KISAH TRAGIS : Jatuh dari Pohon Jati Saat Perbaiki Pengeras Suara Masjid, Warga Ponorogo Tewas

KISAH TRAGIS : Jatuh dari Pohon Jati Saat Perbaiki Pengeras Suara Masjid, Warga Ponorogo Tewas Warga melihat kondisi Kateno yang meninggal dunia setelah jatuh dari pohon jati saat memperbaiki pengeras suara masjid di desanya, Sabtu (28/1/2017). (Istimewa/Polres Ponorogo)

    Kisah tragis, warga Ponorogo meninggal dunia akibat jatuh dari pohon jati.

    Madiunpos.com, PONOROGO -- Kateno, 50, warga RT 002/RW 005, Desa Blembem, Kecamatan Jambon, Ponorogo, tewas akibat jatuh dari pohon jati, Sabtu (28/1/2017).

    Saat itu, Kateno sedang memperbaiki pengeras suara masjid di desanya. "Iya benar ada warga di Desa Blembem, Kecamatan Jambon, yang meninggal dunia setelah jatuh dari pohon jati pada Sabtu sekitar pukul 17.00 WIB," kata Kasubbag Humas Polres Ponorogo, AKP Sudarmanto kepada Madiunpos.com, Minggu (29/1/2017).

    Sudarmanto menuturkan saat itu Kateno bersama warga setempat bekerja bakti memperbaiki pengeras suara masjid di desanya. Pengeras suara itu terpasang di pohon jati yang tingginya sekitar sebelas meter.

    Kateno memanjat pohon jati itu dan menurunkan pengeras suara. Namun nahas, bukannya mengambil dan menurunkan pengeras suara itu, justru Kateno jatuh dan kepalanya membentur batu di bawah.

    Warga yang melihat panik dan langsung membawanya ke Rumah Sakit Aisiyah Ponorogo untuk mendapatkan perawatan. Saat berada di perjalanan ke rumah sakit, kata Sudarmanto, nyawa Kateno tidak terselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia sebelum mendapatkan perawatan tim medis.

    "Saat jatuh, Kateno memang masih hidup dan terluka di kepala. Saat perjalanan menuju rumah sakit, Kateno meninggal dunia," jelas dia.

    Lebih lanjut, Sudarmanto menuturkan hasil pemeriksaan dokter Kateno meninggal dunia karena pendarahan di kepala akibat terjatuh dari pohon jati. Tidak ada tanda-tanda penganiayaan di tubuh Kateno.

    "Keluarga korban sudah menerima dengan ikhlas. Keluarga tidak akan melanjutkan kejadian itu ke ranah hukum dan menolak untuk dilakukan autopsi," terang dia.



    Editor : Suharsih

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.