulus, anak-anak akan menjadi pintar,” kata dia.
Editor : Abdul Jalil
Baca Juga
- Jos! Pemkot Beri Beasiswa Kuliah S1 Bagi Puluhan Narapidana Lapas Madiun
- Pembangunan Replika Monas di Alun-alun Madiun Dikritik, Ini Tanggapan Wali Kota
- Pendaftar Membeludak, Pemkot Madiun Pilih 160 Pemuda untuk Pelatihan Berbasis Kompetensi
- Tragis! Guru SMPN di Madiun Hukum Siswa Lari di Lapangan hingga Kakinya Melepuh
- Delegasi dari Bangladesh & Kenya di Madiun Sepekan untuk Belajar soal Kesehatan
- Tata Kawasan Kota, Pemkot Madiun Relokasi Puluhan PKL ke Lapak UMKM Rimba Dharma
- Bentuk Perhatian kepada Warga Lansia, Wali Kota Madiun Bagikan Kursi Roda
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.